Sukses


    Bos Neymar Hadapi Tuduhan Terlibat Suap Hak Siar Piala Dunia

    Bola.com, Paris - Bos Neymar, Nasser al-Khelaifi, berurusan dengan pihak berwajib. Pria yang berhasil mendatangkan Neymar dari Barcelona tersebut mendapat tuduhan melakukan penyuapan agar bisa mendapatkan hak siar Piala Dunia 2022 dan 2026, plus kemungkinan yang mengarah pada turnamen tahun 2030.

    The Guardian, Kamis (12/10/2017) merilis, Nasser al-Khelaifi bakal menghadapi penyidikan di bawah otoritas Jaksa Penuntut Umum Swiss (OAG). Hal itu terkait ranah lokasi yang diduga menjadi tempat penyuapan terjadi.

    Pihak Swiss mengklaim telah bekerja sama dengan beberapa tempat di Italia, Prancis, Spanyol dan Yunani. Pihak berwenang menduga, empat negara tersebut menjadi lokasi tambahan proses penyuapan yang diduga dilakukan Nasser al-Khelaifi.

    Sontak, kabar tersebut membuat gempar dunia sepak bola. Apalagi masa persiapan Piala Dunia 2018, termasuk hak siar televisi, sudah selesai. "Kami akan mendukung penuh proses investigasi dan atau penyidikan yang yang dilakukan otoritas berwenang. Kami akan terus berkoordinasi dan siap memberikan keterangan apapun sesuai dengan kebutuhan pihak berwenang," tulis pernyataan kubu Paris Saint-Germain (PSG).

    Seperti diketahui Nasser al-Khelaifi adalah Chairman PSG, yang membeli klub raksasa Prancis tersebut pada 2011. Sejak saat itu, PSG menjadi tim yang tampil dominan di pentas Ligue 1. Sayang, pencapaian mereka, termasuk gelontoran uang guna mendatangkan pemain bintang, harus tercoreng akibat ulah yang diduga dilakukan Nasser al-Khelaifi.

    Menurut keterangan pihak OAG, Nasser al-Khelaifi dianggap memiliki hubungan penyuapan terhadap mantan Presiden FIFA, Jerome Valcke. Menurut keterangan pihak berwajib, saat ini kasus yang diselidiki adalah aksi menyuap Nasser al-Khelaifi pada proses pemberian hak siar televisi Piala Dunia 2026 dan Piala Dunia 2030.

    Saat ini pihak berwenang OAG sudah melayangkan surat pemeriksaan guna 'mengaduk-aduk' kantor beIN Sports di Boulogne-Billancourt, Paris, Prancis. "beIN akan mendukung penuh proses hukum yang berlaku sesuai otorisasi pihak berwenang. Kami percaya apa yang akan dilakukan bisa memberi warna baru proses pengembangan investigasi," klaim pihak beIN.

    Korporasi media olah raga, beIN Sports berada di bawah kendali Nasser al-Khelaifi. Pada beberapa tahun terakhir, beIN Sports menjadi perusahaan media penyiaran olah raga yang mampu sejajar dengan raksasa lain.

    "Patut diduga, apa yang dilakukan Nasser al-Khelaifi terhadap Jerome Valcke memberi keuntungan pribadi yang tak sah bagi sang mantan presiden FIFA," rilis pernyataan OAG.

    Secara khusus, pihak OAG menyebut ada tiga orang yang termasuk dalam 'tersangka', yakni Nasser al-Khelaifi, Valcke dan seorang pebisni. Trio ini diduga melakukan serangkaian tindakan dalam koridor penyuapan, penyalahgunaan wewenang dan pemalsuan dokumen. Proses penyelidikan sudah dilakukan sejak 20 Maret, dan berlanjut pada penyidikan.

    Kini, publik bakal menunggu bagaimana nasib Nasser al-Khelaifi bersama dengan keputusan OAG. Jika terbukti, bisa saja Nasser al-Khelaifi bakal mendapat hukuman seperti para pendahulu yang terlibat penyuapan, baik terpidana di penjara ataupun opsi lain, yakni tak boleh aktif dalam dunia sepak bola pada kurun waktu tertentu.

    Sosok Nasser al-Khelaifi menjadi buah bibir pada musim panas tahun ini. Bagaimana tidak, ia berhasil memboyong Neymar ke PSG dengan banderol lebih dari Rp 3,3 triliun. Selain itu, PSG mendapatkan Kylian Mbappe dengan harga Rp 3 triliun.

    Sumber: Guardian

    Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

    Video Populer

    Foto Populer