Bola.com, Jakarta - Mantan bintang Barcelona, Ivan Rakitic, mengungkapkan pandangannya mengenai Lamine Yamal.
Dalam wawancara eksklusif bersama Flashscore, legenda Kroasia itu menilai bahwa sang wonderkid Spanyol harus dibiarkan berkembang dengan jalannya sendiri, tanpa dibebani perbandingan dengan ikon-ikon besar Barcelona di masa lalu.
Rakitic, yang bermain enam musim untuk Blaugrana, pernah menjadi motor lini tengah di era kejayaan trio legendaris MSN: Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar Jr.
Ia adalah sosok yang kerap mengalirkan bola ke tiga penyerang berbahaya tersebut, yang ia sebut sebagai kombinasi paling istimewa dalam sejarah sepak bola modern.
“Lamine adalah pemain yang luar biasa, dan saya bangga melihat bagaimana ia terus berkembang,” kata Rakitic.
“Semua sedang berjalan ke arah yang benar, dan ia mulai memahami bahwa sepak bola tidak hanya soal momen indah, tetapi juga cedera dan tekanan yang harus ia hadapi. Dia harus mengikuti jalannya sendiri; saya tidak akan membandingkannya dengan tiga pemain yang saya sebutkan.”
Peran Barcelona dan Spanyol
Melihat kemunculan Lamine Yamal di usia yang masih sangat muda, Rakitic mengaku bangga sekaligus terkesan dengan perkembangan pesat pemain kelahiran 2007 itu. Namun, ia menilai bahwa membandingkannya dengan Messi, Suarez, atau Neymar adalah langkah yang tidak tepat.
Menurut Rakitic, Barcelona dan Timnas Spanyol kini memiliki permata istimewa dalam diri Yamal. Karena itu, lingkungan klub dan publik harus membantu sang pemain muda belajar menghadapi ekspektasi yang terus meningkat.
“Dia benar-benar pemain spesial, dan kita semua harus membantunya agar mampu mengelola tekanan.”
Messi Harus Jadi Panutan
Manajemen Barcelona dikabarkan mulai cemas dengan perilaku Lamine Yamal di luar lapangan.
Menurut laporan OkDiario yang disampaikan oleh jurnalis Eduardo Inda dalam acara El Chiringuito, beberapa petinggi klub menilai Yamal mulai menunjukkan tanda-tanda meniru gaya hidup Neymar saat masih membela Blaugrana.
Inda menyebut bahwa Barcelona sangat menyukai potensi besar Yamal, bahkan percaya ia akan menjadi sosok penting di Piala Dunia mendatang. Namun, di balik kekaguman itu, ada kekhawatiran bahwa pemain muda tersebut mulai menjadi seperti Neymar.
Menurut laporan tersebut, pihak klub tidak nyaman melihat Yamal menjadikan Neymar sebagai sosok panutan. Mereka merasa Yamal mulai meniru banyak kebiasaan dan perilaku bintang Brasil itu ketika masih bermain di Camp Nou.
Barca justru berharap Yamal mengambil figur Lionel Messi sebagai contoh: pemain profesional, berprestasi, dan memiliki rekam jejak disiplin yang jauh lebih stabil.
Sumber: Flashcore