Sukses


Jadi Takmir Masjid, Mantan Wasit Terbaik Ini Mendirikan Sekolah

Bola.com, Kediri - Mantan wasit terbaik Indonesia Purwanto telah menyelesaikan pembangunan Madrasah Ibtidaiyah di Desa Damarwulan, Kediri. Purwanto pun merasa lega karena ia memang sejak lama memiliki bercita-cita mendukung pendidikan anak-anak usia sekolah dasar di Desa Damarwulan.

Purwanto tidak berjalan sendirian meniti jalan harapan. Warga Desa Damarwulan mendukungnya dengan memberikan sumbangan melalui Masjid Abu Bakar, di mana Purwanto menjadi Ketua Takmir Masjid sekaligus Ketua Yayasan Islam Abu Bakar.

Ikhtiar Purwanto dan warga Desa Damarwulan kini bisa dilihat nyata dalam bentuk empat gedung madrasah. Sebelumnya, sekolah ini hanya punya dua ruangan belajar-mengajar.

"Dananya diambil dari jariyah warga yang dimasukkan kotak amal Masjid Abu Bakar, sumbangan simpatisan, dan Yayasan Pendidikan Islam. Alhamdulillah, cita-cita kami mendapat rida Allah SWT. Saya merasa bangga, karena gedung itu bisa berdiri berkat gotong royong para warga," ungkap Purwanto.

Sebagai pimpinan, Purwanto tak hanya sebagai motor penggerak. Tapi dia juga ikut terjun langsung mulai menggali pondasi bangunan, memasang batu bata, hingga proses mengecor atap gedung.

"Kami mengerjakan gedung malam hari. Karena warga bekerja pada siang hari. Saya terenyuh dengan keikhlasan warga membangun sekolah itu," kata Purwanto.

Wasit yang dijuluki Mr. Clean karena keteguhan prinsipnya tak mau menerima "uang pelicin' saat aktif jadi pengadil pertandingan sepak bola itu mengungkapkan idenya sempat ditolak warga.

"Alasannya memang masuk akal karena untuk membangun gedung sekolah butuh biaya besar. Tapi saya yakin Tuhan pasti mengulurkan tangan-Nya untuk sebuah niat mulia. Di luar dugaan, banyak sumbangan terus mengalir, baik itu berupa uang maupun material bangunan," tuturnya.

Ketika dana mulai menipis, Purwanto sempat waswas. Dia khawatir bangunan itu mangkrak. Berkat keyakinan dan tekad besar, Purwanto pun bisa mewujudkan cita-citanya.

Dari informasi yang dikumpulkan Bola.com dari warga dan teman dekat Purwanto, pria beranak dua itu, konon, sampai rela menggadaikan sertifikat tanah dan rumahnya untuk menyelesaikan bangunan itu.

"Tekad Pak Ipung (panggilan akrab Purwanto) memang luar biasa. Saya dengar dia menggadaikan asetnya sebagai jaminan pinjaman di sebuah bank Pemerintah," kata sumber tersebut.

Namun pernyataan narasumber itu dibantah Purwanto. "Ah, tidak benar berita itu. Semua dana itu dari sumber yang sudah saya sebutkan tadi, dan dari kasih sayang Allah SWT. Tanpa ridho Dia, kami tak bisa melakukannya," sebut Purwanto.

2 dari 2 halaman

Dapat Simpati dari Para Wasit

Purwanto juga menuturkan beberapa kolega, terutama para wasit yang sudah pensiun maupun masih aktif, memberikan dukungan dan simpati. Mereka juga ikut merogoh koceknya untuk menyumbang pembangunan gedung sekolah itu.

Bahkan suatu ketika, saat perhelatan Liga Remaja di Stadion Brawijaya, Bola.com jadi saksi seorang mantan wasit yang saat ini menjadi pejabat di lingkup Pemkab Lamongan langsung menyerahkan uang tunai Rp 2 juta sebagai donasi proyek sekolah itu.

"Inilah 'tangan' Tuhan yang saya maksud dan saya yakini. Tadi Anda tahu sendiri. Apakah saya meminta sumbangan kepada teman itu? Tapi Allah SWT lah yang menggerakkan hati teman tadi untuk menyumbang. Uang itu akan saya pakai mencicil material di toko bangunan langganan kami," ucap Purwanto tanpa mau menyebut nama mantan anggota korps baju hitam nasional asal Lamongan tersebut.

Purwanto juga tak ingin membuka siapa saja koleganya yang ikut mengulurkan tangannya. Tampaknya jejak rekam Purwanto sebagai sosok yang bersih, jujur, dan amanah menarik simpati rekan-rekannya.

"Banyak teman-teman yang menyumbang. Saya tak mau menyebut nama mereka, biarlah Tuhan yang tahu. Saya tak pernah cerita kepada mereka kalau sedang punya proyek itu. Teman-teman wasit saling komunikasi, bila saya sedang membangun gedung sekolah itu. Sehingga bantuan dari para wasit pun berdatangan," paparnya.

Video Populer

Foto Populer