Yogyakarta Jadi Destinasi Favorit Wisatawan Nusantara, Kunjungan ke Bali Turun: Simak Datanya

Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, mengatakan mengakui angka perjalanan ke Yogyakarta di akhir tahun ini tumbuh signifikan.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 27 Desember 2025, 06:20 WIB
Sejumlah kendaraan melintas di Kawasan Tugu Yogyakarta saat libur Nataru. (Liputan6.com/Kukuh Setyono)

Bola.com, Jakarta - Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, mengatakan mengakui angka perjalanan ke Yogyakarta di akhir tahun ini tumbuh signifikan. Namun, di saat bersamaan kunjungan wisatawan nusantara ke Bali pada libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026 mengalami penurunan.  

Kendati begitu, Menpar menyebut kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali tetap meningkat. Meskipun jumlahnya saat ini masih di bawah target 7 juta kunjungan, yakni 6,8 juta kunjungan. 

Advertisement

"Tapi memang wisatawan nusantaranya sedikit menurun. Mungkin dikarenakan gencarnya informasi bahwa cuaca kurang baik, dan juga hal-hal yang lain," kata Menpar dalam kunjungan kerja di Pondok Indah Mall (PIM) 1, Jakarta, Jumat (26/12/2025).

Imbas gangguan cuaca akibat siklon tropis di wilayah Bali dan sekitarnya, mayoritas wisatawan lokal yang berasal dari Pulau Jawa lebih memilih berpergian tanpa menyeberangi lautan. 

Menpar mengatakan angka kunjungan pariwisata di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur meningkat pesat. Khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta yang jadi destinasi favorit para pelancong nusantara. 

"Yogyakarta terlihat ada peningkatannya luar biasa. Nah tapi Bali tidak sepi. Tetap ramai tapi hanya ada penurunan sedikit saja, sekitar 2 persen," ujar Menpar.

 


Tren Pariwisata Indonesia

Dua turis berjemur di pantai Kuta di pulau pariwisata Indonesia di Bali (4/1). Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang tempat produk lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. (AFP Photo/Sony Tunbelaka)

Merujuk survei terbaru RedDoorz periode 10-20 November 2025, tren pariwisata Indonesia menunjukkan pergeseran signifikan di akhir 2025 ini. Mayoritas wisatawan nusantara lebih memilih destinasi wisata domestik dibanding luar negeri.

"Ternyata di akhir tahun ini, wisatawan paling banyak memilih jalan-jalan ke dalam negeri sebanyak 86 persen. Ada juga 13,4 persen-nya memilih untuk liburan ke luar negeri," ujar Devi Febriana, Manajer Public Relation RedDoorz Indonesia, dalam siaran Live streaming RedDoorz di akun Instagram @RedDoorzIndonesia beberapa waktu lalu. 

Ia menambahkan bahwa keputusan ini didorong oleh pertimbangan rasional terkait anggaran dan keindahan visual.

"Faktor utamanya apa sih dari pemilihan destinasi liburan ini yang pertama itu ternyata ada biaya dan promosi. Lalu yang kedua ada faktor alam juga dan pemandangannya," jelas Devi.

 

 


Ungguli Jepang hingga Thailand

Daya tarik utama tempat ini adalah fenomena “Cahaya Surga” yang muncul di Luweng Grubug. Sekitar pukul 10.00 hingga 12.00 WIB, sinar matahari menembus celah gua dan memantul pada batu flowstone, menciptakan pancaran cahaya vertikal yang menakjubkan. Pemandangan ini hanya bisa disaksikan saat cuaca cerah dan menjadi momen paling dinanti oleh para penjelajah maupun fotografer. Tampak dalam foto, pemandu goa memberikan penjelasan kepada wisatawan di dalam Goa Jomblang di Gunung Kidul, Yogyakarta. (merdeka.com/Arie Basuki)

Dalam persaingan destinasi akhir tahun, kota-kota besar di Indonesia terbukti lebih unggul dibandingkan destinasi populer Asia seperti Jepang atau Thailand. Data preferensi menempatkan Yogyakarta sebagai tujuan terfavorit wisatawan Indonesia, disusul Bandung dan Bali. Keunggulan ini tidak hanya berdasarkan statistik, tetapi juga diakui oleh para penjelajah berpengalaman. 

Senada dengan data tersebut, Dimas Ramadhan, travel influencer yang telah berkeliling dunia, mengakui superioritas alam Indonesia.

"Jujur saya sudah mengunjungi 82 negara sekarang, tapi Indonesia masih nomor satu. Ini aku benar-benar ngomong beneran karena emang alamnya tuh indah banget," kata Dimas.

Ia secara spesifik memuji eksotisme Indonesia Timur. "Mulai dari Sabang sampai Merauke, apalagi timur tuh bagus banget kayak Raja Ampat terus kayak Labuan Bajo," tambahnya. 

Berita Terkait