Ketahui Batas Aman Motor Listrik saat Melintasi Genangan dan Banjir

Ketahui batas aman ketinggian air untuk motor liistrik saat menerjang banjir.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 17 Desember 2025, 11:20 WIB
Ilustrasi motor listrik. (Photo by Ather Energy on Unsplash)

Bola.com, Jakarta - Curah hujan ekstrem yang kerap melanda kota-kota besar, termasuk Jakarta dan wilayah sekitarnya, memunculkan tantangan tersendiri bagi pengguna jalan. Kondisi ini turut menjadi perhatian pemilik motor listrik, terutama terkait keamanan kendaraan saat harus melintasi genangan air atau banjir.

Secara konstruksi, motor listrik dinilai memiliki keunggulan dibandingkan motor berbahan bakar bensin ketika menghadapi banjir.

Advertisement

Ketiadaan komponen pembakaran seperti busi, karburator, dan knalpot membuat risiko mogok akibat air masuk ke ruang bakar atau water hammer tidak relevan.

Meski begitu, motor listrik tetap tidak bisa dianggap sepenuhnya kebal terhadap air. Sejumlah komponen vital seperti baterai, kontroler, serta dinamo penggerak sangat bergantung pada sistem kelistrikan yang sensitif terhadap air.

Itulah mengapa, para produsen dan pakar otomotif menyarankan batas aman ketinggian air berada di kisaran 20-30 sentimeter dari permukaan jalan.


Batas Aman

Ilustrasi motor listrik. (Photo by Ather Energy on Unsplash)

Batas tersebut umumnya setara tinggi dek kaki atau maksimal setinggi as roda. Rekomendasi ini merujuk pada standar ketahanan air atau Ingress Protection (IP Rating) yang dimiliki komponen utama motor listrik, seperti baterai dengan sertifikasi IP67.

Apabila ketinggian air melampaui ambang tersebut, pengendara disarankan tidak memaksakan perjalanan, terutama jika air sudah mendekati area baterai atau kontroler di bawah jok.

Risiko paling besar justru berasal dari sambungan kabel. Jika terendam terlalu lama, bagian ini berpotensi mengalami korsleting.

Dalam kondisi terpaksa harus menerobos genangan air, pengendara dianjurkan melaju dengan kecepatan sangat rendah dan konstan.

Kecepatan tinggi justru dapat menimbulkan gelombang air yang berisiko mendorong air masuk ke kompartemen vital dan memicu kerusakan permanen pada baterai maupun kontroler.


Peran Standar IP Rating

Ketahanan motor listrik terhadap air ditentukan oleh standar Ingress Protection (IP Rating) pada komponen utamanya.

Sertifikasi IP67, yang banyak digunakan, menandakan komponen tersebut tahan debu dan mampu bertahan di dalam air hingga kedalaman satu meter selama maksimal 30 menit.

Standar ini membuat baterai, pengendali, dan motor listrik relatif aman dari cipratan atau genangan air sesaat. Hanya, pakar otomotif tetap mengingatkan agar pengendara tidak membiarkan air mencapai setengah tinggi roda, meski komponen utama telah berstandar IP67.

Pasalnya, air yang masuk ke area bantalan roda, sistem pengereman, dan seal motor dapat memicu korosi dan kerusakan jangka panjang.

Selain itu, kontroler dan sambungan kabel harus benar-benar terisolasi dengan baik karena celah kecil sekalipun dapat menjadi jalur masuk air.


Risiko jika Melewati Batas Aman

Menerobos genangan dengan ketinggian di atas 30 sentimeter membawa risiko serius. Berbeda dengan motor bensin yang umumnya hanya mogok, motor listrik berpotensi mengalami kerusakan berat.

Air yang masuk melalui celah seal dapat menyebabkan korsleting pada sel baterai atau konektor internal, meski casing baterai telah berstandar IP67.

Jika hal ini terjadi, baterai bisa mengalami kerusakan total. Biaya penggantian baterai pun tidak murah karena dapat mencapai 40-50 persen dari harga motor.

Kontroler sebagai pengatur aliran listrik juga sangat rentan. Begitu air masuk, komponen ini berpotensi mengalami gangguan permanen yang membuat motor tidak dapat digunakan sama sekali.


Langkah Pencegahan dan Penanganan

Keselamatan dan pencegahan menjadi kunci utama bagi pengguna motor listrik di musim hujan. Jika harus melintasi banjir, beberapa langkah berikut perlu diperhatikan:

  1. Jaga kecepatan tetap rendah dan stabil. Hindari akselerasi mendadak yang dapat menciptakan gelombang air dan meningkatkan risiko air masuk ke komponen vital.
  2. Lakukan pemeriksaan setelah melewati genangan. Pemeriksaan visual sebaiknya segera dilakukan, lalu bawa motor ke bengkel resmi untuk memastikan bantalan roda, sistem rem, serta area seal tidak terkontaminasi air atau lumpur.
  3. Hindari langsung mengisi daya baterai. Jika motor sempat terendam cukup dalam, pengisian daya sebaiknya ditunda. Kebocoran air di dalam casing baterai dapat memicu korsleting berbahaya saat proses pengisian berlangsung.

Dengan memahami batas aman dan langkah pencegahan tersebut, pengguna motor listrik diharapkan dapat lebih bijak dan aman saat menghadapi genangan maupun banjir di jalan raya.

 

Sumber: merdeka.com

Berita Terkait