Sukses


Andik Jadi Contoh buat Malaysia Tambah Kuota Pemain Asing

Bola.com, Kuala Lumpur - Kompetisi sepak bola Malaysia, khususnya untuk level tertinggi, kemungkinan mengalami perubahan terkait kuota pemain asing. Saat ini Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) menerapkan aturan 3+1 pemain asing. Detailnya, tiga pemain asing non-Asia dan satu pemain dari Benua Asia.

Regulasi itu kemungkinan diubah pada kompetisi musim depan. Hal itu seiring gagasan yang disampaikan Presiden FAM, Tunku Ismail Sultan Ibrahim, untuk menambah kuota pemain asing menjadi 3+1+1.

Artinya, setiap klub di kasta tertinggi kompetisi sepak bola Malaysia boleh merekrut 3 pemain non-Asia, satu pemain dari Asia, plus satu pemain dari Asia Tenggara.

"Saya sarankan agar kuota pemain impor ditambah. Menurut saya tiga tambah satu pemain Asia dan satu pemain Asia Tenggara dapat meningkatkan nilai liga kita, menarik lebih banyak penonton serta berdampak membantu keuangan tim yang bertanding," tutur Tunku Ismail seperti dikutip dari Berita Harian, Kamis (10/8/2017).

Presiden FAM yang juga Putra Mahkota Johor itu lantas memberi contoh keberadaan Andik Vermansah, pemain asal Jember, Jawa Timur, yang berkiprah di liga Malaysia bersama Selangor FA sejak musim 2014.

"Saya beri contoh Andik Vermansah yang bermain bersama Selangor, banyak fans Indonesia yang mengikuti perkembangan Selangor," ujarnya.

"Kalau ada pemain impor dari Thailand, Laos, Myanmar, dan Singapura, mereka akan lebih menarik penonton serta meningkatkan nilai liga lokal," imbuh Tunku Ismail.

Meski begitu, gagasan ini masih jadi pro dan kontra. Bagi kalangan yang tidak sependapat, penambahan kuota pemain asing dianggap bisa berpengaruh pada kualitas pemain yang bermuara ke timnas. 

Mereka juga menyinggung masalah tunggakan gaji yang masih terjadi pada beberapa klub di liga Malaysia. Dikhawatirkan, bila kebijakan ini benar diterapkan, akan semakin membebani keuangan klub karena merekrut lebih banyak asing bisa membuat pengeluaran bertambah.

Hal lain, gagasan ini dianggap beberapa kalangan hanya sebagai cara Tunku Ismail untuk membantu klub yang dimilikinya, Johor Darul Ta'zim. Kalangan yang berseberangan menilai ide ini hanya akan menguntungkan klub elite di Malaysia Super League itu karena mereka dianggap mampu merogoh kocek untuk belanja asing lebih banyak.

Dugaan itu langsung dibantah Tunku Ismail. Di sisi lain, gagasan ini muncul tidak lama setelah pelatih Timnas Malaysia, Nelo Vingada, melempar masukan agar FAM sebaiknya mengurangi kuota pemain asing di liga Malaysia, dari 3+1 menjadi 2+1 disertai ketetapan kewajiban penggunaan pemain U-23.

Video Populer

Foto Populer