Bola.com, Porto - Pep Guardiola membela keputusannya untuk mengalihkan taktik Manchester City ke final Liga Champions melawan Chelsea, dengan menegaskan timnya sudah tampil oke pada babak kedua meski pada akhirnya tetap kalah dalam pertandingan 1-0.
Kai Havertz mencetak gol kemenangan untuk Chelsea saat Thomas Tuchel mengalahkan Guardiola untuk ketiga kalinya musim ini setelah menggantikan Frank Lampard pada Januari.
Baca Juga
Aduh! Legenda Liverpool Tak Bisa Maafkan Darwin Nunez: Waktunya Berpisah!
Mengagumi Cara Main Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024, Eks Pelatih Arema: Pemain Punya IQ Tinggi dan Sikap Profesional
Perempat Final Piala Asia U-23 2024: Striker Andalan Korsel yang Berbahaya untuk Pertahanan Timnas Indonesia U-23 Rupanya Sedang Wamil
Advertisement
Guardiola memutuskan lineup awal menyerang dengan Ilkay Gundogan memainkan peran sebagai gelandang bertahan dan baik Fernandinho dan Rodri pergi di bangku cadangan. Gabriel Jesus dan Sergio Aguero duduk di bangku cadangan.
"Saya memutuskan komposisi pemain awal seperti ini karena Manchester City memiliki pemain berkualitas," katanya setelah pertandingan.
"Gundogan bermain bertahun-tahun di posisi tersebut. Ini adalah keputusan tepat," kata Pep Guardiola lagi.
Video
City Bermain Luar Biasa pada Babak Kedua
Pep Guardiola, meski kecewa, mengatakan bahwa Manchester City sudah bermain sangat bagus sepanjang musim. Pada final Liga Champions, ia juga merasa anak asuhnya tampil luar biasa saat babak kedua.
"Ini musim yang luar biasa bagi kami. Itu pertandingan yang ketat. Kami punya peluang," ujarnya menambahkan.
Advertisement
"Kami brilian di babak kedua, kami berani dan kami tidak bisa mengonversi peluang karena mereka sangat kuat. Para pemainnya luar biasa. Kami mungkin kembali suatu hari nanti!"
"Saya melakukan apa yang saya pikir adalah keputusan terbaik (pada pemilihan timnya)," kilahnya lagi.
Sumber: The Athletic
Advertisement