Saat Keluarga Turun Tangan, Aksi Saudara Mainoo Picu Ketegangan di MU?

Saudara Kobbie Mainoo memakai kaus bertuliskan "Free Kobbie Mainoo".

BolaCom | Wiwig PrayugiDiterbitkan 17 Desember 2025, 08:00 WIB
Pemain Manchester United, Kobbie Mainoo, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Wolverhampton Wanderers pada laga Liga Inggris pekan 22 di Stadion Molineux, Jumat (2/2/2024). MU menang dengan skor 4-3. (AP Photo/Rui Vieira)

Bola.com, Jakarta - Situasi Kobbie Mainoo di Manchester United kembali menjadi bahan perbincangan setelah sang gelandang muda kembali memulai laga dari bangku cadangan saat Setan Merah bermain imbang dramatis melawan Bournemouth.

Sorotan tak hanya tertuju pada pertandingan delapan gol tersebut, tetapi juga pada aksi tak biasa dari saudara Mainoo di tribune penonton.

Advertisement

Saudara Mainoo terlihat mengenakan kaus bertuliskan “Free Kobbie Mainoo”, sebuah pesan yang mencerminkan kekecewaan terhadap minimnya menit bermain sang pemain musim ini. Mainoo memang belum sekali pun menjadi starter di Premier League dan diyakini frustrasi dengan situasinya di bawah arahan Ruben Amorim.

Mainoo akhirnya “dibebaskan” di babak kedua ketika dimasukkan sebagai pemain pengganti saat MU memburu kemenangan demi naik ke posisi lima klasemen. Namun, pergantian tersebut gagal memberikan dampak signifikan, dan laga berakhir imbang.

Meski dianggap sebagai salah satu pertandingan terbaik musim ini, aksi di luar lapangan justru mencuri perhatian publik.


Situasi Sama dengan Garnacho

Pemain Manchester United, Kobbie Mainoo, merayakan golnya bersama Alejandro Garnacho setelah mencetak gol kedua bagi timnya dalam pertandingan fase liga Liga Europa antara FCSB dan Manchester United di stadion National Arena, Jumat dini hari WIB (31-1-2025). (Foto AP/Andreea Alexandru)

Ini bukan kali pertama campur tangan keluarga pemain menimbulkan polemik di Old Trafford.

Sebelumnya, saudara Alejandro Garnacho, Roberto, turut memperkeruh suasana dengan kritik terbuka kepada Amorim di media sosial. Ia menuduh sang pelatih melempar Garnacho “ke bawah bus” setelah kekalahan Manchester United di final Liga Europa dari Tottenham.

Kala itu, Roberto menulis kritik pedas terkait minimnya menit bermain Garnacho meski sang winger dinilai berkontribusi besar sepanjang musim. Situasi tersebut berujung pada kepergian Garnacho dari Old Trafford, dengan Chelsea menjadi pelabuhan barunya.


Frustrasi

Kondisi Mainoo kini dinilai memiliki kemiripan. Frustrasi karena waktu bermain yang terbatas berpotensi berkembang menjadi konflik terbuka, terlebih jika sang saudara terus ikut angkat suara. Strategi tersebut terbukti “berhasil” dalam kasus Garnacho, yang akhirnya mendapatkan kepindahan sesuai keinginannya.

Mainoo sempat ditolak untuk dipinjamkan pada musim panas lalu, namun kabarnya masih ingin hengkang pada bursa transfer Januari. Napoli disebut-sebut sebagai salah satu klub yang berminat. Bukan tak mungkin, kegaduhan ini dimaksudkan untuk menekan manajemen dan pelatih agar melepasnya.

 


Masa Depan Belum Jelas

Belum diketahui apakah Mainoo terlibat langsung dalam keputusan saudaranya mengenakan kaus tersebut atau murni inisiatif pribadi. Namun apa pun alasannya, situasi ini jelas bukan citra yang baik bagi Manchester United.

Jika klub kembali menyerah pada tekanan pemain, hal itu berisiko melemahkan otoritas pelatih dan mengirim pesan keliru ke ruang ganti—bahwa protes terbuka dan drama publik adalah cara efektif untuk mendapatkan keinginan. Bagi United, menjaga keseimbangan antara manajemen pemain dan wibawa klub kini menjadi ujian tersendiri.

Sumber: Express

Berita Terkait