Bola.com, Jakarta Kapten Timnas Senegal, Khalidou Koulibaly memuji kemenangan melawan Inggris sebagai salah satu kemenangan terbesar negaranya.
Kemenangan 3-1 dalam laga persahabatan itu merupakan pertama kalinya negara Afrika mengalahkan Inggris di level senior.
Baca Juga
Advertisement
Setelah Harry Kane membawa Inggris unggul, Senegal mengambil alih kendali dan menang 1-3 melalui gol-gol dari Ismaila Sarr, Habib Diarra, dan Cheikh Sabaly.
"Malam yang fantastis. Kami tahu kami bisa melakukan sesuatu dalam pertandingan ini," kata kapten Senegal Koulibaly kepada BBC Radio 5 Live.
Kekalahan 1-3 memicu reaksi marah dari para pendukung tuan rumah yang masih bertahan di City Ground.
Inggris sebelumnya mencatat 15 kemenangan dan enam hasil imbang dari 21 laga melawan tim Afrika, namun kali ini mereka benar-benar takluk.
"Itu pertandingan yang sulit, tetapi kami menunjukkan kepribadian kami dan menunjukkan bahwa kami bisa bermain di level ini."
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Seperti Juara Piala Afrika
Koulibaly menyamakan kemenangan itu dengan kemenangan Senegal di Piala Afrika pada tahun 2022.
"Itu fantastis. Kami tidak terbiasa membuat sejarah dan kami berhasil melakukannya ketika kami memenangkan AFCON, dan kami berhasil melakukannya malam ini," tambahnya," katanya.
"Kami ingin terus menulis kisah Senegal. Kami ingin menunjukkan bahwa kami memiliki negara yang baik."
Ini merupakan kekalahan pertama Timnas Inggris di bawah asuhan Thomas Tuchel. Senegal juga jadi tim Afrika pertama yang bisa mengalahkan negara juara Piala Dunia 1966 ini.Â
Advertisement
Inggris Banjir Kritik
Penampilan buruk Timnas Inggris pada laga ini membuat Harry Kane dan kawan-kawan mendapat banyak kritik. Di antaranya eks pemain Manchester United, Roy Keane.Â
Dia menilai para pemain Timnas Inggris harus lebih aktif berkomunikasi, khususnya ketika ada rekan setimnya yang membuat kesalahan. "Mereka terlihat saling berbicara seperti mereka sedang minum kopi," ujar Roy Keane.Â
Eks pemain Timnas Inggris, Leon Osman juga mengkritik perubahan yang dilakukan Thomas Tuchel di Timnas Inggris yang menurutnya tidak berhasil.Â
"Ya, tentu Anda ingin melakukan beberapa penyesuaian, tapi Anda tidak bisa terlalu jauh meninggalkan apa yang sudah berhasil untuk tim," Leon Osman memberikan analisis.Â
"Anda hanya ingin memperbaiki dan menyempurnakan beberapa hal. Thomas Tuchel justru mengubah seluruh sistem dan mengubah apa yang sudah biasa dilakukan para pemain ini."Â
"Jika Anda adalah manajer top dan masuk ke sebuah klub, misalnya Arne Slot di Liverpool, seberapa banyak dia mengubah tim usai ditinggalkan Jurgen Klopp? Dia hanya melakukan sedikit perubahan dan tidak mengubah seluruh sistem," lanjutnya.Â
Sumber: BBCÂ
Â
Â
Â