Bola.com, Jakarta - Liverpool akan menghadapi Real Madrid pada leg kedua perempat final Liga Champions kontra Real Madrid, Kamis (15/4/2021). Tertinggal 1-3 pada pertemuan pertama, manajer Jurgen Klopp mengomentari kans comeback yang pernah didapat timnya.
Tertinggal telak pada leg pertama bukan kali pertama buat Liverpool. Pada 2019 lalu, situasi serupa pernah menimpa Mohamed Salah dkk, bahkan lebih parah, di mana mereka harus mengejar defisit 0-4 dari Barcelona.
Baca Juga
Advertisement
Menilik lebih jauh, Liverpool juga pernah mengemas epic comeback saat bertemu AC Milan pada final Liga Champions 2005. Lalu di final Piala FA, The Reds yang tertinggal 0-3 oleh West Ham mampu mengejar ketertinggalan dan menang adu penalti.
Namun jelang leg kedua Liga Champions kontra Real Madrid, Klopp tak mau bergantung pada keajaiban comeback. Baginya yang terpenting adalah terus menjaga konsentrasi sebab segala sesuatu bisa terjadi dalam laga sepak bola.
"Apakah memori comeback bakal berguna, kita akan sama-sama lihat. Lagipula (laga lawan Barcelona) sudah bertahun-tahun lalu. Saya bahkan tidak ingat persis kapan. Saya ambil contoh saat masih menangani Dortmund, kami kalah di Madrid 3-0, kami bermain tidak bagus, Madrid jelas lebih baik malam itu. Wartawan Jerman bertanya kepada saya setelah itu apakah sudah hilang dan saya harus berkata, 'Mungkin, tapi apa yang harus kita lakukan? Kami juga harus memainkan leg kedua'. Itulah situasinya," kata Klopp.
"Setelah 37 menit berikutnya kami unggul 2-0. Itu tetap 2-0, jadi kami tidak lolos. Tapi sepak bola adalah sepak bola, kita semua tahu itu dan ada banyak hal yang mungkin," ujar manajer yang sukses memberikan gelar Liga Inggris buat Liverpool musim lalu itu.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Puji Vinicius dan Kroos
Dua pemain Real Madrid, Vinicius dan Toni Kroos bermain gemilang pada leg pertama. Klopp mengaku terkesan dengan penampilan Vini, tapi tidak terkejut.
"Saya terkesan, tidak heran. Dia jelas merupakan bakat yang luar biasa dan semua orang tahu itu sebelum Real Madrid mengontraknya, tetapi sejak itu dia jelas menjadi lebih baik. Itu keren," kata Klopp lagi.
Advertisement
"Rencana khusus? Ya, sayangnya hal itu terjadi, Anda melihat satu gol yang menurut saya seharusnya bisa kami pertahankan dan gol lainnya hanyalah bola panjang yang hebat dan kemudian sentuhan pertama yang hebat dan penyelesaian yang bagus. Jadi, ya, kami mencoba menghindari operan ke arahnya, yang merupakan tugas besar. Terkesan? Iya. Terkejut? Tidak," sambungnya.
Sumber: Liverpool FC
Advertisement