Sukses


Rumah Dewa Road Race Indonesia Menjadi Mes Baru PSIM

Bola.com, Yogyakarta - PSIM Yogyakarta telah memiliki mes pemain untuk menghadapi kompetisi Liga 2 musim 2019. PSIM untuk sementara tak lagi memakai mes lama yang berada di kompleks Wisma Soeratin, Kota Yogyakarta.

Sekarang, pemain menempati sebuah rumah cukup mewah yang terletak di kawasan Mantrijeron, Yogyakarta.

Mes baru Laskar Mataram ini merupakan rumah dari pembalap motor legendaris Indonesia, Hendriansyah.

Mes PSIM Yogyakarta yang baru ini berdiri di atas tanah dengan luas sekitar 500 meter persegi. Bangunan rumah menghadap ke barat berbentuk letter U dengan dua lantai untuk sisi selatan.

Terdiri dari 12 kamar tidur, sejumlah ruang tamu, serta parkir yang cukup luas, yang dulunya tempat untuk motor-motor sang "dewa road race" Indonesia.

Fasilitas mewah dimiliki mes PSIM, dengan seluruh kamar yang sudah full AC, jaringan tv kabel, hingga hot spot yang disebar di tiga titik. Menjadi sebuah nilai plus bagi tim Liga 2, yang mungkin tidak dimiliki oleh tim-tim lain.

Hal ini juga jelas membuat seluruh pemain PSIM merasa nyaman tinggal di rumah Hendriansyah.

Satu di antara pemain yang cukup lama berseragam PSIM, Fandi Edy, menuturkan seluruh pemain senang dengan tempat tinggal yang lebih layak dan nyaman.

Berbeda dengan mes sebelumnya, yang memiliki banyak keterbatasan. Ia mengaku dengan fasilitas dan suasana mes yang baru, membuat pemain makin termotivasi dan tentu wajib menjaga konsentrasi.

"Sangat nyaman dengan fasilitas yang ada. Setidaknya konsentrasi pemain di mes benar-benar terjaga dengan baik. Dulu kan jadi satu dengan wisma PSIM Yogyakarta, sehingga banyak suporter yang bisa membaur dengan kami," ungkap Fandi Edy saat ditemui Bola.com, Kamis (13/6/2019).

2 dari 2 halaman

Sebuah Kebetulan

Terpisah, manajer PSIM, Effendi Syahputra, mengatakan manajemen klub memang ingin membuat suasana tempat tinggal pemain terasa nyaman. Untuk satu musim ke depan, PSIM akan menggunakan rumah milik Hendriansyah tersebut, karena mes lama butuh renovasi yang cukup besar.

"Karena kami lihat kebutuhan pemain, makanya pilih mes yang lebih homey atau kerumahan. Di tempat baru ini tentunya lebih nyaman ketimbang yang dulu. Jauh dari hiruk pikuk suporter tidak bisa seleluasa ketika di mes lama. Privasi pemain bisa lebih terjaga," jelas Effendi Syahputra.

Ia menceritakan menjadi sebuah kebetulan antara PSIM dengan pembalap motor Hendriansyah, yang akhirnya sepakat menjadikan rumahnya sebagai mes.

"Awalnya ya kebetulan ketemu kemudian semua cocok, dan mungkin sinergitas antaratlet olahraga. Ini dulu memang basecamp Hendriansyah sehingga banyak garasi di belakang," imbuhnya.

Meski demikian, tidak semua pemain PSIM bertempat tinggal di mes. Beberapa pemain memilih hotel sebagai tempat tinggal karena terkait kesepakatan kontrak atau menjadi kebiasaan. Effendi tak terlalu mencemaskan hal tersebut.

"Memang ada pemain yang naturalisasi yang tempat tinggalnya di hotel. Seperti Cristian Gonzales, Raphael Maitimo, dan pelatih Vladimir Vujovic. Rudiyana juga mengontrak rumah untuk bersama istrinya, meski dapat kamar di mes untuk transit atau berkumpul dengan pemain lain," kata mantan CEO Bogor FC ini.

"Tujuan awal memang itu, fasilitas yang lengkap untuk pemain. Kami kan ingin ke Liga 1, setidaknya faktor penunjang termasuk mes juga diupayakan dengan kelengkapan fasilitas mendekati tim Liga 1," imbuh pria asal Manado, Sulawesi Utara ini.

Video Populer

Foto Populer