Sukses


Real Madrid Kalah Lagi, PSG Bisa Ambil 5 Pelajaran Penting

Bola.com — Paris Saint-Germain (PSG) tidak mendapatkan hasil bagus saat menghadapi Real Madrid pada laga leg pertama 16 besar Liga Champions, Rabu (14/2/2018) , setelah kalah 1-3. Kini, mereka bisa belajar dari keberhasilan Espanyol mengalahkan Los Blancos, di ajang La Liga, Rabu (28/2/2018) dini hari WIB.

Di atas kertas, Real Madrid jauh lebih unggul atas Espanyol. Namun, sebelum pertandingan, pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, membuat beberapa keputusan, termasuk memberikan Cristiano Ronaldo jatah liburan.

Karim Benzema, yang biasanya mengisi posisi starter pun memulai pertandingan dari bangku cadangan.- Peran bomber Prancis tersebut digantikan Gareth Bale.

Meski tampil dominan, pada akhirnya, Real Madrid menyerah 0-1 dari Espanyol. Kemenangan tuan rumah ditentukan gol Gerard Moreno pada masa injury time.

Hasil ini tentu akan membuat persiapan Real Madrid bertandang ke Parc des Princes, markas PSG, pada laga leg kedua 16 besar Liga Champions terganggu.

PSG bisa mengambil pelajaran penting dari keberhasilan Espanyol untuk menuntaskan ambisi menyingkirkan Real Madrid. Berikut ini adalah ulasannya:

2 dari 6 halaman

Stop Ronaldo, stop Real Madrid

Satu di antara kejutan dari line-up Real Madrid melawan Espanyol adalah tidak ada nama Cristiano Ronaldo. Padahal, penyerang asal Portugal tersebut mulai menemukan performa terbaik di ajang La Liga.

Gareth Bale, yang menjadi striker saat menghadapi Espanyol, dianggap belum maksimal. Bahkan, ia sempat menyia-nyiakan peluang emas untuk membobol gawang Espanyol.

Sementara itu, Karim Benzema yang baru turun pada babak kedua tidak mampu menyelamatkan Real Madrid dari kekalahan.

Pada pertandingan leg pertama 16 besar, Ronaldo mencetak dua gol. Ini artinya, apabila PSG mampu menghentikan Cristiano Ronaldo, serangan El Real pun diprediksi akan tumpul.

3 dari 6 halaman

Gol menit akhir

Pada musim ini, kekalahan Real Madrid dari Real Betis, Villarreal, dan Espanyol, terjadi saat menjelang pertandingan usai. Ketiga klub tersebut mencetak gol penentu kemenangan di atas menit ke-85.

Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, pun dianggap belum menemukan formula tepat mengatasi masalah ini. Belum lagi ditambah, gol terakhir Barcelona ke gawang Real Madrid di Bernabeu yang dicetak Aleix Vidal juga pada masa injury time paruh kedua.

Masalah konsentrasi pemain juga menjadi persoalan utama bagi PSG ketika mereka tersingkir dari Barcelona pada Liga Champions musim lalu. Namun, kiranya PSG bisa memberikan perlawanan berarti apabila bisa mengatasinya.

Hanya saja, tentu Real Madrid bukan tim sembarangan. Meski kebobolan pada menit-menit akhir, Real Madrid, dengan segala ketajaman para pemain di barisan depan, bisa melakukan segalanya.

4 dari 6 halaman

Cari kesempatan

Espanyol hanya mencatat 38 persen penguasaan bola di kandang saat mengalahkan Real Madrid. Itu artinya, Espanyol bisa memanfaatkan situasi dengan baik untuk menciptakan peluang.

Meski tampil dominan, Real Madrid juga sering membuat kesalahan mendasar, misalnya, dalam salah memberikan umpan, saat menguasai bola. Ini terjadi lantaran Espanyol menerapkan taktik pressing tinggi hingga ke barisan pertahanan El Real.

Jika bisa menerapkan tekanan yang sama saat melawan Real Madrid pada pertandingan leg kedua di Paris, PSG tentu akan lebih berbahaya saat melakukan serangan daripada Espanyol.

5 dari 6 halaman

Nacho

Real Madrid memiliki banyak keunggulan, satu di antaranya para bek sayap bisa ikut membantu serangan. Namun, absennya Marcelo dianggap membuat lubang besar.

Nacho yang menjadi pengganti Marcelo saat menghadapi Espanyol bermain buruk. Ia dianggap belum dapat menyamai level bek asal Brasil tersebut.

Bahkan, gol kemenangan Espanyol berawal dari serangan dari sektor kiri pertahanan Real Madrid. Beberapa kali, Nacho juga kesulitan menandingi kecepatan para pemain sayap tim tuan rumah.

6 dari 6 halaman

Beruntung Neymar absen?

Neymar diperkirakan akan absen selama dua bulan untuk memulihkan cedera engkel. Hal ini bisa menjadi kabar buruk, namun juga positif bagi PSG saat menghadapi Real Madrid.

Meski memiliki peran penting saat PSG melakukan serangan, upaya melakukan kerja sama tim milik Neymar jauh lebih kecil dibanding rekan-rekan setimnya. Hal ini bisa menjadi hal positif apabila Unai Emery ingin menerapkan strategi pressing.

Pada pertandingan leg pertama, Angel Di Maria, yang berada dalam performa terbaik, bermain di bangku cadangan karena Unai Emery ingin menduetkan Neymar dengan Kylian Mbappe. Kini, tanpa Neymar, Unai Emery bisa kembali mengandalkan gelandang asal Argentina tersebut.

Sumber: Berbagai sumber

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer