Sukses


7 Perubahan Aturan Sepak Bola Saat Pandemi Virus Corona

Jakarta - Pertandingan sepak bola di sejumlah negara terpaksa ditangguhkan akibat pandemi virus corona. Tapi, setelah mengamati perkembangan, kompetisi akan kembali lagi dengan peraturan dan batasan baru.

Di Inggris, masih ada perdebatan mengenai kelanjutkan kompetisi. Rencananya, Premier League akan dimulai lagi pada Juni. Begitu juga laga sepak bola di Bundesliga, yang rencananya akan digelar lagi pada Mei.

Operator kompetisi di negara masing-masing tentunya akan memperhatikan aturan terkait masalah kesehatan tersebut. Seperti dilansir The Sun, ada perubahan yang perlu diimplikasikan di dalam dan di luar lapangan pasca-COVID-19.

Seperti yang dilakukan pemerintah Italia. Mereka mengizinkan atlet memulai latihan tersendiri pada 4 Mei dan di fasilitas tim dua pekan kemudian. Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) juga mewacanakan mengatur ulang jadwal Serie A musim ini.

"Dunia sepak bola bekerja tanpa henti dan penuh tanggung jawab demi menemukan solusi yang konkrit dan berkelanjutan untuk krisis akibat Covid-19," ujar Presiden FIGC, Gabriele Gravina.

Video

2 dari 5 halaman

Larangan Hubungan Seks

Pertama ialah larangan seks jika pasangan menunjukkan gejala virus. Ini diterapkan untuk pemain Bundesliga yang akan kembali pada 9 Mei.

Syarat yang harus mereka patuhi adalah tidak melakukan hubungan seks jika mereka atau pasangannya menunjukkan gejala virus corona. Premier League dikabarkan akan mengadopsi aturan serupa.

Kedua, perubahan besar akan terjadi pada jumlah pergantian per game, yakni meningkat dari tiga menjadi lima.

Tim tidak bisa menggunakan lima pemain berbeda. Tapi, ini merupakan upaya untuk mengurangi risiko kehabisan tenaga dengan daftar jadwal yang padat.

3 dari 5 halaman

Peralatan Steril

Ketiga, peralatan di lapangan juga akan disterilkan, karena virus dapat hidup hingga 72 jam di permukaan tertentu.

"Apa pun yang dapat dibersihkan akan dibersihkan. Kami tidak akan membiarkan apapun kebetulan," kata anggota staf ruang belakang kepada Sky Sports.

Aturan baru yang keempat adalah larangan meludah di lapangan. Meludah ini disebut sebagai tindakan yang lebih menjijikkan dalam permainan.

4 dari 5 halaman

Meludah Langsung Dihukum

FIFA telah menjelaskan bahwa pemain yang melakukan itu di lapangan harus dihukum.

"Ini adalah praktik umum dalam sepak bola dan itu tidak terlalu higienis," kata ketua Komite Medis Michel D'Hooghe kepada Telegraph.

"Jadi ketika kami memulai sepak bola lagi saya pikir kami harus menghindari itu secara maksimal. Pertanyaannya adalah apakah itu mungkin. Mungkin mereka bisa memberikan kartu kuning.

"Itu tidak higienis dan cara yang baik untuk menyebarkan virus. Ini adalah alasan mengapa kita harus sangat berhati-hati sebelum mulai lagi. Saya tidak pesimistis tetapi saya agak skeptis saat ini."

5 dari 5 halaman

Tidak Menyentuh dan Batasan Usia

Kelima, pemain juga akan didesak untuk tidak menyentuh satu sama lain ketika berada di kotak penalti. Kemudian yang keenam adalah pembatasan usia pada mereka yang diizinkan di lapangan, karena virus sangat berbahaya bagi manula.

Selanjutnya yang ketujuh adalah mengisolasi pelatihan dan penguncian enam minggu bisa menjadi langkah pencegahan untuk menghentikan pemain yang tertular virus.

Sumber: The Sun

Disadur dari: Liputan6.com (Achmad Yani Yustiawan/Jonathan Pandapotan Purba, published 30/4/2020)

Video Populer

Foto Populer