Sukses


Timnas U-19 Hajar Brunei, Indra Sjafri Jadi Raja Kemenangan Telak

Bola.com, Jakarta - Kemenangan telak 8-0 yang diraih Timnas Indonesia U-19 saat berjumpa Brunei Darussalam dalam laga pamungkas penyisihan Grup B Piala AFF U-18 2017 di Stadion Thuwunna, Yangon Rabu (13/9/2017) semakin mempertegas reputasi Indra Sjafri sebagai raja kemenangan dengan skor telak.

Di ajang Piala AFF U-18 2017 Tim Garuda Nusantara mencatatkan dua kemenangan dengan rekor fantastis. Sebelum mencukur Brunei, Egy Maulana cs. juga menghantam Filipina 9-0.

Indra dikenal sebagai pelatih yang doyan menggeber skema ofensif. Saat mengantarkan Timnas Indonesia U-19 jadi jawara Piala AFF edisi 2013, publik sepak bola Tanah Air kerap menyebandingkan gaya bermain Tim Garuda Jaya dengan klub elite Spanyol, Barcelona.

Evan Dimas dkk. memainkan sepak bola pendek merapat indah yang mirip dengan tiki-taka ala The Catalan.

Pemain Timnas Indonesia U-19, Feby Eka Putra, saat pertandingan melawan Brunei Darussalam di Stadion Thuwunna, Rabu, (13/9/2017). Indonesia unggul 6-0 atas Brunei Darussalam di babak pertama. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Indra Sjafri memiliki sebutan sendiri menyangkut gaya bermain Tim Garuda Jaya saat itu yang amat mirip dengan tiki-taka Barcelona atau jogo bonito kepunyaan Brasil.

Sang mentor memilih 'Pepepa' sebagai penamaan untuk permainan timnya. Nama itu sendiri merupakan singkatan dari pendek, pendek, panjang.

Sang mentor beralasan gaya permainan umpan-umpan pendek dari kaki ke  kaki dan panjang, memang kerap diterapkan Evan Dimas dkk. dalam setiap  pertandingan. Gaya ini sukses menyajikan gelar juara Piala AFF U-19  2013.

Timnas Indonesia U-19 besutan Indra bermain dengan pakem formasi dasar 4-3-3 yang kadang berevolusi menjadi 3-4-3. Sistem bermain ini dipakai Indra karena dinilai menunjang kelebihan Indonesia di sektor sayap.

“Sumber daya pemain sayap kita banyak. Kenapa lari dari kenyataan dengan meniru cara bermain tim lain? Jarak antarpemain tidak sampai 20 meter. Kenapa yang mudah dibuat sulit?” ujar pelatih kelahiran 2  Februari 1963 tersebut.

2 dari 4 halaman

Timnas U-19 Terkini Lebih Tajam

Timnas Indonesia U-19 Terkini Lebih Tajam

Kini, di era baru Timnas Indonesia U-19 tetap mempertahankan pakem bermain menyerang yang enak ditonton.

Indra buka kartu kalau dirinya menyiapkan tiga alternatif formasi  menghadapi kerasnya persaingan Piala AFF U-18 2017. Pemain sudah  dibiasakan dengan skema-skema ini saat menjalani pelatnas di Yogyakarta.

"Kami siapkan tiga alternatif formasi. Ada 4-3-3, 4-1-3-1-1 dan 4-4-2. Penerapannya menyesuaikan dengan karakter permainan lawan yang kami hadapi," ujar Indra.

Menurut Indra Sjafri, melihat ketersediaan stok pemain saat ini lebih cocok memainkan formasi 4-1-3-1-1. Ia memberi nama khusus formasi tersebut: "Sang Garuda".

Winger Timnas Indonesia U-19, Egy Maulana Vikri (kiri), mencoba melewati pemain Vietnam pada laga Grup B Piala AFF U-18 di Stadion Thuwunna, Yangon, Myanmar, Senin (11/9/2017). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Sistem permainan ini pengembangan strategi bermain Timnas Indonesia U-19 besutannya beberapa tahun silam.

"Soal penerapannnya akan menyesuaikan kondisi di lapangan. Pada dasarnya Timnas Indonesia U-19 akan bermain fleksibel, tidak kaku pada formasi tertentu. Hal itu tuntutan sepak bola modern," kata Indra.

Tim Garuda Nusantara (julukan yang diberikan sang pelatih ke tim asuhannya) dinilai lebih tajam dibanding pendahulunya. Sang pelatih punya pemain-pemain yang haus gol macam Egy Maulana Vikri, Feby Eka, Muhammad Iqbal, serta Rafli Mursalim.

Beda dengan Timnas U-19 sebelumnya. Praktis, hanya seorang gelandang serang Evan Dimas yang konsisten mencetak gol. Striker-striker macam Muchlis Ning Hadi atau Dimas Drajad produktivitasnya turun-naik.

3 dari 4 halaman

Jebol Pakistan 25 Gol

Jebol Pakistan 25 Gol

Rekor kemenangan terbesar Indra sepanjang karier kepelatihannya hingga detik ini terjadi ketika menangani Timnas Indonesia U-18 di Piala Pelajar Asia 2012.

Saat itu, Tim Merah-Putih menguliti Pakistan dengan skor fantastis 25-0!

Berlaga di Teheran, Iran, pada 20 Oktober 2012, 12 gol dari total gol tersebut bahkan diciptakan hanya oleh satu pemain, yakni Sabeq Fahmi Fahrezy.

Sementara itu, lima pemain masing-masing mencetak dua gol, yakni Djali Hj,  Muchlis Hadi Ning Saifulloh, Zulfikar Lubis, Paulo Sitanggang, Mariando DJ Uropmabin. Dua gol lain dicetak Eriyanto dan Samsul Pelu. 

Meski gagal menjadi juara ketika itu, Indonesia berhasil menempatkan Sabeq sebagai top scorer turnamen dengan jumlah 14 gol. Tak hanya itu, Timnas U-18 juga menyandang predikat sebagai tim fair play.

4 dari 4 halaman

Bantai Guam 17 Gol

Bantai Guam 17 Gol

Setahun sebelumnya, Indra juga sempat menghebohkan dunia sepak bola Tanah Air ketika mengantarkan Timnas Indonesia U-16 menang besar di Kualifikasi Piala AFC U-16 2011.

Ketika itu, Indra membawa Timnas U-16 mencukur Guam dengan skor luar biasa telak 17-0 pada 17 September 2012.

Adapun 17 gol itu disumbang oleh Ichsan Kurniawan (5 gol), Terens Owang Puhiri (4 gol), Tedi (4 gol), Marthius Asso (2 gol), Sabeq Fahmi, serta Hariansyah (1 gol).

 

 

 

 

 

Video Populer

Foto Populer