Sukses


Kekuatan dan Kelemahan Timnas Indonesia Versi Aji Santoso

Bola.com, Lamongan - Timnas Indonesia lolos ke semifinal Piala AFF 2016 dengan meninggalkan sejumlah catatan. Eks sayap kiri Timnas Indonesia, Aji Santoso, memberikan analisisnya terkait kekuatan maupun kelemahan Timnas Merah-Putih jelang duel lawan Vietnam di leg pertama babak semifinal Piala AFF 2016, Sabtu (3/12/2016), di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Mulai belakang, di posisi kiper dan pemain bertahan, Timnas Indonesia di mata Aji masih meninggalkan banyak celah. Koordinasi antarpemain belakang dianggap masih lemah, terutama dalam mengantisipasi pergerakan lini kedua lawan, khususnya melawan Thailand dan Filipina pada penyisihan Grup A.

Tidak hanya itu, para pemain belakang masih sering melakukan pelanggaran-pelanggaran di dekat kotak penalti sehingga pertahanan Indonesia kerap dalam ancaman lawan karena postur pemain Indonesia rata-rata relatif lebih kecil ketimbang kontestan lainnya.

Komunikasi dua bek tengah timnas tidak berjalan dengan baik. Masih sering terjadi salah paham di antara mereka. Sejak pertandingan pertama melawan Thailand sampai melawan Singapura di babak penyisihan grup mereka mudah ditembus pemain lawan.

"Melawan Singapura lalu, dua kali striker Singapura mampu lolos dan berhadapan dengan kiper Indonesia. Ada kesan mereka saling menunggu," ujar Aji.

Namun, lini belakang Timnas Indonesia juga memiliki kelebihan pada kecepatan, terutama kedua bek sayapnya, Beny Wahyudi dan Abduh Lestaluhu. Bagi Aji, kolaborasi keduanya dengan sayap timnas sangat bagus, baik saat bertahan maupun membantu serangan.

2 dari 2 halaman

Tengah dan Depan

Bergeser ke tengah, kekuatan sektor ini di mata Aji sangat bagus. Keberadaan Stefano Lilipaly, Evan Dimas atau Bayu Pradana, Rizky Ripora, dan Andik Vermansah dianggap sebagai roh permainan timnas.

Aksi-aksi Lilipaly, Rizky, dan Andik adalah senjata ampuh timnas dalam mengobrak-abrik rapatnya lini belakang lawan. Mereka juga cukup tajam saat memanfaatkan peluang. Kekuatan Indonesia di sektor ini relatif tak berubah ketika diisi pemain pengganti.

Kualitas sepadan yang dimiliki Zulham Malik Zamrun, Bayu Gatra Sanggiawan, Dedi Kusnandar membuat Timnas Indonesia tidak kehilangan keseimbangan.

"Mereka punya kecepatan dan kemampuan individu di atas rata-rata. Sektor inilah yang menentukan baik dan buruknya penampilan timnas selama ini. Selain itu mereka juga kreatif. Kelebihan ini yang membuat timnas bisa mengimbangi lawan-lawannya selama ini," kata pelatih Persela Lamongan ini.

Nuansa kekeluargaan antar pemain memang tercipta saat latihan Timnas Indonesia di Lapangan SPH Sentul, Jawa Barat, Kamis (1/12/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Tetapi, di balik kelebihan itu ada sisi negatif yang mereka miliki. Menurut Aji, karena naluri menyerang mereka cukup tinggi, terkadang mereka kurang optimal saat membantu pertahanan. Beberapa kali mereka terlambat turun saat terjadi serangan balik.

Sementara itu, lini depan Indonesia merupakan salah satu yang pantas diacungi jempol. Keberadaan Boaz Solossa, Lerby Eliandry di sektor ini membuat Indonesia tidak pernah tumpul di depan. Meski tidak mencetak gol, Boaz dan Lerby mampu memecah konsentrasi lawan.

"Kolaborasi dua striker dengan tipikal dan kelebihan berbeda ini membuat Indonesia bisa melakukan variasi serangan. Alfred Riedl sangat jeli melihat kemampuan individu para pemainnya," ujar pelatih yang saat aktif bermain pernah mengantarkan Timnas Indonesia meraih medali emas di SEA Games 1991 ini.

 

 

Video Populer

Foto Populer