Sukses


    Terobosan Spektakuler FIFA untuk Piala Dunia 2022 Qatar Terapkan Teknologi Offside: Ada Apa Tuh di Bola Resmi?

    Bola.com, Jakarta - FIFA terus melakukan beragam inovasi yang membuat pertandingan semakin presisi. Nah, khusus perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar, ada beberapa poin menarik dari lembaga tertinggi sepak bola sejagad raya ini.

    Ada anyar di Piala Dunia 2022 Qatar. Setelah menerapkan teknologi VAR di Piala Dunia 2018 Rusia, kini FIFA akan memakai teknologi offside semi-otomatis di pesta balbalan terakbar yang rencananya akan dimulai pada 21 November mendatang.

    FIFA sudah melakukan riset selama bertahun-tahun sebelum akhirnya mengumumkan penemuan barunya. Guna meluluskan idenya tersebut, FIFA sudah berdiskusi dan bekerja sama dengan para mitranya.

     

    Video Qatar 2022

    2 dari 7 halaman

    Puluhan Kamera

    Teknologi baru ini menggunakan 12 kamera pelacak khusus yang dipasang di bawah atap stadion untuk melacak bola dan hingga 29 titik data dari masing-masing pemain, 50 kali per detik, menghitung posisi pasti mereka di lapangan. Dua puluh sembilan titik data yang dikumpulkan mencakup semua anggota badan dan ekstremitas yang relevan untuk melakukan panggilan offside.

    Selain itu, Al Rihla, bola pertandingan resmi Adidas juga akan menyediakan elemen penting lebih lanjut untuk mendeteksi insiden offside. Hal ini tergolong ketat, karena sensor unit pengukuran inersia (IMU) akan ditempatkan di dalam bola.

     

    3 dari 7 halaman

    Sensor Bola

    Sensor diposisikan di tengah bola, mengirimkan data ke ruang operasi video 50 kali per detik, memungkinkan deteksi titik tendangan yang sangat tepat.

    Pengaplikasian data pelacakan tungkai dan bola serta menerapkan kecerdasan buatan, teknologi baru ini memberikan peringatan offside otomatis kepada ofisial pertandingan. Sebelum memberi tahu wasit di lapangan, ofisial pertandingan video memvalidasi keputusan yang diusulkan dengan memeriksa secara manual.

     

    4 dari 7 halaman

    Beberapa Detik

    Proses ini terjadi dalam beberapa detik dan keputusan offside dapat dibuat lebih cepat dan lebih akurat. Setelah keputusan dikonfirmasi, titik data posisi yang sama persis yang digunakan untuk membuat keputusan kemudian dibuat menjadi animasi 3D yang secara sempurna merinci posisi anggota badan pemain di lapangan.

    Saat bola dimainkan, animasi 3D akan selalu menampilkan perspektif terbaik untuk situasi offside dan selanjutnya ditampilkan di layar raksasa di stadion. Penonton yang jauh di rumah juga bisa melihat dengan jelas.

     

    5 dari 7 halaman

    Lolos Uji

    Sebelumnya, FIFA sudah melakukan uji coba di berbagai kesempatan seperti Arab Cup 2021 serta Piala Dunia Antarklub edisi 2021. Berkat teknologi canggih ini, ofisial pertandingan dapat membantu membuat keputusan offside yang lebih akurat.

    Semua detail tentang pengaturan teknologi offside semi-otomatis dan teknologi bola yang terhubung telah dipresentasikan kepada tim yang lolos ke Piala Dunia FIFA 2022 di Doha pada 4 dan 5 Juli.

     

    6 dari 7 halaman

    Penjelasan Presiden

    "Pada Piala Dunia FIFA 2018, FIFA mengambil langkah berani untuk menggunakan teknologi VAR di panggung terbesar dunia dan itu terbukti sukses," kata Gianni Infantino, Presiden FIFA, dilansir situs resmi FIFA.

    "Teknologi offside semi-otomatis merupakan evolusi dari sistem VAR yang telah diterapkan di seluruh dunia. Teknologi ini adalah puncak dari tiga tahun penelitian dan pengujian khusus untuk memberikan yang terbaik bagi tim, pemain, dan penggemar yang akan menuju Qatar akhir tahun ini," imbuh Infantino.

     

    7 dari 7 halaman

    Komentar Collina

    Hal senada dilontarkan oleh Pierluigi Collina, ketua Komite Wasit FIFA. "VAR telah memiliki dampak yang sangat positif bagi sepak bola dan kita dapat melihat jumlah kesalahan besar telah berkurang secara dramatis," katanya.

    Collina berharap pihaknya dapat melangkah lebih maju dari sebelumnya. "Kami berharap teknologi offside semi-otomatis dapat membawa kami selangkah lebih maju. Kami menyadari terkadang proses memeriksa kemungkinan offside memakan waktu terlalu lama, dan teknologi ini menjadi solusi," jelas Collina.

    Video Populer

    Foto Populer