Pemulihan Listrik Aceh Ternyata Belum 93 Persen, Dirut PLN Sampaikan Permintaan Maaf

Dirut PLN, Darmawan Prasodjo, mengklarifikasi data pemulihan listrik Aceh, akui informasi 93 persen belum tepat.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 09 Desember 2025, 19:20 WIB
Hingga Kamis (5/12/2025) malam, listrik belum menyala, sehingga jalanan masih gelap gulita. Tampak dalam foto, para penyintas berjalan melewati reruntuhan mobil di area terdampak banjir bandang di Aceh Tamiang, Sumatera, Indonesia, Kamis 4 Desember 2025. (AP Photo/Binsar Bakkara)

Bola.com, Jakarta - Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, menyampaikan permohonan maaf atas belum pulihnya pasokan listrik di sejumlah wilayah Aceh yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor.

Penjelasan itu ia sampaikan dalam konferensi pers virtual yang berlangsung di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Selasa (9-12-2025).

Advertisement

"Kami menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada seluruh masyarakat Aceh," ujar Darmawan.

Darmawan menjelaskan bahwa PLN sudah mencoba menarik aliran listrik dari Arun menuju Banda Aceh. Namun, upaya tersebut belum berhasil karena masih terdapat gangguan pada sistem transmisi, meski secara fisik jalur transmisi telah kembali tersambung.


Kekeliruan Informasi

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dalam konferensi pers, Selasa (9/12/2025). (Liputan6.com/Gagas)

Darmawan juga mengakui kekeliruan terkait informasi sebelumnya yang menyebut pemulihan listrik telah mencapai 93 persen.

Ia menyebut data itu disampaikan terlalu dini karena didasarkan pada asumsi bahwa penyaluran daya dari Arun ke Banda Aceh bisa berjalan lancar.

"Dalam proses ini, kami memberikan informasi yang tidak akurat kepada Bapak Menteri ESDM (Bahlil Lahadalia). Ternyata, dalam proses pengaliran listrik dari Arun ke Banda Aceh, kami menghadapi tantangan hambatan teknis," ujar Darmawan, dikutip dari Antara.

Menurut Darmawan, proses pemulihan kelistrikan di Aceh ternyata lebih kompleks daripada perkiraan awal.


Tantangan Penyaluran Listrik Masih Besar

Penting dicatat, Kabupaten Aceh Tamiang merupakan salah satu wilayah yang mengalami dampak paling parah setelah dihantam banjir bandang dan longsor pada Rabu (26/11/2025) lalu. Warga sangat membutuhkan pasokan bantuan kebutuhan dasar air bersih, listrik, hingga jaringan komunikasi. Tampak dalam foto, para penyintas berjalan melewati reruntuhan mobil di area terdampak banjir bandang di Aceh Tamiang, Sumatera, Kamis 4 Desember 2025. (AP Photo/Binsar Bakkara)

PLN kini terus bekerja menangani jaringan tegangan rendah di sejumlah daerah yang masih terisolasi, seperti Bener Meriah, Aceh Tamiang, Gayo Lues, dan Takengon.

"Saya memahami betul kekecewaan dan kesulitan masyarakat. Tidak ada alasan apa pun yang bisa menghapus ketidaknyamanan ini. Sekali lagi, saya mohon maaf," kata Darmawan.

Klarifikasi ini sekaligus meralat pernyataan sebelumnya mengenai pemulihan 93 persen sistem kelistrikan di Aceh. Lantaran pasokan listrik belum optimal, Banda Aceh masih terkena pemadaman bergilir yang dipicu kekurangan daya sekitar 40 megawatt (MW).

"Kami terus berusaha menyambung ke daerah-daerah yang terisolasi. Kami berkomitmen mengerahkan seluruh kekuatan kami agar sistem kelistrikan Aceh bisa pulih kembali," janji Darmawan.

 

Sumber: merdeka.com