Penjatahan Saham IPO SUPA Gunakan Skema Fixed dan Pooling Allotment

Penjatahan saham IPO SUPA menggunakan metode fixed dan pooling allotment.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 17 Desember 2025, 14:20 WIB
Sementara itu, mengutip data RTI, saat perdagangan perdana, harga saham SUPA dibuka langsung naik 24,41% atau 155 ke posisi Rp 790 per saham. Tampak dalam foto, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kristian Manullang (kanan) bersama Presiden Direktur Superbank, Tigor M. Siahaan (kedua kanan) menyaksikan layar monitor yang menampilkan pencatatan perdana saham PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17/12/2025). (Kapanlagi.com/Budy Santoso)

Bola.com, Jakarta - PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17-12-2025). Lewat penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), bank digital ini membidik perolehan dana sekitar Rp2,79 triliun.

Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan melalui laman e-IPO, Selasa (16-12-2025), SUPA melepas sebanyak 4,40 miliar saham baru kepada publik dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Advertisement

Jumlah tersebut merepresentasikan sekitar 13 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

Harga penawaran perdana ditetapkan di level Rp635 per saham.

Dalam aksi korporasi ini, PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, serta PT Sucor Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Adapun peran penjamin emisi efek dijalankan oleh PT Bahana Sekuritas dan PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia.


Penjatahan Pasti

Suasana pencatatan perdana saham PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17/12/2025). Hari ini, Rabu 17 Desember 2025, PT Super Bank Indonesia Tbk (IDX: SUPA; “Superbank”), bank dengan layanan digital yang didukung oleh Grab, Emtek, Singtel, KakaoBank dan GXS, resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (IDX). (Kapanlagi.com/Budy Santoso)

Proses IPO SUPA diawali dengan masa penawaran umum yang berlangsung pada 10-15 Desember 2025. Penjatahan saham dilakukan pada Senin (15-120-2025), disusul distribusi saham secara elektronik, Selasa kemarin, sebelum akhirnya resmi tercatat di BEI sehari kemudian atau pada Rabu hari ini.

Dalam penawaran saham perdana ini, mekanisme penjatahan dilakukan melalui dua skema, yakni penjatahan pasti (fixed allotment) dan penjatahan terpusat (pooling allotment).

Untuk penjatahan pasti, alokasi saham diberikan kepada investor institusi maupun individu, termasuk dana pensiun, perusahaan asuransi, reksa dana, korporasi, serta investor perseorangan, dengan tetap mengacu pada ketentuan yang berlaku.

PT Mandiri Sekuritas bertindak sebagai manajer penjatahan sekaligus partisipan admin.

Seluruh proses penjatahan dilakukan secara otomatis oleh penyedia sistem sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 41 Tahun 2020 dan Surat Edaran OJK Nomor 15 Tahun 2020.


Penjatahan Terpusat

Presiden Direktur Superbank, Tigor M. Siahaan mengatakan bahwa pencatatan saham di IDX membuka babak baru dalam perjalanan PT Super Bank Indonesia Tbk (IDX: SUPA; “Superbank”). Tampak dalam foto, layar monitor menampilkan pencatatan perdana saham PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17/12/2025). (Kapanlagi.com/Budy Santoso)

Penjamin emisi efek memiliki kewenangan untuk menentukan maupun menyesuaikan alokasi pemesanan investor yang memenuhi syarat penjatahan pasti.

"Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan saham pada penjatahan terpusat dengan batasan tertentu, jumlah saham yang dialokasikan untuk penjatahan pasti akan disesuaikan dengan jumlah saham yang tersedia," demikian keterangan dalam dokumen resmi.

Sementara itu, penjatahan terpusat dilaksanakan sesuai ketentuan dalam Surat Edaran OJK Nomor 15 Tahun 2020.

Penawaran umum dibagi ke dalam empat golongan berdasarkan nilai pemesanan, dengan alokasi saham penjatahan terpusat dibagi antara investor ritel, dengan nilai pesanan hingga Rp100 juta, dan investor non-ritel di atas batas tersebut, dengan rasio satu banding dua.


Harga IPO dan Rencana Penggunaan Dana

Harga saham SUPA tersebut langsung cetak auto reject atas (ARA). Pada awal sesi pagi, total frekuensi perdagangan 1.208 kali dengan volume perdagangan 20.369 saham. Nilai transaksi Rp 1,6 miliar pada pembukaan perdagangan saham. Tampak dalam foto, Presiden Direktur Superbank, Tigor M. Siahaan (ketujuh kiri) menerima sertfikat dari Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kristian Manullang (keempat kanan) saat pencatatan perdana saham PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17/12/2025). (Kapanlagi.com/Budy Santoso)

Sebelumnya, pada Senin (8-12-2025), SUPA mengumumkan harga final saham IPO sebesar Rp635 per lembar. Harga tersebut berada dalam rentang penawaran awal (bookbuilding) yang ditetapkan di kisaran Rp525 hingga Rp695 per saham.

Mengacu pada rencana penggunaan dana, sekitar 70 persen dari hasil IPO akan dialokasikan sebagai modal kerja, terutama untuk mendukung penyaluran kredit. Adapun sisanya, sekitar 30 persen, akan digunakan untuk belanja modal guna menunjang operasional dan pengembangan usaha perseroan.

Dengan pencatatan saham perdana ini, PT Super Bank Indonesia Tbk, yang akan menggunakan kode saham SUPA, resmi memasuki pasar modal Indonesia sebagai emiten baru di sektor perbankan digital.

Berita Terkait