Bola.com, Jakarta - Apakah ini awal kehidupan Liverpool tanpa Mohamed Salah? Pertanyaan besar itu muncul setelah kemenangan 2-0 Liverpool atas West Ham di London Stadium. Yang mencuri perhatian bukan cuma hasilnya tapi keputusan Arne Slot mencadangkan Mohamed Salah untuk pertama kalinya dalam laga Premier League sejak April 2024.
Keputusan Slot ini langsung memunculkan diskusi besar. Bukan karena Salah pemain biasa, tapi karena ia adalah ikon Anfield selama tujuh tahun terakhir. Pemain ketiga paling banyak mencetak gol dalam sejarah Liverpool, hanya kalah dari Ian Rush dan Roger Hunt.
Tapi Slot menegaskan, keputusan itu bukan untuk mengakhiri era Salah melainkan untuk mengirim sinyal bahwa evolusi skuad senilai 450 juta paun harus terus berjalan.
Dorongan publik pun ada. Bahkan Wayne Rooney secara terbuka meminta Slot mencadangkan Salah karena performanya yang mulai menurun.
Dan inilah jawaban Slot. Tanpa Salah di lapangan, Liverpool tampil dengan wajah baru.
Alexander Isak mencetak gol Premier League pertamanya sejak dibeli 125 juta paun. Florian Wirtz, rekrutan 116 juta paun, mengendalikan permainan dengan kecerdikan khasnya.
Dominik Szoboszlai akhirnya ditempatkan di posisi terbaiknya sebagai winger kanan, bukan lagi bek kanan dadakan. Cody Gakpo bergerak dari sisi kiri, memasok assist sekaligus mencetak gol kedua.
Joe Gomez pun kembali tampil sebagai bek kanan untuk pertama kalinya dalam 11 bulan, sekaligus membantu Liverpool meraih clean sheet setelah sebelumnya kebobolan 10 gol hanya dalam tiga laga.
Menurut legenda Inggris, Alan Shearer, keputusan Slot adalah langkah besar yang tepat.
“Keputusan besar, tapi tepat. Salah tidak tampil baik musim ini, jadi keputusan ini harus diterima.” kata Alan Shearer.
Bahkan Shearer menyebut keputusan ini membantu Isak mendapatkan momentum.
Meskipun performanya musim ini menurun, Salah tetap pemain berbahaya. Ia memulai 53 laga Premier League secara beruntun sebelumnya. Ia membantu Liverpool meraih gelar musim lalu, dan catatannya luar biasa: 250 gol dari 419 pertandingan dengan rasio kemenangan 63 persen.
Tapi realita musim ini berbeda. Slot tidak menutup pintu untuk mengembalikan Salah ke starting XI, tapi momentum pemulihan Liverpool mulai terlihat bahkan tanpa dirinya.
Sementara itu, Isak akhirnya pecah telur di Premier League dan terlihat cukup lega.
“Saya menunggu gol ini dan senang bisa membantu tim. Sebagai striker, momentum itu penting.” Kata Alexander Isak.
Wirtz juga mulai memperlihatkan kualitas yang membuatnya dibeli mahal: kecerdikan, kreativitas, dan kemampuan membuka ruang.
Kemenangan 2-0 ini bukan cuma tiga poin. Ini adalah pesan dari Arne Slot. Pesan bahwa Liverpool bisa bergerak maju dengan skuad baru sambil tetap menghormati warisan besar Mohamed Salah.
Lalu pertanyaannya, apakah ini awal era baru Liverpool tanpa Salah? Atau justru awal kebangkitan sang Raja Mesir?