Sukses


Pesona 5 Pemain Senior di Timnas U-22 Besutan Luis Milla

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia bakal menjalani duel uji coba kontra Kamboja di Phnom Penh pada Selasa (6/6/2017). Mayoritas skuat Tim Merah-Putih didominasi pemain belia U-22. Namun, lima pemain senior yang dipanggil oleh pelatih, Luis Milla.

Luis Milla menjadikan pertandingan persahabatan ini sebagai pemanasan Timnas Indonesia U-22 bagi anak-asuhnya buat kepentingan SEA Games 2017.

Namun, karena status laga uji coba ini bersifat resmi, nakhoda asal Spanyol tersebut memanggil sejumlah pemain senior.

Milla agaknya tidak ingin Tim Garuda mengalami nasib tidak mengenakkan seperti saat beruji coba melawan Myanmar. Bermain di kandang Stadion Pakansari, timnas yang hanya bermodal pemain-pemain belia kalah menyakitkan 1-3.

Indonesia memang menjadwalkan dua laga uji coba di periode pertandingan persahabatan resmi FIFA pada periode 5-13 Juni 2017, yakni melawan Kamboja dan Puerto Rico.

Kelima pemain senior yang akan dipanggil adalah Stefano Lilipaly, Irfan Bachdim, Fachrudin, Kurnia Meiga, dan Bayu Pradana. Pilihan yang dilakukan oleh Milla berdasarkan kebutuhan tim.

Seberapa pantas lima pemain senior tersebut kembali dipanggil membela Timnas Indonesia. Bola.com menyajikan rapor mereka di klub masing-masing.

2 dari 6 halaman

Kurnia Meiga

1. Kurnia Meiga

Kiper Arema FC, Kurnia Meiga menjadi salah satu kartu truf pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl, di perhelatan Piala AFF 2016. Sempat dikritik seusai kekalahan 2-4 dari Thailand di fase penyisihan grup, Meiga berlahan menemukan bentuk permainan terbaik usai istirahat panjang karena cedera lutut.

Penjaga gawang kelahiran 7 Mei 1990 tersebut jadi kiper utama Timnas Indonesia level senior sejak 2013. Posisinya hampir tak tergantikan. Bahkan oleh kiper-kiper yang usianya lebih senior dibanding dirinya.

Selepas Piala AFF 2016, Meiga yang sempat berduka ditinggal oleh abang kandungnya, Ahmad Kurniawan, tampil on-fire bersama Arema FC di turnamen pramusim Piala Presiden 2017. Tim Singo Edan jadi juara dengan rekor menyakinkan sepanjang turnamen.

Memasuki Liga 1 2017, Meiga tampil sebagai penjaga gawang Arema. Penampilannya sempat dikritik saat Kera-kera Ngalam kalah telak 0-4 dari Persela Lamongan.

Terlepas dari itu, Kurnia Meiga tetap jadi salah satu kiper terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini. Ia sangat tangguh dalam menghalau bola-bola udara. Di usianya yang terhitung muda, ia juga matang dalam membaca arah angin serangan kubu lawan.

3 dari 6 halaman

Fachrudin Aryanto

2. Fachrudin Aryanto

Sosok Fachrudin Aryanto jadi palang pintu utama Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2016. Ia hampir tak tergantikan di posisi inti. Ia bahkan menyumbang sebiji gol di turnamen elite kawasan Asia Tenggara tersebut.

Alfred Riedl sempat mengutak-atik komposisi duo stoper di poros belakang Tim Garuda, namun posisi Fachrudin tak terusik. Ia tampil apik saat berduet dengan Hansamu Yama, Yanto Basna, atau Manahati Lestusen.

Bek jangkung kelahiran Klaten, 19 Februari 1989 tersebut, di Liga 1 2017 membela Madura United, setelah sebelumnya sempat berkostum Sriwijaya FC.

Madura United untuk sementara bertengger di posisi empat besar. Fachrudin jadi bek yang selalu bermain di klub asuhan Gomes de Oliviera. Total ia tampil sebanyak 720 menit (delapan laga).

Jam terbangnya lebih tinggi dibanding bek asing asal Brasil, Fabiano Beltrame, yang hanya tampil tujuh kali sebagai pemain inti di Tim Sape Kerrab. Jangan heran jika pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla, memanggilnya untuk keperluan uji coba melawan Kamboja.

4 dari 6 halaman

Stefano Lilipaly

3. Stefano Lilipaly

Stefano Lilipaly tampil berkilau di pentas Piala AFF 2016. Ia jadi pemain paling produktif di Tim Merah-Putih bareng Boaz Solossa dengan koleksi tiga gol.

Pemain naturalisasi asal Belanda tersebut dikenal serbabisa. Ia bisa bermain sama bagus sebagai gelandang serang, bek sayap, hingga penyerang sayap.

Pulang ke Belanda, nilai jual pemain kelahiran 10 Januari 1990 langsung meroket. Klub kompetisi kasta kedua, Cambuur, memboyongnya dari Telstar.

Di klub baru Lilipaly menggila. Tampil sebanyak 1045 menit ia menyumbang delapan gol dengan posisi main sebagai bek sayap.

Ia jadi pemain nomor empat paling produktif di tim, setelah Sergio van de Streek (22 gol), Martijn Marto (13 gol), Eric Bakker (10 gol). Istimewanya Lilipaly baru bergabung di tim pada paruh kedua kompetisi. Cambuur bertengger di posisi tiga besar Eerste Divisie Belanda (Divisi 2).

Di masa jeda kompetisi Stefano Lilipaly menyatakan kesediaannya memperkuat Timnas Indonesia. Padahal, di saat bersamaan istrinya tengah hamil tua.

5 dari 6 halaman

Bayu Pradana

4. Bayu Pradana

Saat dipanggil Alfred Riedl ke skuat Timnas Indonesia untuk keperluan Piala AFF 2016, banyak meragukan kapasitas Bayu Pradana. Maklum, gelandang jangkar Mitra Kukar tersebut tidak punya rekam jejak mentereng membela Tim Merah-Putih.

Nyatanya pemain kelahiran 19 April 1991 membuktikan kalau dirinya pantas menghuni posisi jangkar di Tim Garuda. Dengan perawakan yang terhitung kurus untuk ukuran gelandang bertahan, Bayu menunjukkan kalau ia punya kualitas.

Bayu amat diandalkan Alfred sebagai pelapis pertahanan. Kehadiran Bayu membuat lawan lebih sulit melakukan penetrase ke area kotak penalti Tim Merah-Putih.

Bayu Gatra mengingatkan publik sepak bola Tanah Air pada sosok Ahmad Bustomi di Piala AFF 2010. Tipikal permainannya hampir mirip. Keduanya tidak hanya kuat bertahan, tapi juga mumpuni sebagai penyuplai bola ke sektor depan.

Sempat mengalami cedera jelang perhelatan Liga 1 2017, Bayu terlihat bisa menjaga stabilitas permainan.

Posisinya di Mitra Kukar tak tergantikan, sekalipun Tim Naga Mekes mendatangkan marquee player sekelas, Mohamed Sissoko, yang pernah berkiprah di klub elite Eropa macam Juventus atau Liverpool.

Kehadiran Bayu diharapkan bisa menutupi kelemahan Timnas Indonesia besutan Luis Milla, yang terlihat sering keteteran saat menghadapi skema serangan balik, karena ketiadaan jangkar paten di sektor tengah.

6 dari 6 halaman

Irfan Bachdim

5. Irfan Bachdim

Bersinar di Piala AFF 2010, keberuntungan seakan sering menjauhi Irfan Bachdim. Pemain binaan Akademi Ajax Amsterdam ini harus absen di detik-detik akhir Piala AFF 2014 dan 2016 karena hantaman cedera.

Ironisnya, saat menepi grafik penampilan Irfan sedang menanjak. Tengok saja di Timnas Piala AFF 2016 lalu. Ia jadi duet sepadan Boaz Solossa di sepanjang uji coba jelang turnamen. Penyerang blasteran Belanda-Indonesia itu menyumbang tiga gol buat Tim Merah-Putih.

Selepas tak diperpanjang kontraknya oleh klub Jepang, Consadole Sapporo, Irfan memutuskan mudik ke Indonesia dengan bergabung dengan Bali United.

Pemain kelahiran 11 Agustus 1988 itu belum memperlihatkan ketajaman di klub barunya. Tampil di enam pertandingan Liga 1 2017, Irfan Bachdim belum mencetak sebiji gol pun.

Terlepas dari itu, Luis Milla tetap melihat potensi Irfan. Pelatih asal Spanyol tersebut suka dengan gaya bermain Irfan yang bisa menjadi pemain bunglon. Sebagai striker atau gelandang serang.

 

 


 

 

 

 

Video Populer

Foto Populer