Bola.com, Jakarta - Barcelona masih punya kesempatan memperbaiki musim buruk mereka dengan menjuarai Liga Champions, meski luar biasa sulit.
Kompetisi paling bergengsi di level klub itu bakal kembali bergulir pada Agustus 2020 mendatang. Barcelona harus menjamu Napoli di Camp Nou pada duel leg kedua 16 besar, laga sulit, dengan modal skor 1-1 di leg pertama lalu.
Baca Juga
Kelas Kakap Bukan Jaminan, Ini 5 Bomber Bereputasi Tinggi tapi Konversi Peluang Minim di Depan Gawang Musuh
5 Bomber Klub-Klub Besar Eropa yang Punya Konversi Terburuk dari Sisi Peluang Menjadi Gol, Hebat karena Masih Dipakai
5 Faktor Real Madrid Bisa Pulang dari Markas Man City Membawa Tiket Semifinal Liga Champions
Advertisement
Nasib Barca ditentukan pada pertandingan ini. Jika gagal menang dan gagal lolos, artinya Barca gagal meraih satu pun trofi di musim 2019-2020, yang bisa disebut sebagai musim terburuk mereka di era modern.
Karena itulah Barca tidak boleh membuat kesalahan saat menjamu Napoli, sekecil apa pun. Mereka pun harus tampil sempurna jika ingin terus melangkah dari perempat final, semifinal, hingga ke final.
Untuk itu, setidaknya ada 5 pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Quique Setien selama beberapa pekan ke depan, sebelum akhirnya pertandingan tiba. Apa saja?
Video
Membangun Chemistry
Salah satu permasalah terbesar Barca musim ini ada di dalam tubuh klub sendiri, perkara internal. Pemain selalu jadi korban, padahal para petinggi pun sering membuat kesalahan.
Barca boleh terus membantah adanya masalah ini, tapi musim ini Lionel Messi lebih sering bicara di depan media, menyindir klub. Komentar-komentar Messi sudah cukup menegaskan masalah internal Barca.
Advertisement
Sayangnya, Liga Champions tidak akan menerima tim yang bermasalah. Barca harus benar-benar menyatu jika ingin menjuarai kompetisi tersulit ini..
Advertisement
Lini Belakang yang Keropos
Marc-Andre ter Stegen sekali lagi jadi malaikat penyelamat Barca musim ini. Dia berulang kali membantu Barca menghindari kekalahan.
Namun, dalam sepak bola, kegemilangan kiper bisa berarti adanya masalah di lini belakang. Ya, barisan bek Barca tidak cukup tangguh.
Advertisement
Gerard Pique memang masih bisa diandalkan, tapi hanya itu. Dia tidak punya pasangan yang ideal. Nelson Semedo, Clement Lenglet, dan Jordi Alba harus mengembangkan level permainan mereka
Lini Tengah yang Goyah
Sergio Busquets dan Arturo Vidal tidak bisa bermain melawan Napoli, lalu ada kasus Arthur Melo yang sudah tidak fokus menjelang kepindahannya ke Juventus.
Artinya, Setien hanya bisa mengandalkan Irvan Rakitic, Frenkie de Jong, dan Sergi Roberto, juga bertaruh dengan energi muda Riqui Puig.
Advertisement
Masalah ini tampak sepele, tapi kehilangan Busquets bisa berdampak besar pada permainan Barca. Setien harus menemukan keseimbangan yang tepat.
Advertisement
Menentukan Formasi yang Paten
Setien cukup sering bereksperimen dengan formasi Barca, mulai dari 4-3-3, 3-4-3, sampai 4-4-2. Sampai sekarang, 4-4-2 tampak paling memuaskan.
Barca mendominasi dengan formasi berlian di lini tengah, kemenangan atas Villarreal (4-1) jadi bukti terkuat. Dalam formasi ini, Messi bermain lebih sebagai kreator serangan.
Advertisement
Pilhan taktik 4-4-2 ini juga yang paling stabil dalam menjaga keseimbangan tim. Seperti yang dikatakan di atas, barisan bek Barca tidak terlalu baik musim ini, formasi 4-4-2 memberikan perlindungan lebih.
Griezmann Dimainkan di Mana?
Musim debutnya di Barcelona berjalan aneh. Antoine Griezmann mungkin tak menyangka bahwa dia kesulitan menemukan tempat dalam tim inti Barca.
Masalahnya, kemampuan Griezmann sebenarnya ada dan sangat dibutuhkan. Dia merupakan salah satu pemain terbaik La Liga dalam beberapa tahun terakhir, Barca jelas membutuhkan tenaga pemain seperti ini.
Advertisement
Sebab itu, Setien harus mencari cara memaksimalkan potensi Griezmann sembari tetap memainkan Leo Messi di lapangan. Utak-atik ini bakal jadi kunci keberhasilan Barca.
Sumber asli: Marca
Disadur dari: Bola.net (Richard Andreas, Published 24/7/2020)
Advertisement