Bola.com, Lamongan - PSSI mengumumkan Liga 1 2018 dihentikan hingga waktu yang tidak ditentukan, Selasa (25/9/2018). Keputusan ini diambil menyusul tewasnya suporter Persija, Haringga Sirila, akibat pengeroyokan yang dilakukan sejumlah suporter Persib, Minggu (23/9/2018) lalu.
Terkait keputusan tersebut, pelatih kepala Persela Lamongan, Aji Santoso mengatakan bahwa kebijakan ini sudah tepat. "Saya kira PSSI memang harus mengambil kebijakan ini untuk evaluasi. Tidak masalah mundur selangkah tapi demi kemajuan dan kebaikan bersama," tutur Aji.
Baca Juga
BRI Liga 1: Persita Waspadai Kebangkitan Persik Meski Baru Saja Dihajar Bhayangkara FC 0-7
Duel Harry Kane Vs Jude Bellingham Warnai Semifinal Liga Champions 2023 / 2024: Ketika Senior Berhadapan dengan Junior
Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Mungkin Absen di Laga Terakhir Grup A Piala Asia U-23 2024: Demi Siap Tampil di Perempat Final
Advertisement
Kejadian yang menelan korban jiwa ini memang menjadi sorotan nasional setelah video pengeroyokan dan penganiayaan itu dilakukan beredar luas.
Bagi Aji, momentum ini seharusnya menjadi evaluasi semua pihak yang terlibat dalam sepak bola Indonesia, bukan hanya klub, suporter, tapi juga panpel, dan perangkat pertandingan. Pasalnya, perlakuan kurang adil seorang wasit bisa memicu masalah dan berpotensi meluas.
"Itu salah satu contoh. Pemain yang tidak sportif dan tidak punya respek terhadap pemain lain juga bisa memantik kerusuhan. Untuk itu, mari semua pihak mengevaluasi diri dan memperbaikinya," tuturnya.
Aji berpendapat, penghentian kompetisi untuk sementara guna memperbaiki situasi dan kondisi yang buruk memang layak dilakukan. Meski hal ini bisa mengganggu jalannya program latihan yang disusun oleh semua pelatih, termasuk dirinya, bagi Aji tak masalah. Sebab ada kejadian yang lebih membutuhkan perhatian semua pihak.
"Program bisa menyesuaikan jika PSSI sudah mengumumkan kompetisi bergulir lagi. Kami yakin tidak ada kendala berarti, karena semua klub juga tidak bertanding," sebut Aji yang akan tetap menggelar latihan rutin selama kompetisi dihentikan.