Sukses


Wawancara Eksklusif Joey Suk: Bicara Persija dan Asa Membela Timnas Indonesia

Bola.com, Jakarta - Nama gelandang asal Belanda, Joey Suk, ramai diperbincangkan selama sepekan belakangan. Persis seperti 2011, pemain berusia 29 tahun ini kembali menghiasi sejumlah headline media olahraga nasional.

Sosok Joey Suk pernah menjadi bahan pembicaraan pada 2011 lalu. Ketika itu, gelandang kelahiran Deventer, 8 Juli 1989 ini akan dinaturalisasi oleh PSSI bersama tiga pemain lainnya, Diego Michiels, Stefano Lilipaly, dan Ruben Wuarbanaran.

Saat proses naturalisasi ketiga pemain itu rampung, Joey Suk malah pulang ke Belanda. Saat itu, penyebab dirinya membatalkan niat untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) belum terungkap.

Figur Joey Suk kembali tenar setelah namanya dikait-kaitkan dengan Persija Jakarta. Tim berjulukan Macan Kemayoran ini bahkan telah membuka komunikasi dengan Joey Suk.

Chief Executive Officer (CEO) Persija, Ferry Paulus mengungkapkan negosiasi dengan Joey Suk berlangsung alot karena si pemain meminta fasilitas mewah. "Negosiasi agak ribet. Ada pembicaraan. Tapi, agak ribet orangnya. Dia ekspektasinya terlalu tinggi," ujar Ferry Paulus kepada wartawan.

"Mungkin karena memang dia merasa adalah pemain besar. Sementara kurs Liga Indonesia kalau saya boleh bicara mungkin masih di level medioker. Karena dia tahu, 'Wah, ini Persija,' makanya ekspektasinya terlalu tinggi," kata Ferry Paulus.

"Terlalu tinggi. Fasilitas-fasilitasnya itu yang bisa merusak tatanan Persija. Itu yang agak berat," tutur Ferry Paulus.

Joey Suk pun santai menanggapi rumor yang menyebutkan dirinya jual mahal ke Persija. Saat ini, pemain dengan penuh tato di sekujur tubuhnya itu tengah menikmati kariernya bersama HNK Gorica, klub kasta teratas Liga Kroasia.

Dari 29 pertandingan Gorica di 1.HNL, sebutan lain untuk divisi teratas Liga Kroasia, Joey Suk berhasil mengemas 23 penampilan dengan torehan empat gol dan dua assists.

Gorica yang kini menduduki peringkat kelima klasemen sementara dengan 45 poin, berpeluang untuk lolos ke babak Kualifikasi Liga Europa musim depan, asalkan mampu finis di posisi keempat. Gorica kini hanya tertinggal dua poin dari Hadjuk Split yang berada di peringkat keempat.

Bola.com kemudian mencoba mengajak Joey Suk untuk menjawab sejumlah pertanyaan, dan sang pemain meresponsnya dengan ramah serta bersahaja. Berikut petikan wawancara eksklusif dengan Joey Suk:

2 dari 4 halaman

Tidak Pernah Dihubungi Manajemen Persija

Halo Joey Suk, bagaimana kabar Anda?

Halo teman. Kabar saya dan segalanya sangat baik. Kamu bagaimana?

Tentu saja baik seperti Anda. Di Indonesia, kabar menyebutkan bahwa Anda bernegosiasi dengan Persija. Apakah benar?

Saya mendengar kabar bohong. Tidak ada satu pun dari pihak Persija yang menghubungi saya, Ferry Paulus (CEO Persija) sekalipun.

Bagaimana bisa dia (Ferry Paulus) mengatakan saya meminta uang (fasilitas) yang sangat banyak. Itu tidak benar. Saya tidak pernah dihubungi oleh Persija.

Mungkin dia (Ferry Paulus) berkomunikasi dengan agen yang salah di Indonesia. Saya tidak tahu siapa (agen) yang menggunakan nama saya. Hanya saja, saya tidak memiliki agen.

Di luar Persija, adakah klub Indonesia lain yang menghubungi Anda?

Mereka harus berkomunikasi dengan klub saya di Kroasia. Lalu, kita bisa membuat kesepakatan.

Saya menyukai Indonesia dan saya ingin bermain di Liga Indonesia. Ketika segalanya berjalan benar, saya membuka peluang untuk itu.

Bagaimana dengan karier di Kroasia?

Semuanya berjalan baik di Kroasia. Kami bermain sangat bagus. Dan kami bertarung untuk posisi empat besar di klasemen. Dan kami bisa bermain di Kualifikasi Liga Europa musim depan.

3 dari 4 halaman

Hampir Menjadi WNI pada 2011

Proses naturalisasi Anda hampir tuntas pada 2011 lalu. Kenapa bisa gagal?

Saya masih terlalu muda saat itu (Joey Suk baru berusia 21 tahun pada 2011) dan masih ingin berkarier di Belanda. Sekarang, saya punya lebih banyak pengalaman.

Sekarang, apakah masih tertarik untuk menjadi Warga Negara Indonesia?

Saya siap. Saya pikir, segalanya akan lebih mudah jika saya bermain di Liga Indonesia dan kemudian menjadi WNI untuk menembus Timnas Indonesia.

Dari mana darah Indonesia Anda berasal?

Dari ibu saya. Orang tua ibu saya berasal dari Indonesia.

Bukankah akan menjadi penurunan karier bagi Anda jika pindah ke Liga Indonesia?

Tidak. Saya tetap membuka kemungkinan untuk bermain di Liga Indonesia dan berkarier di sana. Kedengarannya bagus.

Itu tidak akan menjadi penurunan karier bagi saya. Saya melihatnya sebagai sebuah tantangan baru.

Kalau bisa memilih, tim apa yang Anda ingin bela di Liga Indonesia?

Saya masih belum tahu. Tapi, harus klub yang baik serta dapat menjadi tempat yang nyaman bagi saya dan keluarga saya untuk tinggal.

Pilih mana, Persija yang musim lalu menjadi juara, atau Bali United, tujuan favorit para pemain asing dan naturalisasi, yang juga diperkuat oleh dua pemain naturalisasi asal Belanda, Irfan Bachdim dan Stefano Lilipaly?

Saya belum mempunyai pilihan untuk itu (sambil tertawa). Mereka harus lebih dulu berkomunikasi dengan klub saya. Kalau menurut kamu, di antara klub itu, mana yang terbaik untuk saya?

Apa yang akan dilakukan penggemar kalau Joey Suk bermain di klub itu ya? Kamu bisa tanyakan itu ke suporter (kembali sambil tertawa).

4 dari 4 halaman

Enggan Membela Timnas Belanda

Kamu bermain baik untuk Gorica sejauh Ini. Tampil 23 kali dan membukukan 4 gol serta dua assists. Apakah ada tawaran dari klub lain untuk kamu?

Tentu saja. Kami tampil baik di Liga Kroasia. Ada pula tawaran dari klub lain. Tapi, saya bahagia di sini. Meski begitu, saya membuka opsi untuk langkah berikutnya.

Kapan kontrak kamu bersama Gorica akan berakhir?

Sampai Mei 2020 mendatang.

Manakah posisi asli kamu dalam bermain?

Saya bisa beroperasi sebagai gelandang kiri (LM), gelandang kanan (RM), gelandang tengah (CAM) sampai bek sayap kanan (RB).

Jika dibandingkan dengan pemain lain, tipe permainan kamu mirip dengan siapa?

Arturo Vidal.

Apakah kamu berambisi untuk memperkuat Timnas Belanda?

Tidak!

Kenapa?

Saya tidak pernah berpikir untuk itu.

 

Video Populer

Foto Populer