Bola.com, Jakarta Legenda Juventus, Alessandro del Piero, menilai perjalanan Si Nyonya Tua musim ini sangat tidak biasa.
Juve berjuang keras untuk finis di posisi kualifikasi Liga Champions, setelah memecat dan mengganti Thiago Motta dengan Igor Tudor.
Baca Juga
Advertisement
"Juve berada dalam persaingan untuk Liga Champions. Singkatnya, sedikit dari semuanya telah terjadi tahun ini. Ini sangat tidak biasa," kata Del Piero kepada wartawan di Florence.
"Dari sudut pandang emosional, saya berharap mereka menang di Venezia pada hari Minggu atau setidaknya lolos ke Liga Champions," lanjutnya.
"Saya dari Veneto, jadi apa pun yang diturunkan ke wilayah ini penting bagi saya secara emosional."
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Perebutan Tiket Liga Champions
Hanya satu pertandingan tersisa di musim Serie A, dan tiga tim masih bersaing untuk merebut satu tempat terakhir di Liga Champions musim depan: Juventus, Lazio, dan Roma.
Namun, ada satu skenario yang sangat kecil kemungkinannya, di mana dua tim bisa mengakhiri musim dengan jumlah poin dan statistik yang benar-benar identik dan hal itu bisa memaksa pihak liga menentukan nasib mereka melalui undian random.
Juventus baru saja meraih kemenangan penting 2-0 atas Udinese, yang membuat mereka unggul dua poin atas Lazio (yang bermain imbang 2-2 melawan Inter) dan satu poin dari Roma (yang menaklukkan Milan 3-1).
Dengan kemenangan tersebut, Juventus kini memegang kendali atas nasib mereka sendiri. Jika berhasil mengalahkan Venezia di laga terakhir, mereka akan memastikan diri lolos ke Liga Champions.
Namun, jika terpeleset, imbang atau kalah, maka peluang terbuka bagi Roma atau Lazio untuk menyusul atau menyamai perolehan poin mereka di posisi keempat.
Advertisement
Skenario ke UCL
Menurut aturan Serie A, jika dua tim finis dengan jumlah poin yang sama, kriteria pertama yang digunakan untuk menentukan peringkat adalah hasil head-to-head di antara keduanya.
Namun, jika Juventus dan Roma berakhir dengan poin yang sama, tiebreaker tersebut tidak bisa digunakan. Alasannya? Pertemuan mereka musim ini berakhir imbang dua kali: 0-0 di Turin dan 1-1 di Roma.
Jika itu terjadi, aturan berikutnya yang diterapkan secara berurutan adalah selisih gol dalam duel head-to-head, selisih gol secara keseluruhan di liga, dan jumlah gol yang dicetak. Tetapi, dalam skenario tertentu, semua parameter tersebut bisa berakhir sama persis.
Misalnya:
- Juventus kalah 0-3 dari Venezia, dan Roma bermain imbang 1-1 dengan Torino, sementara Lazio gagal menang atas Lecce.
- Atau Juventus kalah 1-4, Roma bermain imbang 2-2, dan Lazio tetap tidak menang.
Dalam kedua situasi itu, menurut penjelasan Sky Sport Italia, semua kriteria tiebreak akan seimbang—dari poin, selisih gol, hingga jumlah gol—antara Juventus dan Roma.
Dengan tidak adanya dasar pemisah maka satu-satunya cara untuk menentukan siapa yang lolos ke Liga Champions adalah melalui undian acak.