Sukses


Simon McMenemy Gusar Ekspresi Tepuk Tangan Aremania

Bola.com, Malang - Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah timnya gagal lolos ke fase babak 8 besar Piala Presiden 2018. Mereka hanya kalah produktivitas gol dari Arema FC. Karena kedua tim hanya bermain imbang tanpa gol dalam laga terakhir penyisihan Grup E di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, (30/1/2018) .

Namun bukan hanya itu yang membuatnya kecewa. Atmosfer markas Arema FC juga membuatnya sedih. Terutama saat pemainnya T.M Ichsan mengalami cedera pasca ditekel kasar Hanif Sjahbandi pada menit 37.

“Saya tidak habis pikir, penonton justru bertepuk tangan saat pemain saya yang berusia 19 tahun itu dilanggar keras dan sampai terpental ke udara. Bahkan saat ditandu keluar justru dapan boo,” keluhnya.

Kalimat itu merupakan sindiran jika Aremania yang memenuhi Stadion Kanjuruhan tidak menaruh respek kepada tim lawan. Pelatih asal Skotlandia ini sebenarnya ingin fan Arema juga menaruh simpatik kepada lawan. Sekalipun tensi di lapangan memang panas.

Simon sempat tertangkap kamera melampiaskan kekecewaannya kepada Aremania. Mantan pelatih Mitra Kukar itu terlihat geram lalu mengumpat dan bertepuk tangan saat menghadap ke arah tribun. Padahal, sebelumnya dia tampak sedih melihat kondisi Ichan yang tidak bisa melanjutkan pertandingan.

Tapi setelah pertandingan, tim medis Bhayangkara FC sempat menjelaskan jika gelandang asal Aceh itu tidak mengalami cedera serius. Karena tidak ada dislokasi atau indikasi patah tulang pada engkel kakinya. Terlepas dari itu, Simon berhadap suporter Arema FC bisa menaruh respek terhadap semua tim.

“Saya tidak bisa banyak bicara sekarang. Arema bermain dengan cara mereka. Saya tidak bisa sebutkan detail cara itu seperti apa. Tapi semua sudah mengetahui. Dan kami sering kali dapat perlawanan seperti itu saat bermain di sini (Malang),” keluh mantan pelatih Timnas Filipina ini.

Bisa jadi cara yang dimaksud adalah permainan keras Arema. Dan karakter bermain seperti itu memang bisa merusak permainan sekaligus mental lawan di lapangan.

Aremania sendiri justru senang saat pemain Arema FC melakukan pelanggaran keras kepada tim lawan. Karena itu jadi simbol keberanian atau karakter tim berjuluk Singo Edan. Walau memang perilaku itu juga tidak lantas dibenarkan, terutama pada kejadian-kejadian yang memerlukan rasa empati.

Video Populer

Foto Populer