Bola.com, Jakarta - SEA Games 2025 menjadi titik awal optimisme bagi polo air Indonesia. Meski hanya menjalani persiapan sekitar tiga bulan, Indonesia berhasil meraih satu medali perak dan satu perunggu, sekaligus memberi kesempatan debut bagi banyak pemain muda.
Tim putra meraih perak usai kalah 16-19 dari Singapura pada laga penentuan di Thammasat University Rangsit Campus, Thailand. Sementara tim putri mengamankan perunggu setelah menaklukkan Malaysia dengan skor 26-16.
PB Akuatik Indonesia menilai hasil tersebut sudah sesuai target. Wakil Ketua Bidang Organisasi Akuatik Indonesia, Sarman Simanjorang, menyebut pencapaian ini sebagai prestasi luar biasa mengingat singkatnya waktu persiapan dan keberhasilan menembus final serta mengalahkan tuan rumah.
Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PB Akuatik Indonesia) menyatakan kepuasan atas hasil yang diraih. Pasalnya, tim polo air Indonesia hanya menjalani persiapan selama kurang lebih tiga bulan sebelum tampil di SEA Games 2025.
“Dari Aquatic Indonesia, ini sudah sesuai target. Persiapan kita sangat singkat, hanya sekitar tiga bulan. Tapi dengan kondisi itu, tim putra bisa menembus final dan bahkan mengalahkan tuan rumah. Itu prestasi luar biasa. Tim putri juga dengan persiapan serupa mampu meraih perunggu,” ujar Wakil Ketua Bidang Organisasi Akuatik Indonesia, Sarman Simanjorang, saat menyambut kepulangan atlet di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (20/12/2025).
Sarman menegaskan, hasil ini akan menjadi bahan evaluasi penting untuk persiapan SEA Games berikutnya. Ia pun berharap medali perak yang diraih tim putra bisa ditingkatkan menjadi emas pada edisi 2027.
Tetap Bangga!
Sementara itu, kapten tim putra, Rezza Auditya Putra, mengaku bangga dengan pencapaian tim. Menurutnya, keberhasilan meraih perak menjadi semakin istimewa karena sembilan pemain melakukan debut SEA Games tahun ini.
“Bangga dan senang karena sesuai target. Walaupun sebagai atlet tentu ingin lebih, tapi dengan persiapan tiga bulan dan sembilan debutan, hasil ini sudah di luar ekspektasi kami,” ungkap Rezza.
Melihat regenerasi berjalan dengan baik, Rezza bahkan mulai mempertimbangkan pensiun usai SEA Games 2025. Ia telah sembilan kali tampil di ajang SEA Games dan merasa saat ini adalah momen yang tepat untuk memberi ruang kepada pemain muda.
“Mungkin ini jadi SEA Games terakhir saya. Saya melihat junior-junior levelnya sudah bagus. Dengan pembinaan yang ada, dua tahun ke depan tim ini harusnya bisa jauh lebih baik,” tambahnya.
Menatap Masa Depan
Hal senada disampaikan kapten tim polo air putri, Melyn Cecilia Legawa. Ia merasa puas dengan raihan perunggu dan optimistis masa depan polo air putri Indonesia akan semakin cerah. Dari total skuad, tujuh pemain merupakan debutan SEA Games.
“Pasti bangga dan senang karena kerja keras selama latihan terbayar. Mayoritas tim kami masih junior, bahkan banyak di bawah 20 tahun. Potensinya besar, semoga ke depan polo air putri bisa meraih hasil yang lebih baik lagi,” tutur Melyn.