Gen Z Banyak Menganggur, Kadin Tekankan Pentingnya Perbaikan di Level Mikro

Banyak gen Z menganggur, seperti ini langkah Kadin Indonesia.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 01 Desember 2025, 16:20 WIB
Ilustrasi pengangguran. (Image by Freepik)

Bola.com, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, mengingatkan bahwa pekerjaan besar masih menanti Indonesia dalam memaksimalkan momentum bonus demografi.

Meski indikator ekonomi bergerak membaik, persoalan pengangguran tetap menjadi tantangan utama yang harus ditangani.

Advertisement

Dalam Rapat Pimpinan Nasional Kadin 2025 di Jakarta, Senin (1-12-2025), Anindya menegaskan bahwa perbaikan ekonomi belum sepenuhnya tecermin pada penyerapan tenaga kerja.

"Keadaan sekarang jauh lebih baik daripada keadaan sebelumnya. Tapi, pengangguran memang masih ada di kisaran 4,85 persen, dan 17 persennya itu datang dari usia muda 16-24 tahun," ujarnya.


Ada Kesenjangan

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie saat Rapat Pimpinan Kadin, Senin (1/12/2025). (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)

Menurut dia, tingginya jumlah pengangguran dari kelompok usia muda menunjukkan adanya kesenjangan antara kebutuhan industri dan kualitas lulusan yang tersedia.

Generasi muda yang seharusnya menjadi motor pertumbuhan, kata Anindya, belum terserap secara maksimal di pasar kerja.

Ia juga menyoroti tingkat efisiensi investasi Indonesia yang tecermin dari Incremental Capital Output Ratio (ICOR). Angkanya saat ini berada pada posisi 6,3, lebih tinggi dibanding beberapa negara tetangga.

"Lalu, rasio ICOR itu untuk menandakan berapa efisien kita dalam setiap dolar yang dikeluarkan. Itu masih tinggi di level 6,3, lebih tinggi dari Vietnam 4,6, Thailand 4,4, dan Malaysia," imbuh Anindya.


Dukungan Kadin

Menjawab persoalan struktural tersebut, Kadin menegaskan komitmennya mendukung berbagai program pemerintah yang menyentuh hingga tingkat desa.

Anindya menyebut sejumlah inisiatif seperti MBG, Koperasi Desa Merah Putih, Rumah Garuda, hingga penguatan fasilitas layanan kesehatan masyarakat.

"Kami ingin menyampaikan bahwa pada saat ini banyak sekali teman-teman di Kadin yang ingin berpartisipasi pada program-program pemerintah yang tentunya mencapai daerah," katanya.

Ia menambahkan, penciptaan peluang kerja menjadi prioritas utama Kadin sebagai fondasi pertumbuhan jangka panjang.

Dengan berbagai indikator makro menunjukkan tren positif, pertumbuhan ekonomi 5,04%, inflasi 2,86%, dan surplus perdagangan yang konsisten di atas USD 1 miliar per bulan, Anindya menilai saatnya memperkuat sektor mikro.

"Jadi, angka-angka makro sudah terlihat arahnya ke jalan yang benar. Nah, sekarang bagaimana nih Kadin fokusnya ke mikroekonomi, dan kami optimistis bahwa di pemerintahan Pak Prabowo dan Pak Wakil Presiden Gibran, kita mampu untuk mencapai pertumbuhan sampai ke 8%," ucapnya.

 

Sumber: merdeka.com

Berita Terkait