Sukses


Penampilan Terbaik dan Terburuk pada Final Liga Champions: Dari Thiago Alcantara Hingga Kylian Mbappe

Bola.com, Jakarta - Bayern Munchen berhasil keluar sebagai juara Liga Champions musim ini setelah membungkam Paris Saint-Germain dengan skor 1-0, pada laga final di Estadio da Luz, Lisbon, Senin (24/8/2020) dini hari WIB.

Gol tunggal Die Bayern disarangkan Kingsley Coman pada menit ke-59. Bola hasil sundulan Coman yang memanfaatkan umpan dari Joshua Kimmich, melesat mulus masuk ke gawang Les Parisiens.

Lantaran pertandingan yang berlangsung sengit, Bayern Munchen hanya mampu mencetak satu gol saja. Di sisi lain, PSG kesulitan meruntuhkan solidnya penampilan Manuel Neuer di bawah mistar gawang Die Roten.

Tentu, seperti biasanya, ada pemain yang pantas untuk dinobatkan sebagai yang terbaik dan terburuk dalam suatu pertandingan. Berikut ini adalah informasi soal lima pemain terbaik dan juga terburuk dari laga Paris Saint-Germain kontra Bayern Munchen, di final Liga Champions:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 6 halaman

Terbaik - Kingsley Coman (Bayern Munchen)

Mencetak gol semata wayang Bayern Munchen jelas membuat Coman masuk dalam daftar ini. Dia benar-benar membayar tuntas kepercayaan dari sang pelatih, Hansi Flick, yang memainkannya sejak menit pertama.

Coman bahkan nyaris memberikan penalti buat Die Bayern pada babak pertama. Menjelang wasit meniup peluit berbunyi panjang, dia sempat dijatuhkan sewaktu berusaha menusuk kotak penalti PSG. Sayangnya, VAR tidak memberikan penalti kepada The Bavarians.

Dia tampil jauh lebih pede selepas mencetak gol kedua. Coman bahkan mampu mencatatkan assist kalau lini belakang PSG tidak sigap dalam menyapu umpan silangnya ke Robert Lewandowski.

3 dari 6 halaman

Terbaik - Thiago Alcantara (Bayern Munchen)

Thiago mungkin tidak menyajikan peluang emas buat rekan setimnya. Namun, permainan Bayern Munchen tidak akan hidup jika mantan gelandang Barcelona tersebut tidak bermain dengan baik.

Performa pesepak bola berdarah Spanyol itu terbilang disiplin dan jarang memberikan bola secara cuma-cuma kepada pemain lawan. Bukan cuma itu, dia juga terbilang cerdik dalam mengedarkan bola.

Thiago mencatatkan akurasi keberhasilan operan sebesar 88,2 persen, melakukan 95 kali sentuhan, dua umpan kunci, dan tiga tekel. Tidak bisa dimungkiri, Thiago adalah raja di sektor tengah Bayern Munchen.

4 dari 6 halaman

Terbaik - Manuel Neuer (Bayern Munchen)

Sedikitnya ada tiga peluang emas yang berhasil dibuat oleh PSG pada pertandingan kali ini. Bisa saja satu di antara peluang tersebut berubah menjadi gol, andai Neuer tidak sigap dalam mengawal gawang Die Bayern.

Satu di antara momen penting terlihat jelang babak pertama usai, di mana Neuer berhasil menghalau bola hasil tembakan Kylian Mbappe. Marquinhos pun sempat mendapatkan peluang, namun lagi-lagi berakhir di pelukan sang kiper.

Bukan cuma penyelamatan, Neuer juga turut memberikan kontribusi dalam fase pembangunan serangan. Neuer memainkan peran 'sweeper keeper' dengan baik serta berani meninggalkan gawang demi memutus serangan lawan.

5 dari 6 halaman

Terburuk - Kylian Mbappe (PSG)

Pencetak gol terbanyak di Ligue 1 2019/2020 ini tidak bisa berbuat banyak. Padahal, dia mendapatkan banyak kesempatan untuk berkarya di wilayah pertahanan Bayern Munchen dalam pertandingan tersebut.

Mbappe pun kerap membuang-buang peluang. Satu di antaranya terlihat pada menit akhir pertandingan, di mana dirinya berhasil mendapatkan ruang tembak. Namun, striker Timnas Prancis itu justru melepaskan tembakan lemah yang mampu dihalau oleh Neuer.

Publik sangat mengharapkan kontribusi yang lebih besar dari seorang Mbappe, mengingat betapa pentingnya laga ini buat Les Parisiens. Sayangnya, dia gagal memenuhi harapan tersebut.

6 dari 6 halaman

Terburuk - Thilo Kehrer (PSG)

Kehrer menjadi saksi atas performa gemilang dari Coman. Pemain berusia 23 tahun tersebut benar-benar kewalahan membendung tusukan bertubi-tubi Coman dari sisi kanan pertahanan PSG.

Kehrer juga yang membuat Coman terjatuh di kotak penalti PSG menjelang babak pertama. Beruntung, ia tidak menjadi kambing hitam karena wasit enggan memberikan penalti kepada Die Bavarians.

Setelah gol tercipta, Coman mampu memberikan umpan silang di kotak penalti PSG tanpa mendapat pengawalan. Momen ini semakin memperkuat argumen bahwa pemain berusia 23 tahun itu sedang mengalami malam yang buruk.

Sumber: Sportskeeda

Disadur dari: Bola.net (Penulis: Yaumil Azis/Published: 24/8/2020)

Video Populer

Foto Populer