Sukses


Sujud Pemain Timnas U-19 dan Kehidupan Islam di Yangon

Bola.com, Yangon - Pemain dan ofisial Timnas Indonesia U-19 menjalankan ibadah salat Jumat di Masjid Al-Muhajirin, Yangon, Myanmar (8/9/2017). Masjid itu terletak di kompleks Indonesia International School Yangon.

Walau digelar di masjid sederhana, salat Jumat Timnas Indonesia U-19 berlangsung khusyuk. Pihak KBRI memang memberikan bantuan kepada skuat besutan Indra Sjafri untuk melaksanakan ibadah.

Setelah salat Jumat, pemain dan ofisial mendapat jamuan makan siang dari KBRI. Egy Maulana Vikri dkk. disambut Budimansyah, Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Yangon. 

"Ke mana pun kami bermain di luar negeri, kami selalu menyempatkan diri menjalani salat Jumat. Seperti dulu ketika di Prancis (Turnamen Toulon). Kami senang dengan sambutan yang diberikan KBRI," kata Indra Sjafri.

Pemain Timnas Indonesia U-19 merasa nyaman berlaga di Yangon, meski saat ini Myanmar sedang dalam sorotan dunia akibat krisis kemanusiaan di Rakhine, yang berjarak 689 kilometer di utara wilayah Yangon atau 12 jam bila ditempuh dengan perjalanan darat.

Di Yangon, situasi cukup aman. Masyarakat yang beragama Islam, baik warga asli Myanmar maupun ekspatriat dan pengunjung dari Malaysia, Singapura, dan Indonesia, menjalankan kehidupan dengan normal. Banyak juga wanita yang menggunakan jilbab dan mereka ticak mendapat perlakuan aneh dari warga Yangon.

Hal itu bertolak belakang dengan situasi di Tanah Air, di mana warga Indonesia mengecam Myanmar atas tindakan kekerasan yang menimpa warga Rohingya di Rakhine.

"Di mana-mana, di setiap negara ada isu-isu krusial yang diberitakan. Kami tidak terpengaruh dengan krisis kemanusiaan Rohingya. Kami juga aman dan nyaman di Yangon. Tak ada masalah apapun," kata Indra Sjafri.

(Laporan Jurnalis Bola.com Aning Jati dan fotografer Liputan6.com Yoppie Renato dari Yangon, Myanmar)

2 dari 2 halaman

Tak Terpengaruh Situasi Panas di Rakhine

Pemberitaan soal kekerasan terhadap warga Rohingya juga tak memengaruhi skuat Garuda Nusantara. Mereka fokus menjalankan tugas membela negara pada Piala AFF U-18.

"Anak-anak sejauh ini tak terpengaruh. Mereka tetap fokus dengan tujuan kami di sini untuk berprestasi di Piala AFF. Di sini semuanya aman. Saya melihat sendiri wanita-wanita berjilbab berjalan di Yangon, tidak masalah," Indra Sjafri menambahkan.

Gelandang Timnas Indonesia U-19, Feby Eka Putra, juga senang karena di Myanmar tetap bisa bertemu masyarakat Indonesia. "Kami sangat senang bisa beribadah bersama warga. Semoga kami mendapat berkah," kata Feby.

Umat Muslim di Myanmar berasal dari India, Bangladesh, dan Provinsi Yunnan di China. Tak lupa muslim Rohingya yang tinggal di beberapa desa pinggiran Myanmar.

Di jantung kota Yangon, ada Bengali Sunni Jamae, masjid yang letaknya berdampingan dengan Sule Pagoda. Penduduk kota Yangon umumnya lebih moderat dan lebih terbuka menerima perbedaan. Konflik rasial itu lebih banyak terjadi di pedalaman Myanmar. 

Suasana damai juga diceritakan WNI yang menonton laga Indonesia versus Myanmar pada Selasa (5/9/2017) di Stadion Thuwunna. "Kami berlima membaur dengan suporter Myanmar. Tidak ada masalah karena sama-sama memberik dukungan untuk negara," kata Rochani, karyawan swasta yang sudah dua tahun menetap di Yangon.

Sementara itu, KBRI Yangon saat ini sedang sibuk dengan urusan Rohingya. Setelah Menlu Retno Marsudi bertemu Aung San Suu Kyi empat hari yang lalu, Dubes RI untuk Myanmar, Ito Sumardi kembali ke Tanah Air untuk bertemu Presiden Joko Widodo.

Walau sibuk, KBRI tetap menyiapkan dukungan untuk Timnas Indonesia U-19. Rencananya, KBRI akan mengerahkan sekitar 100 WNI untuk menonton laga Skuat Garuda Nusantara langsung di stadion.

(Laporan Jurnalis Bola.com Aning Jati dan fotografer Liputan6.com Yoppie Renato dari Yangon, Myanmar)

Video Populer

Foto Populer