Sukses


Tak Terima Dicoret, Persinga Akan Surati Menpora dan DPR RI

Bola.com, Ngawi - Persinga Ngawi masih melakukan perlawanan terhadap sanksi diskualifikasi yang dijatuhkan Komdis atas kiprah mereka di kompetisi Grup 5 ISC B. Manajemen Laskar Ketonggo berencana melayangkan surat kepada Menpora Imam Nahrawi dan DPR RI untuk mencari keadilan.

"1 September nanti, kami akan membuat surat untuk Menpora dan DPR RI. Isinya, kami ingin mencari keadilan atas perlakuan Komdis dan PT GTS, yang kami nilai semena-mena dengan mendiskualifikasi tim Persinga dari ISC B. Kami ingin nama baik dan kehormatan klub ini dipulihkan kembali," tutur Gembong Pranowo, Sekretaris Persinga.

Kepada Menpora, lanjut Gembong Pranowo, pihaknya meminta agar Imam Nahrawi mengkaji kembali posisi PT GTS sebagai operator kompetisi di Indonesia.

"Karena ada kesalahan fatal yang dilakukan. Terutama soal penjatuhan sanksi diskualifikasi. Karena dalam aturan tak tercantum sanksi tersebut. Pasal diskualifikasi baru dibuat, setelah ada kasus kerusuhan yang dilakukan Persinga terhadap wasit pada laga melawan PSS lalu. Seharusnya, aturannya dibuat dulu lalu diterapkan. Bukan sebaliknya," kata Gembong Pranowo.

Manajer Tim Persinga Dwi Rianto Jatmiko juga menilai PT GTS tak memberikan teguran lebih dulu sebagai bentuk pembinaan kepada Persinga.

"Kami legawa menerima sanksi untuk lima pemain yang memang indisipliner. Tapi sanksi terhadap klub seolah mematikan kiprah kami. Seharusnya ada unsur pembinaan, bukan langsung dihukum. Karena aturannya memang tak tercantum dalam regulasi kompetisi ISC B," jelas Dwi Rianto Jatmiko.

Akibat sanksi tersebut, kini tim Persinga resmi dibubarkan. Namun manajemen masih sempat menggelar laga persahabatan melawan kontestan Liga Nusantara Rayon Jawa Timur, Persedikab Kabupaten Kediri sebagai seremoni perpisahan para pemain dengan masyarakat Ngawi. Laga yang digelar di Stadion Ketonggo Ngawi, Sabtu (20/8/2016), lalu berakhir imbang 1-1.

"Sejak laga perpisahan itu, maka tim Persinga resmi dibubarkan. Kami telah berikan semua hak pemain dan pelatih. Kami juga berikan surat keluar bila ada pemain yang bergabung dengan klub lain," ungkap Gembong Pranowo.

Video Populer

Foto Populer