Sukses


Suporter AC Milan Mulai Kehilangan Kesabaran

Bola.com, Jakarta - Rentetan hasil buruk yang diraih AC Milan sejak awal musim 2019-2020 membuat suporter mulai gerah. Pada pertandingan lanjutan Serie A pekan ke-8 kontra Lecce di Stadion San Siro, Minggu (20/10/2019), lewat spanduk protes, fan tuan rumah meminta manajemen tim agar segera memperbaiki performa.

Milan belum mampu berbicara banyak meski dalam satu dekade belakangan sudah bergonta-ganti pemilik klub dan pelatih. Musim ini saja, Hakan Calhanoglu dkk. harus tertatih-tatih di tangga ke-12 klasemen sementara.

Parahnya, dari delapan pertandingan di Serie A, Milan hanya sanggup mencetak delapan gol saja. Gawang Gianluigi Donnarumma juga telah dibobol sebanyak 11 kali.

Terakhir, Rossonerri ditahan Lecce dengan skor 2-2. Hasil tersebut memperburuk catatan Milan, yang baru memperoleh satu kemenangan dalam lima laga terakhir.

Pada laga tersebut, ribuan spanduk dibentangkan di tribune Curva Sud atau tribun utara. Ada pesan keras bertuliskan, "Waktu sudah habis, buktikan!" yang diarahkan kepada manajemen klub.

Pekan depan, Milan akan bertamu ke markas AS Roma, tim sarat tradisi yang tentu saja bakal sulit dikalahkan. Jika kembali menelan hasil buruk, kabarnya suporter mengancam bakal melakukan demo dan boikot.

2 dari 2 halaman

Cetak Rekor Kerugian Terparah Sepanjang Sejarah Klub

Menyebut tim sekelas AC Milan sebagai mantan klub raksasa Italia bakal terasa menohok buat pencintanya. Merosotnya pamor klub bukan cuma faktor prestasi, namun juga menyoal manajemen keuangan.

Pada 30 Juni silam, media kenamaan Italia, Gazzetta Dello Sport, mengklaim Milan mengalami kerugian mencapai 146 juta euro. Angka tersebut menjadi yang terburuk sepanjang sejarah klub.

Awalnya, Milan diprediksi 'hanya' akan merugi 90 juta euro, atau lebih baik dari tahun sebelumnya yang mengalami defisit mencapai 126 juta euro. Namun, absennya Lucas Biglia cs di kompetisi Eropa membuat pemasukkan klub berkurang drastis.

Sebenarnya Milan berhak untuk tampil di Europa League musim ini. Tetapi, keikutsertaan mereka dianulir setelah Financial Fair Play (FFP) menemukan manajemen Rossoneri gagal menunjukkan finansial yang sehat.

Pengusaha kaya asal Amerika Serikat, Elliott, diharapkan mampu mengembalikan kejayaan tim peraih 18 kali scudetto itu setelah membeli kepemilikan klub dari pebisnis Cina, Li Yonghong.

Video Populer

Foto Populer