Bola.com, Turin - Juventus memetik kemenangan besar di pertandingan giornata ke-21 Serie A 2024/2025. Berhadapan dengan AC Milan di Turin, Si Nyonya Tua menang dengan skor 2-0.
Juventus berhasil unggul di laga ini berkat gol Samuel Mbangula dan Timothy Weah yang sama-sama tercipta di babak kedua.
Baca Juga
Advertisement
Menit 59', Juventus akhirnya memecahkan kebuntuan. Menerima umpan dari Nico Gonzalez, Samuel Mbangula melepaskan tembakan melengkung yang salah diantisipasi Maignan dan berubah menjadi gol.
Juventus sukses menggandakan keunggulan mereka. Melalui skema serangan balik, Khephren Thuram melepaskan umpan terobosan kepada Timothy Weah yang berdiri bebas. Sang penyerang masuk ke kotak penalti Milan lalu melepaskan tembakan mendatar yang berbuah menjadi gol.
Berkat tambahan tiga poin ini, Juventus kini naik ke peringkat keempat dengan raihan 37 poin. Sementara kekalahan ini membuat AC Milan tertahan di peringkat delapan dengan raihan 31 poin.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Enggak Paham Lagi Deh
Sergio Conceicao mengungkapkan kata-kata tajam setelah kekalahan pertamanya di AC Milan, ketika timnya kalah 2-0 dari Juventus di Turin.
“Babak pertama seimbang dan sebenarnya kami memiliki lebih banyak peluang mencetak gol, tetapi di babak kedua Juve lebih lapar, mereka ingin menang lebih banyak dan kami bisa saja kebobolan lebih dari dua gol,” kata Conceicao kepada DAZN.
“Enggak paham lagi saya. Saya adalah pelatih, saya yang bertanggung jawab, tetapi laga tadi seperti ogah menang tim ini.”
“Kami tidak memiliki alasan kelelahan, ini baru bulan Januari. Para pemain memiliki semua yang dibutuhkan untuk pulih untuk bermain setiap tiga hari. Menurut saya, kami perlu menjaga kulkas kosong di rumah dan lebih lapar.”
Advertisement
Banyak Pemain Kunci Cedera
Sergio Conceicao mengungkapkan kekecewaannya setelah Milan kehilangan banyak pemain dalam pertandingan melawan Juventus, termasuk Álvaro Morata yang diskors dan Christian Pulisic yang cedera. Rafael Leao dan Theo Hernandez juga dianggap mengecewakan dalam laga tersebut.
“Kita tidak bisa selalu mengandalkan pemain yang lebih berpengalaman. Masing-masing dari mereka memiliki tanggung jawab sendiri, kita tidak boleh menempatkan semua beban di pundak Rafa, Theo, atau Mike. Pemain lain tidak bisa bersembunyi,” tegas Conceicao.
“Jika seorang pemain berusia 17-18 tahun, itu sama saja dengan pemain berusia 35 tahun, dia harus memiliki tanggung jawab dan fokus yang sama. Saya telah bermain selama bertahun-tahun, saya tahu bagaimana rasanya di ruang ganti, dan dalam momen-momen sulit, pemain yang lebih matang akan muncul, tetapi kita tetap tidak boleh bersembunyi.
“Ini bukan skuad yang kekurangan kualitas dibandingkan dengan tim besar lainnya di Italia. Secara fisik tidak lemah, dan dari segi organisasi juga tidak buruk, tetapi fondasinya haruslah keinginan untuk memenangkan setiap duel, karena itu bisa menjadi penentu. Itulah yang kurang dan saya sebagai pelatih bertanggung jawab untuk mengubah situasi ini.”