Penyebab 4 Klub Jatim Merana di BRI Super League 2025/2026: Akibat Para Nakhoda Tak Mampu Mengendalikan Bahtera

Jatim punya wakil terbanyak di BRI Super League 2025/2026. Namun dari empat klub tersebut tak satu pun yang bertengger di papan atas.

BolaCom | Gatot SumitroDiterbitkan 19 Desember 2025, 05:00 WIB
BRI Super League logo. (Bola.com/Wiwig Prayugi)

Bola.com, Kediri - Jatim punya wakil terbanyak di BRI Super League 2025/2026. Namun dari empat klub tersebut tak satu pun yang bertengger di papan atas.

Jika daftar klasemen dibagi tiga dengan kategori atas, tengah, dan bawah. Maka hanya Persebaya, Arema FC, dan Persik yang sementara menempati rangking kesembilan, ke-10 dan ke-12 masih bercokol di area tengah.

Advertisement

Sedangkan Madura United malah akrab di wilayah bawah sejak kompetisi kasta tertinggi Indonesia ini dimulai pada 8 Agustus silam.

Banyak faktor jadi penyebab kuartet Jatim ini masih terengah-engah menapaki kerasnya Super League musim ini. Bagi klub profesional finansial kuat penentu utama kesuksesan.

Dengan keuangan besar dan sehat, klub bisa mengontrak pelatih bagus. Mereka juga akan mampu belanja pemain berkualitas untuk mengangkat performa tim.

Karena sosok pelatih dan pemain merupakan pelaku utama di permainan. Sinyal keterpurukan mulai tampak ketika Madura United mengembalikan tugas Angel Alfredo Vera dari pelatih kepala ke kursi Direktur Teknik.


Tak Sampai Setengah Musim

Pelatih Persebaya Surabaya, Eduardo Perez saat mengawal timnya melawan PSIM Yogyakarta pada BRI Super League 2025/2026 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (8/8/2025). (Bola.com/Abdul Aziz) 

Eduardo Perez pun harus pulang ke Spanyol lebih cepat gegara tak mampu memamerkan permainan spartan bagi Persebaya. Persik juga terpaksa berpisah dengan Ong Kim Swee dengan alasan yang bersangkutan ada panggilan negara untuk memperbaiki sepak bola Malaysia.

Yang tersisa tinggal Marcos Santos yang bertahan di Arema FC. Kinerja arsitek asal Brasil itu dinilai belum membuat penampilan Singo Edan konsisten hingga memasuki akhir paruh pertama musim ini.

Jika barometernya pengalaman melatih di Indonesia, sebenarnya Angel Alfredo Vera sangat paham sepak bola Indonesia. Eduardo Perez pun pernah jadi asisten pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla.

Sementara Ong Kim Swee, yang sebenarnya disukai bos Persik Arthur Irawan, juga punya khasanah sepak bola Indonesia saat menangani Persis edisi lalu.


Tak Ada Isu Gaji

Sebenarnya secara finansial Persebaya, Arema FC, Persik, dan Madura United cukup sehat. Faktanya hingga kini belum ada isu keterlambatan pembayaran gaji untuk pelatih dan pemain.

Sebenarnya kondisi Persebaya lebih beruntung ketimbang tiga koleganya tersebut. Manajemen Bajul Ijo masih bisa meraup pemasukan besar dari ribuan penonton yang memadati Stadion GBT Surabaya saat partai kandang.

Ironisnya laga kandang Arema FC, Persik, dan Madura United sering disaksikan pendukung setianya di bawah angka tujuh ribu orang.

Berita Terkait