Setengah Juta Tiket Wisatawan China ke Jepang Batal, Imbas Memanasnya Hubungan Beijing-Tokyo

Pemerintah China sebelumnya telah mengeluarkan peringatan perjalanan, meminta warganya untuk menunda kunjungan ke Jepang.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 20 November 2025, 06:20 WIB
Ilustrasi tiket pesawat. (c) alebloshka/Depositphotos.com

Bola.com, Jakarta - Sekitar 500.000 tiket pesawat menuju Jepang dibatalkan oleh wisatawan asal China. Informasi itu disampaikan analis penerbangan, Li Hanming, kepada AFP, Selasa (18-11-2025).

Gelombang pembatalan terjadi setelah pemerintah China mengeluarkan imbauan kepada warganya agar tidak bepergian ke Jepang, seiring meningkatnya ketegangan diplomatik antara kedua negara.

Advertisement

Situasi memanas setelah Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, menyatakan bahwa Tokyo mungkin akan mempertimbangkan opsi militer apabila Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya, mengalami serangan.

Pernyataan tersebut langsung menuai respons keras dari pemerintah China. Akibatnya, Beijing menerbitkan peringatan perjalanan dan meminta warga menunda kunjungan ke Jepang tanpa batas waktu.


Dampak Terasa Seketika

Ilustrasi naik pesawat. (Foto oleh Jeffry Surianto: https://www.pexels.com/id-id/foto/pesawat-terbang-perjalanan-kursi-interior-10496852/)

Laporan Japan Today pada Rabu (19-11-2025) menunjukkan bahwa dampaknya terasa seketika.

Li, yang sejak 2023 rutin memantau data pemesanan dari maskapai dan platform perjalanan daring di China, mendapati bahwa jumlah tiket aktif ke Jepang anjlok dari sekitar 1,5 juta pada 15 November menjadi hanya satu juta dalam dua hari.

Penurunan mendadak itu membuatnya memperkirakan bahwa 500.000 perjalanan dibatalkan dalam waktu sangat singkat.

Menurut Li, pemesanan tiket biasanya turun hanya sekitar lima persen dari hari ke hari. Namun, kali ini penurunannya mencapai 33 persen.

"Jika tensi semakin meningkat, pembatalan pasti akan terus bertambah," ujarn Li.


Respons Industri

Sejumlah maskapai besar di China memberikan opsi pengembalian dana penuh untuk penerbangan menuju Jepang hingga 31 Desember.

Agen perjalanan pun mengambil langkah berbeda-beda. Sebuah perusahaan tur milik negara bahkan menghapus seluruh paket perjalanan ke Jepang dari aplikasi mereka.

Ada pula biro wisata di Beijing yang mengaku sudah menghentikan penjualan paket liburan ke Jepang. Namun, sebagian agen lain tetap menjalankan tur seperti biasa, dengan harapan kondisi ini hanya bersifat sementara.

Wisatawan China merupakan pasar terbesar bagi pariwisata Jepang. Dalam sembilan bulan pertama tahun 2025, hampir 7,5 juta pelancong asal China masuk ke Jepang.

Pada kuartal ketiga, wisatawan dari negeri tersebut menghabiskan lebih dari satu miliar dolar AS setiap bulan, sekitar 30 persen dari total belanja turis di Jepang. Angka itu menggambarkan betapa besarnya kontribusi mereka bagi sektor pariwisata Negeri Sakura.

 

Sumber: merdeka.com

Berita Terkait