Sukses


Trofeo Persis Jadi Sarana Seleksi Pemain Liga 2

Bola.com, Solo - Persis Solo menggelar turnamen segitiga bertajuk Trofeo Kebangkitan di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (1/4/2017) malam. Selain tuan rumah, ajang tersebut diikuti Kalteng Putra dan PSPS Pekanbaru. Dalam jumpa pers di Hotel Grand Sae, Jumat (30/3/2017), tiga peserta kompak menjadikan ajang tersebut sebagai sarana seleksi pemain menuju Liga 2 2017.

Di kubu Persis, setidaknya ada dua pemain yang baru didatangkan yakni mantan stopper PON DKI, Ikhwan Ciptady dan gelandang Persijap Jepara, M. Wahyu Fitrianto. Khusus untuk Ikhwan, dia sudah direkomendasi pelatih Widyantoro meski laga nanti jadi uji coba pertamanya.

"Akan ada perubahan skema permainan karena ada pemain baru yang bergabung. Termasuk mencermati performa M. Wahyu karena selama ini hanya dilihat saat latihan," kata pelatih Persis, Widyantoro.

Pelatih yang akrab disapa Wiwid itu menilai Trofeo Kebangkitan jadi ujian berat baginya mengingat baru beberapa hari jadi nakhoda Persis. Pelatih asal Magelang itu menggantikan posisi yang ditinggalkan Yudi Suryata, yang didepak manajemen sebelum kompetisi bergulir.

Wiwid juga ingin mencermati perkembangan pemainan timnya melawan tim selevel. "Perkembangan tim ini seperti apa, akan saya lihat dalam torfeo nanti," ujarnya.

Pelatih Kalteng Putra, Kas Hartadi, juga mengakui ada enam pemain baru yang diseleksi. Terlebih, dua pemain senior mereka, Usep Munandar dan Budi Sudarsono tersingkir dari skuat lantaran terbentur regulasi usia. Kas menjelaskan, jika dirinya akan mencoba 20 pemain yang diboyong ke Kota Bengawan.

"Kami memang butuh uji coba untuk melihat progres pemain seleksi. Secara umum tidak ada perubahan strategi dan pola permainan, meski Kalteng Putra kehilangan dua pemain senior," papar mantan pelatih Sriwijaya FC itu.

Sedangkan asisten pelatih PSPS Pekanbaru, Sipendri ikut memanfaatkan trofeo untuk mengukur kekuatan tim sekaligus bahan evaluasi tim sebelum turun di kompetisi resmi mendatang. "Kami belum sepenuhnya siap menghadapi kompetisi karena masih ada beberapa hal yang harus dibenahi," tutur Sipendri.

 

Video Populer

Foto Populer