Sukses


Mundari Karya, Piala Dunia U-20 dan Pesan untuk Timnas Indonesia U-19

Bola.com, Jakarta - Now or never. Sekarang atau tidak sama sekali. Itu pesan singkat yang diberikan Mundari Karya untuk penggawa Timnas Indonesia U-19 yang akan bertarung kontra Jepang pada babak perempatfinal Piala AFC 2018 di Stadion GBK Jakarta, Minggu (28/10/2018).

Mundari Karya secara khusus memotivasi Egy Maulana Vikri dkk., karena inilah kesempatan terbaik bagi Garuda Muda untuk merebut tiket ke Piala Dunia U-20 2-19 di Polandia.

"Tinggal selangkah lagi putra-putra terbaik bangsa Indonesia menorehkan prestasi di pentas dunia. Makanya, mereka harus punya satu tekad. Sekarang atau tidak sama sekali bisa tampil di Piala Dunia U20," kata Mundari.

Mundari adalah salah satu legenda hidup Timnas Indonesia junior yang pernah merasakan atmosfer Piala Dunia U-20 pada 1979. Makanya, dia tahu betul betapa bangganya bisa tampil di ajang ini.

"Meski ini Piala Dunia kategori kelompok umur, tapi di sini lah kesempatan seorang pemain di usianya bisa merasakan gebyar Piala Dunia. Kelompok umur ini akan selalu memunculkan seorang bintang yang nantinya akan menjadi pemain berkelas dunia," katanya.

"Contohnya, saat kami bermain satu lapangan dengan Diego Maradona ketika Indonesia melawan Argentina. Akhirnya Maradona benar-benar jadi bintang dunia," ia menambahkan.

Karena ini momen emas, Mundari Karya meminta pasukan Indra Sjafri mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya agar mereka bisa mengulang kenangan indah 40 tahun silam.

"Kesempatan ini jangan disia-siakan. Jangan minder atau takut dengan nama besar Jepang. Dalam sepak bola tak ada yang mustahil, bila kita mau kerja keras. Kami sebagai pelaku di Piala Dunia 1979 akan sangat bangga bila anak-anak muda bangsa ini bisa mengikuti jejak kami," ucapnya.

Apalagi, lanjut Mundari Karya, Timnas Indonesia U-19 saat ini punya kualitas individu dan permainan bagus. "Jadikan Piala AFC dan Piala Dunia nanti sebagai etalase bagi tiap pemain untuk pamer kemampuan. Masa depan tiap pemain dan sepak bola Indonesia di tangan mereka," ujarnya.

Video Populer

Foto Populer