Sukses


Tekor, PSM Naikkan Harga Tiket di Stadion AMM

Bola.com, Makassar - Stadion Andi Mattalatta Matttoangin, Makassar, memang kerap terisi penuh kala PSM Makassar bertanding di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo. Tetapi, panpel PSM mengaku mereka mengalami defisit anggaran operasional pertandingan.

"Manajemen justru lebih banyak memberikan subsidi buat panpel untuk menutupi biaya operasional," ujar Ramli Manong, media officer PSM kepada Bola.com, Kamis (6/10/2016).

Menurut Ramli, rata-rata pengeluaran panpel di setiap partai berkisar Rp 175 juta-Rp 200 juta. Biaya itu meliputi sewa stadion, pengamanan, cetak tiket, pajak tontonan, komsumsi. dan operasional panpel.

"Padahal pemasukan dari tiket terhitung minim. Belum lagi kebocoran tiket yang bisa mencapai 10-20 persen," jelas Ramli seraya menambahkan jumlah tiket yang dicetak berkisar 15-18 ribu lembar per partai.

Ramli menambahkan dari 10 partai kandang selama TSC 2016, hanya tiga partai yang tidak mengalami defisit. Yakni saat PSM menjamu Persela Lamongan (7/5/2016), Arema Cronus (12/6/2016), dan Borneo FC (23/6/2016).

Padahal, dalam proyeksi anggaran manajemen di TSC, pemasukan dari tiket diharapkan jadi salah satu penopang biaya operasional tim. "Butuh dukungan banyak pihak untuk membuat PSM tetap eksis dalam persepakbolaan Indonesia karena PSM adalah milik Sulsel bukan hanya Bosowa," papar Ramli.

Itulah mengapa panpel berencana menaikkan harga tiket saat PSM menjamu PS TNI pada pekan ke-22 TSC 2016, Senin (10/10/2016). Pada tribune terbuka misalnya, dari semula Rp 20 ribu jadi Rp 25 ribu, tribune tertutup jadi Rp 85 ribu dari Rp 75 ribu, dan VIP naik jadi Rp 125 ribu dari sebelumnya Rp 100 ribu.

"Meski naik, harga tiket di Makassar termasuk murah dibandingkan daerah lain," jelas Ramli.

Dkonfirmasi kepada kelompok suporter, Andi Coklat, pentolan The Maczman, mengungkapkan manajemen ibarat berjudi dengan menaikkan harga tiket saat TSC 2016 sudah berlangsung lebih dari separuh jalan. Apalagi di saat menjamu PS TNI yang notabene bukan klub papan atas.

"Secara pribadi, saya menerima keputusan panpel. Tapi, mereka juga harus tahu, pengeluaran suporter saat mendukung PSM bukan hanya sekadar membeli tiket," kata Coklat.

Coklat menjelaskan, selain tiket, suporter yang rata-rata pelajar harus mengeluarkan biaya ekstra seperti parkir mulai Rp 5 ribu sampai Rp 20 ribu. "Terus terang, kami malah mendukung kalau panpel juga mengambil alih pengelolaan parkir agar pemasukan manajemen juga bertambah," ujar Coklat.

Video Populer

Foto Populer