5 Fakta Menarik Cold Moon 2025, Fenomena Langit Menawan

Ketahui beberapa fakta menarik, Cold Moon. Fenomena langit yang memukau.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 04 Desember 2025, 05:20 WIB
Bulan purnama terakhir tahun ini yang dikenal sebagai Bulan Dingin terbit di sebelah kapsul bianglala London Eye di London, Rabu (7/12/2022). Beberapa nama lain untuk Bulan purnama Desember adalah Snow Moon, Long Night Moon, dan Winter Maker Moon. (AP Photo/Alastair Grant)

Bola.com, Jakarta - Fenomena langit kembali menjadi perhatian banyak orang. Malam ini, Cold Moon hadir sebagai supermoon terakhir pada 2025. Cahaya purnamanya diprediksi tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya.

Old Farmer’s Almanac melaporkan Cold Moon mencapai puncak iluminasi bulan pada pukul 18.15 EST. Fase ini menandai titik ketika bulan berada dekat dengan Bumi.

Advertisement

Kondisi tersebut membuat tampilannya lebih dramatis di langit malam. Banyak pihak menyebutnya sebagai penutup fenomena langit yang istimewa di akhir tahun.

Supermoon selalu menghadirkan daya tarik tersendiri. Ukurannya yang terlihat lebih besar kerap memunculkan berbagai spekulasi dan rasa penasaran. Bagi fotografer dan pencinta astronomi, ini menjadi kesempatan langka untuk mengabadikannya.

Cold Moon tidak hanya menarik secara visual. Fenomena ini juga memiliki sejarah penamaan yang panjang. Karena itu, setiap kemunculannya selalu membawa cerita dan tradisi yang melekat hingga kini.

USA Today merangkum sejumlah hal menarik mengenai fenomena ini. Berikut lima di antaranya.


1. Supermoon Penutup Tahun

Bulan purnama terakhir tahun ini yang dikenal sebagai Cold Moon terbit melalui langit cerah melewati serangkaian lampu putih di corniche Doha, di Doha, Qatar, Rabu (7/12/2022). Bulan purnama Desember disebut Full Cold Moon karena kemunculannya bertepatan dengan musim dingin yang benar-benar menggigilkan di belahan Bumi utara. (AP Photo/Hassan Ammar)

Cold Moon menjadi supermoon ketiga sekaligus terakhir yang hadir sepanjang 2025. Saat berada pada titik puncak, jaraknya diperkirakan hanya sekitar 221.965 mil dari Bumi.

Kedekatan ini membuat ukuran bulan tampak lebih besar dan cahayanya terlihat lebih terang dari biasanya.

Fenomena serupa juga bisa disaksikan pada malam Rabu dan Jumat, tergantung kondisi langit di masing-masing wilayah.


2. Bulan Tampak Lebih Besar dan Lebih Terang

Bulan purnama terakhir tahun ini yang dikenal sebagai Cold Moon muncul di belakang menara Galata di Istanbul, Turki, Rabu (7/12/2022). Bulan purnama Desember sendiri dikenal sebagai Cold Moon atau Bulan Dingin. (AP Photo/Emrah Gurel)

Supermoon terjadi ketika bulan berada di posisi terdekat dalam orbitnya mengelilingi Bumi. Dalam fase ini, ukurannya dapat terlihat hingga 14 persen lebih besar dan cahayanya 30 persen lebih terang dibandingkan bulan purnama paling redup dalam setahun.

NASA menjelaskan bahwa tidak semua publikasi menggunakan patokan yang sama untuk mendefinisikan supermoon, mengingat orbit bulan tidak berbentuk lingkaran sempurna.


3. Dari Mana Nama Cold Moon?

Bulan purnama terakhir tahun ini yang dikenal sebagai Cold Moon muncul di belakang menara Galata di Istanbul, Turki, Rabu (7/12/2022). Dijuluki Cold Moon karena Bulan purnama ini terbit pada salah satu malam “terpanjang” dalam setahun karena kedekatannya dengan titik balik Matahari musim dingin di Desember. (AP Photo/Emrah Gurel)

Sebutan "Cold Moon" berasal dari suku Mohawk di Amerika Utara yang menjadikan Desember sebagai periode udara paling dingin.

Suku Mohican menggunakan istilah berbeda, yakni "Long Night Moon", merujuk pada malam-malam yang lebih panjang pada bulan terakhir di penghujung tahun.


4. Fenomena Ilusi Bulan

Bulan purnama terakhir tahun ini yang dikenal sebagai Cold Moon terbit melalui langit cerah melewati serangkaian lampu putih di corniche Doha, di Doha, Qatar, Rabu (7/12/2022). Bulan purnama Desember juga akan berada di atas cakrawala lebih lama dari kebanyakan Bulan purnama, karena lintasannya yang lebih tinggi di langit. (AP Photo/Hassan Ammar)

Ketika bulan purnama berada rendah di cakrawala, ukurannya sering terlihat lebih besar akibat efek optik yang disebut moon illusion.

Kehadirannya sebagai supermoon membuat ilusi ini makin kuat sehingga menjadi momen yang ideal bagi para pencinta fotografi malam., 


5. Masih Ada Kesempatan Berikutnya

Bulan purnama terakhir tahun ini yang dikenal sebagai Bulan Dingin terbit di sebelah kapsul bianglala London Eye di London, Rabu (7/12/2022). Bulan purnama Desember juga akan berada di atas cakrawala lebih lama dari kebanyakan Bulan purnama, karena lintasannya yang lebih tinggi di langit. (AP Photo/Alastair Grant)

Bulan purnama terjadi setiap 29 hari, memungkinkan dua kali kemunculan dalam satu bulan. Jika Cold Moon tahun ini terlewat, tahun depan masih ada tiga supermoon lain yang bisa disaksikan.

 

Sumber: merdeka.com

Berita Terkait