Sukses


Kiper Persebaya Buka Suara perihal Insiden dengan Aremania

Bola.com, Surabaya - Laga Derbi Jatim yang mempertemukan Arema FC dengan Persebaya Surabaya masih menyisakan cerita. Sempat ada friksi antara kiper Persebaya, Alfonsius Kelvan, dengan Aremania.

Insiden itu terjadi pada jeda pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (6/10/2018). Saat itu Alfons sedang melakukan pemanasan bersama pemain Persebaya lainnya.

Tiba-tiba, ada dua orang Aremania yang berhasil masuk ke lapangan. Satu dari dua orang itu adalah dirijen Aremania, Yuli Sumpil, kemudian melempar uang di depan kiper jebolan kompetisi internal Persebaya itu.

Sementara satu Aremania lainnya malah menantang Alfons dan mendorongnya. Aksi baku pukul hampir saja terjadi, beruntung panpel Arema dan pemain Persebaya lainnya memisahkan mereka.

"Mereka bisa masuk ke lapangan, saya rasa itu melanggar aturan. Saya panggil teman-teman untuk mundur. Saya mau mundur juga, tidak bisa karena dia sudah semakin dekat. Ya sudah, dia mengeluarkan kata-kata kotor dan membuang uang," kata Alfons, Senin (8/10/2018).

"Saya tunjuk dan bilang, 'di sana pintu keluar, kamu keluar'. Tangan saya sudah dipukul saya langsung refleks mengelak. Dia memaki-maki saya. Tapi, saya tidak balas memaki. Saya diam, saya sengaja mundur selangkah karena saya pikir dia mau berhenti. Tapi, dia tidak berhenti," ungkapnya.

"Kayaknya dia mabuk. Kalau tidak mabuk, tidak mungkin berani masuk ke lapangan. Waktu mendekat, mulutnya juga bau alkohol. Dia maki-maki saya. Dia sudah pukul saya, saya langsung refleks. Kalau saya diam, dia bakal lebih berani lagi," imbuhnya.

Semua insiden tersebut berhasil direkam berbagai pihak yang ada di stadion. Video rekaman tersebut sudah beredar di sosial media dan membuat Alfons ramai jadi perbincangan.

Pemain berusia 29 tahun itu tidak mengelak, emosinya bisa saja tersulut tingkah dua Aremania itu. Namun, dia berusaha menguasai dan menahan dirinya agar situasi tidak semakin memburuk

"Saya bisa saja memukul kalau terbawa emosi. Tapi, saya bersyukur karena masih bisa tenang. Saya ingat anak, ibu, dan teman-teman. Saya juga masih mengenakan baju Persebaya. Saya sudah bilang, Persebaya lebih besar daripada saya. Jadi, saya harus menjaga nama baik itu," tutur Alfons.

2 dari 2 halaman

Pesan kepada Bonek

Nama Alfons kemudian disanjung habis-habisan oleh Bonek, suporter Persebaya, melihat sikap pemberaninya. Banyak pujian dilontarkan karena Alfons dianggap mampu mewakili jiwa ksatria Bonek.

Alfons pun mengirim pesan kepada Bonek agar tidak meniru perilaku tidak terpuji yang dilakukan Aremania itu. Dia mengimbau kepada Bonek untuk tidak membalas dendam dengan cara serupa.

"Saya minta kepada Bonek, jangan seperti itu. Tidak perlu balas mereka di sini. Kita harus lebih tenang dan dewasa, menyikapinya dengan santai. Ketika mereka main di Surabaya, sambut dengan baik. Bila perlu pemain yang masuk ke lapangan kita beri bunga," ujarnya.

"Kepada Bonek, mari tunjukan kita lebih beradab, lebih maju, dan lebih punya pikiran yang positif. Kita memang rival, tapi jangan mau terpancing oleh provokasi. Biarkan saja mereka mau rasis."

"Kita harus tunjukkan Bonek sudah berubah Sehingga yang kecil pun bisa lebih baik dari yang besar. Saya mengajak Bonek untuk berhenti dan jangan membalas. Tidak perlu digubris, biarkan saja mereka mau mengejek saya atau apa. Tunjukkan kita lebih beradab," ucap Alfons.

Video Populer

Foto Populer