Bola.com, Jakarta - Dinas Pariwisata (Dispar) Bali menepis anggapan bahwa kunjungan wisatawan selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) ke Pulau Dewata kalah dibandingkan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kepala Dispar Bali, I Wayan Sumarajaya, menegaskan bahwa isu tersebut merupakan narasi lama yang kerap muncul setiap musim liburan.
Pernyataan ini ia sampaikan di Denpasar, Sabtu (27-12-2025), untuk meluruskan persepsi publik di tengah lonjakan wisatawan akhir tahun.
"Memang ada peningkatan kunjungan di DIY, tetapi Bali tidak kalah. Kedua daerah memiliki karakteristik pariwisata yang berbeda. Fokus kami bukan hanya jumlah pengunjung, tetapi kualitas dan keberlanjutan pariwisata," ujar Sumarajaya.
Utamakan Kualitas dan Budaya
Bali saat ini menekankan pariwisata berbasis budaya, berkualitas, dan bermartabat. Konsep ini menjadikan budaya sebagai daya tarik utama yang membedakan Bali dari destinasi lain.
Pendekatan tersebut juga bertujuan menciptakan keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan, sejalan visi pariwisata berkelanjutan.
Dengan demikian, Bali tidak sekadar mengejar angka kunjungan, tetapi memastikan pengalaman wisatawan bernilai tinggi.
Dispar Bali juga terus meningkatkan layanan dan kenyamanan bagi wisatawan, sekaligus memastikan masyarakat lokal mendapat manfaat langsung dari pertumbuhan sektor pariwisata.
Data Tetap Positif
Kendati tidak membandingkan dengan data daerah lain, Dispar Bali memastikan kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata tetap tinggi.
Sepanjang 2025, jumlah wisatawan mencapai 16.094.280 orang, terdiri dari 6.911.526 wisatawan mancanegara dan 9.182.754 wisatawan domestik.
Pada Desember 2025, tercatat 934.856 wisatawan berkunjung, dan angka ini diperkirakan terus bertambah selama periode Nataru.
Sumarajaya menilai tren ini menunjukkan stabilitas dan daya tarik Bali yang kuat.
Jika dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah wisatawan mancanegara pada 2024 mencapai 6,3 juta orang, sementara pada 2025 hingga 23 Desember sudah 6,8 juta, mendekati target 7 juta kunjungan.
Bahkan sejak 19 Desember, kunjungan harian meningkat dari rata-rata 17 ribu menjadi 22-23 ribu orang.
Kenyamanan dan Manfaat Lokal
Sumarajaya menekankan bahwa fokus Bali bukan sekadar angka kunjungan, tetapi kualitas layanan dan kenyamanan bagi wisatawan.
Dispar Bali juga memastikan masyarakat lokal merasakan manfaat ekonomi dan sosial dari sektor pariwisata, mendukung pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.
Untuk mewujudkan tujuan ini, Pemerintah Provinsi Bali melalui Dispar terus berkoordinasi dengan instansi vertikal, perangkat daerah, dan pelaku usaha.
Tujuannya adalah menciptakan pariwisata yang berkualitas dan bermartabat, serta memberikan pelayanan terbaik selama momen liburan Nataru.
Sumber: merdeka.com