Sukses


3 Pemicu Kericuhan saat Persik Beruji Coba dengan Persis

Bola.com, Kediri - Tak ada yang menduga bila laga uji coba antara Persik Kediri menghadapi Persis Solo di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Sabtu (27/4/2019), harus diwarnai dengan kericuhan. Apalagi selama ini hubungan manajemen dan kelompok suporter dari kedua tim dikenal sangat harmonis.

Harus diakui tak ada yang menyangka laga uji coba itu harus diwarnai kericuhan. Pertama, kiper Persis, Sukasto Efendi, menjadi pemicu pertama tersulutnya emosi penonton.

Saat laga memasuki masa injury time, di mana Persis unggul 2-1 atas Persik, Sukasto Efendi memprotes keputusan wasit yang memberi sepak pojok untuk tim tuan rumah. Keputusan wasit memang sudah tepat karena bola sempat menyentuh kakinya sebelum meninggalkan lapangan.

Sontak aksi itu ditanggapi negatif oleh Persikmania yang berada di tribune selatan dan barat daya. Mereka melemparkan botol air ke arah lapangan. Aksi tersebut tentu akhirnya memancing reaksi dari pendukung Persis, Pasoepati, yang berada di tribune VIP dan berdekatan dengan tirbune barat daya.

Aksi saling lempar antara kelompok suporter Persik dan Persis pun tak bisa dihindari. Beruntung kesigapan aparat keamanan dan lantunan lagu Satu Jiwa oleh anggota Pasoepati, Zulham, bisa meredam emosi penonton yang sempat meninggi.

Zulham, pencipta lagu Satu Jiwa, meredam kerusuhan suporter pada uji coba Persik melawan Persis di Stadion Brawijaya Kota Kediri (27/4/2019). (Bola.com/Gatot Susetyo)

2 dari 3 halaman

Pagar Tribune Stadion Mudah Dirobohkan

Pagar penonton yang terbuat dari bahan BRC yang ringkih dengan mudah dirobohkan penonton di tribun selatan. Penonton pun masuk ke lapangan lewat pagar roboh tersebut.

Menurut Ketua Panpel Persik, Widodo Hunter, pagar Stadion Brawijaya memang tak laik lagi. Pagar itu telah berusia 18 tahun atau tepatnya sejak Persik berkiprah di Divisi 2 pada 2001 lalu.

"Saya masih ingat saat itu Persik dilatih Sinyo Aliandoe. Pagar itu sudah berdiri sebelum tribun penonton dibangun. Jadi pagar itu sudah tua dan waktunya diganti," tutur Widodo Hunter.

Purwanto, penanggung jawab Stadion Brawijaya menyebutkan malam sebelum partai Persik melawan Persis, Dinas TRKP Kota Kediri yang membawahi stadion mengelas besi pagar.

"Mengelas pagar rutin dilakukan DTRKP bila kami melaporkan ada besi yang lepas untuk disambung kembali. Upaya kami hanya sebatas itu, karena kebijakan stadion ada di tangan pimpinan dinas DTRKP," ungkap Purwanto.

 

3 dari 3 halaman

Panpel Persik Terlena

Panpel pertandingan terlena karena mereka menganggap hubungan harmonis Persik dengan Persis, termasuk di level kelompok suporternya, tidak mungkin menimbulkan keributan. Padahal sebuah pertandingan sepak bola yang melibatkan ribuan massa bisa tiba-tiba terjadi gesekan.

Menilai suasana pertandingan akan baik-baik saja, panpel pertandingan pun hanya mengerahkan 100 personel kepolisian untuk mengamankan laga persahabatan tersebut. Padahal duel Persik dengan Persis ditonton sekitar 14 ribu orang.

"Kami siapkan seratus anggota Polres Kediri Kota. Kami tak pernah punya dugaan ada insiden tersebut. Kami bersyukur keributan bisa diatasi dan tak ada korban. Tapi, ini pelajaran berharga bagi panpel untuk pertandingan berikutnya," kata Widodo Hunter, Ketua Panpel.

Video Populer

Foto Populer