Sukses


2 Alasan Simon McMenemy Tak Kapok Melatih di Indonesia

Bola.com, Surabaya - Meninggalkan Indonesia pada 2013 lantaran diputus kontraknya oleh Pelita Bandung Raya (kini Madura United), Simon McMenemy kembali ke Tanah Air. Pelatih asal Skotlandia kembali mencoba peruntungan meski dua kali diputus kontraknya di tengah jalan.

Sebelum didepak PBR, Simon tercatat pernah menangani Mitra Kukar (musim 2011-2012). Namun, nasibnya tak jauh beda dengan karier di klub sebelumnya, ia dibebastugaskan karena dinilai gagal memenuhi target papan atas usai timnya dipermalukan Persidafon Dafonsoro di kandang.

Kendati begitu, Simon tak jera. Dengan catatan kelam di masa lalu, juru racik asal Skotlandia itu datang untuk memoles Bhayangkara FC. Berbekal predikat sebagai pelatih spesialis membesut tim yang dihuni pemain muda, Simon menyimpan sejumlah ambisi pribadi.

Apa saja ambisi Simon bersama Bhayangkara FC? Apakah ia sanggup menjawab tantangan manajemen Bhayangkara FC yang menaruh harapan besar di pundaknya? Berikut penuturan Simon kepada Bola.com di Surabaya.

Apa yang membuat Anda kembali ke Indonesia dan memilih Bhayangkara FC sebagai pelabuhan baru?

Saya suka melatih pemain muda, apalagi pemain muda bertalenta dan punya prospek sebagus para pemain Bhayangkara FC. Mereka punya kualitas dan semangat yang menyala, itu yang saya butuhkan untuk membangun tim yang kuat. Setidaknya, hal ini sedikit meringankan tugas saya sebagai pelatih.

Maka itulah, ketika manajemen Bhayangkara FC menyebutkan materi pemain yang mereka miliki, saya sangat tertarik untuk menjadi bagian dari tim ini. Yang jelas, saya ingin bersama pemain membantu tim ini meraih prestasi bagus di kompetisi ini.

Adakah ambisi pribadi yang Anda usung?

Saya dua kali melatih di Indonesia, dua kali pula saya mengalami akhir pahit. Hal itulah yang membuat saya penasaran. Secara pribadi, saya ingin memperbaiki catatan karier saya di Indonesia.

Saya ingin memenuhi target yang dicanangkan manajemen, tentu dengan catatan semua elemen di tim ini bahu-membahu dan bekerja keras. Tanpa bantuan mereka, saya tidak akan mampu melakukannya.

Apa target yang dibebankan manajemen pada Anda?

Saya ditarget Bhayangkara FC bisa menembus papan atas klasemen. Minimal berada di peringkat ketiga. Target yang tak mudah, tapi juga tak sulit karena kami memiliki sederet pemain bagus dan berkemampuan di atas rata-rata di setiap lini.

2 dari 2 halaman

Bersaing di Papan Atas

Apa yang Anda lakukan agar Bhayangkara bisa bersaing di papan atas?

Saya harus membuat program yang tepat supaya performa para pemain selalu bagus di setiap pertandingan. Saya juga harus mengenali setiap kelebihan dan kekurangan pemain saya. Sehingga saya tahu apa yang harus saya lakukan untuk membawa tim ini memenangkan banyak pertandingan.

Menurut Anda, bagaimana peta persaingan di musim 2017?

Saya yakin akan sangat ketat. Sebagai gambarannya adalah gelaran Torabika Soccer Championship 2016 lalu. Juara dari turnamen semi kompetisi itu harus ditentukan di dua laga terakhir. Pada musim ini pasti tak jauh beda Karena tidak banyak perubahan yang dilakukan tim-tim kontestan, khususnya tim-tim besar.

Siapa tim yang bakal menyulitkan Bhayangkara FC selama kompetisi?

Semua tim. Bagi saya semua lawan cukup berat. Tidak ada istilah tim gurem atau tim raksasa di kamus saya, meski faktanya dalam perjalanan kompetisi memang ada tim-tim kuat. Namun dengan regulasi baru yang diterapkan PSSI, saya yakin kekuatan semua tim nyaris merata.

Soal adaptasi, bagaimana cara Anda bisa membiasakan diri bersama tim baru di kota baru pula?

Saya termasuk orang yang bisa cepat beradaptasi di mana pun saya singgah. Dijalani saja dan berusaha melakukan yang terbaik. Dengan begitu, proses adaptasi bisa berjalan baik.

Video Populer

Foto Populer