Sukses


Fenomena Aneh Klub Top Terseok di Persaingan Atas Shopee Liga 1 2019

Bola.com, Jakarta - Persaingan Shopee Liga 1 2019 berlangsung amat ketat. Banyak hal tak terduga terjadi di awal kompetisi. Klub-klub nama besar terlihat kesulitan menapaki persaingan papan atas.

Klub-klub pengoleksi gelar juara kasta tertinggi macam Persipura Jayapura, Persija Jakarta, dan Arema Malang terdampar di jajaran papan bawah hingga laga pekan ke-5. Di sisi lain, Persib Bandung, PSM Makassar, dan Persebaya Surabaya, tertahan di papan tengah.

Jajaran papan atas klasemen Shopee Liga 1 2019 dihuni klub-klub tak terduga macam PS Tira Persikabo (runner-up) dan Kalteng Putra (5). Posisi puncak klasemen dikuasai Bali United, tim bertabur bintang namun tak punya tradisi juara.

Serdadu Tridatu dikepung klub kuda hitam, Bhayangkara FC (posisi tiga) dan Madura United (4). Perwajahan kompetisi terasa berbeda dibanding biasanya.

Belum seperapat jalan kompetisi Shopee Liga 1 2019 berlangsung, sudah empat klub melengserkan pelatihnya.

Pelatih pertama yang menepi dari persaingan adalah Ivan Kolev di Persija. Di tangan nahkoda asal Bulgaria itu Tim Macan Kemayoran gagal mempertahankan trofi Piala Presiden, tersingkir di fase penyisihan Piala AFC, dan tertatih-tatih di awal Liga 1 2019.

Setelah Kolev, selanjutnya Jacksen F. Tiago. Ia mengundurkan diri dari Barito Putera setelah berpekan-pekan posisinya digoyang suporter Barito Putera.

Ia memilih menepi dari Barito usai tim asuhannya dikalahkan sesama tim Kalimantan, Kalteng Putera 1-2 pada 22 Juni 2019. Klub sempat ada di dasar klasemen.

Nasib kurang beruntung juga dirasakan Aji Santoso di Persela Lamongan. Usai dipermak 1-3 oleh Bhayangkara FC, Aji memutuskan berhenti jadi nakhoda Tim Laskar Jaka Tingkir. Persela saat ini jadi penghuni juru kunci klasemen sementara Liga 1.

Manajemen Persipura Jayapura akhirnya menyudahi kerja sama dengan Luciano Leandro, pada Minggu (30/6/2019) malam. Pelatih asal Brasil itu didepak setelah dinilai gagal mengangkat performa Tim Mutiara Hitam.

Di bawah kendali Luciano Leandro, Persipura terdampar di posisi 15 klasemen sementara. Boaz Solossa dkk. belum pernah mengantungi kemenangan di lima pertandingan awal kompetisi.

Persipura tiga kali meraih hasil seri dan dua kali kalah di pentas Shopee Liga 1 2019. Terakhir, tim pengoleksi lima gelar kasta elite ditahan imbang 1-1 tim promosi Semen Padang di Stadion Mandala, Jayapura, Jumat (28/6/2019).

 

 

 

2 dari 4 halaman

Tak Ada Lagi Istilah Jago Kandang

Ada fenomena menarik di awal kompetisi: banyak klub bertumbangan saat bermain di kandang sendiri.

Selama bertahun-tahun di persaingan elite Tanah Air mencuat stigma amat sulit meraih poin di kandang lawan. Namun, stigma itu agaknya sudah tak berlaku.

Persib Bandung, salah satu klub yang dikenal amat perkasa saat bermain di kandang, musim ini paceklik kemenangan di Kota Kembang. Terakhir, Tim Maung Bandung dipecundangi Bhayangkara FC 1-2 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, pada pekan ke-5 kompetisi yang dihelat pada Minggu (30/6/2019).

Sebelumnya, tim asuhan Robert Alberts ditahan imbang di hadapan bobotoh dengan skor 1-1 saat menjamu Madura United dan PS Tira Persikabo.

Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, menanggapi umpatan bobotoh dengan teriakan "Persib butut" usai kalah 1-2 dari Bhayangkara FC dalam pertandingan pekan keenam Shopee Liga 1 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu (30/6/2019).

Menurut pelatih asal Belanda itu, tim Persib justru harus lebih kuat dengan adanya teriakan-teriakan seperti itu dan fokus memperbaiki diri untuk persiapan laga selanjutnya di Liga 1 2019.

"Semua orang di dunia tentu tidak senang dengan hal itu, jika melihat tiga pertandingan, kami tidak kalah unggul dengan tim tamu, kami hanya imbang dua kali dan kalah satu kali. Jika ada yang bilang buruk soal Persib, maka kami harus lebih kuat," lanjut mantan pelatih PSM Makassar itu.

Satu hal yang pasti, Robert Alberts dan tim pelatih terus mengevaluasi tim dan pemain karena Persib harus ada di posisi atas klasemen Liga 1 2019. Disinggung apakah kritikan itu menjadi tekanan, pelatih berusia 64 tahun ini menegaskan bahwa tekanan bukan dari luar tim saja, tapi juga di dalam tim.

"Kami sudah berdiskusi dan setiap tim di dunia tidak bisa menang dalam setiap pertandingan. Bahkan suporter tim sekelas Barcelona juga ingin tim mereka menang, tapi mereka tidak bisa melakukan itu. Barcelona juga pernah kalah di kandang. Jadi dalam sepak bola, pemain harus bisa melupakan tekanan itu dan pemain yang bagus bisa bangkit untuk menjadi lebih kuat," tutur Robert.

Dari diskusi dengan tim pelatih Persib Bandung, Robert mengakui kegagalan meraih tiga poin di kandang sendiri karena masalah mental pemain. "Dan ke depan kami akan lebih kuat mengatasi situasi seperti ini," ucap Robert.

Tim jago kandang lainnya, Persipura menuai hasil jauh dari memuaskan. Mereka belum sekalipun menang di markas kebanggaan mereka Stadion Mandala, Jayapura. Boaz Solossa dkk. ditahan imbang 1-1 oleh klub promosi, PSS Sleman dan Semen Padang. Tak mengherankan bila pelatih mereka, Luciano Leandro langsung dilengserkan.

Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano, mengatakan, pihak klub dan Luciano Leandro telah menyepakati akhir kerja sama.

“Kami sudah bertemu dan berbicara dan Coach Luciano juga sangat mengerti dan memahami keadaan yang kami alami, beliau paham bahwa hasil pertandingan belum memuaskan, walaupun ada perbaikan dan perkembangan,” ujar Benhur Tomi Mano.

 

3 dari 4 halaman

Pengaruh Faktor X

Tak stabilnya performa tim-tim elite juga dipengaruhi faktor X, di luar area teknik. Ambil contoh juara bertahan Persija Jakarta.

Persija menjalani empat pertandingan beruntun tanpa pernah bermain di kandang. Penyebab Tim Macan Kemayoran tak bisa bertanding di ibu kota karena izin menggelar laga tak dikeluarkan pihak kepolisian.

Kondisi politik yang tengah memanas pasca Pemilu Presiden RI jadi penyebabnya. Alhasil, administrator kompetisi PT Liga Indonesia Baru terpaksa melakukan penyesuaian jadwal Persija dan sejumlah klub lainnya.

Bermain di luar Jakarta, Persija belum sekalipun meraih kemenangan. Paling banter hasil yang diraih Marko Simic cs. hasil imbang saat mereka menahan 1-1 Barito Putera dan 0-0 di Persela Lamongan.

Persija kini menghuni posisi 16 klasemen sementara. Tak mapannya Persija di persaingan elite juga dipengaruhi terpecahnya konsentrasi mereka dengan kewajiban tampil di Piala AFC.

Pemain-pemain terbaik tim ibu kota bertumbangan karena hantaman cedera imbas frekuensi pertandingan yang padat.

PSM Makassar, penantang juara musim lalu juga mengalami situasi sulit serupa. Untungnya di tengah himpitan jadwal padat Liga 1 dan Piala AFC, Tim Juku Eja performanya tak goyang-goyang amat.

Kedalaman skuat jadi kunci anak-asuh Darije Kalezic tetap bisa survive, walau juga tak benar-benar mapan. PSM saat ini ada di peringkat 7 klasemen Liga 1, namun bukan karena rangkaian hasil jelek yang mereka dapat, tapi jumlah pertandingan lebih sedikit dibanding tim lain. PSM baru memainkan tiga laga saja.

 

 

 

4 dari 4 halaman

Waspada Jadwal Padat!

Melihat rangkaian jadwal padat Shopee Liga 1 2019 beberapa bulan ke depan, tak ada jaminan kalau klub-klub yang ada di jajaran papan atas bisa menjaga eksistensi setidaknya hingga akhir putaran pertama kompetisi.

Kemampuan sebuah tim menjaga keutuhan tim dari ancaman hantu cedera serta stamina bakal jadi pengunci.

Keluhan soal jadwal pertandingan kompetisi yang frekuensinya tak sama antartim kontestan disorot bomber Madura United, Greg Nwokolo.

Madura United dihantui jadwal padat mulai 30 Juni hingga 31 Juli 2019. Klub berjulukan Laskar Sape Kerap itu harus menjalani sebanyak delapan pertandingan hanya dalam waktu 32 hari di Piala Indonesia 2018 dan Shopee Liga 1 2019.

Terdekat, tim asal Pulau Garam itu harus menjalani tiga laga secara beruntun melawan PSM Makassar dalam dua laga semifinal Piala Indonesia 2018, yaitu pada 30 Juni dan 7 Juli, serta satu laga di Liga 1 2019 pada 4 Juli. Mereka kini bersiap bertanding di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Minggu (30/6/2019).

“Situasi ini membuat tim menjadi serbasalah. PSSI sangat nggak masuk akal. Mereka buat jadwal juga berisiko. Kalau pertandingan begini mepet dan pemain timnas bisa cedera,” kata Greg dalam jumpa pers sebelum mengadapi PSM, Sabtu (29/6/2019).

“Kalau urusan dengan timnas, (pemain) tidak bisa pakai. Kami saling bantu, klub bantu PSSI, PSSI bantu klub. Ini untuk kemajuan sepak bola Indonesia. Ini nggak masuk akal. Kami dapat tiket (pesawat ke Makassar) jam 5 sore (Jumat),” imbuhnya.

Madura United bisa dibilang menjadi klub tersibuk saat ini. Sebelum berjumpa PSM, mereka menjalani laga leg kedua perempat final menjamu Persebaya di Stadion Gelora Madura, Pamekasan, Kamis (27/6/2019).

Setelah memastikan diri lolos ke semifinal pada Kamis malam. Manajemen harus segera mendapat tiket pesawat ke Makassar hanya dalam satu hari. Akibatnya, skuat Madura United baru mendapat tiket itu pada Jumat (28/6/2019) sore, dan terpaksa membagi pemain dalam dua rombongan.

“Beberapa pemain sempat datang terlambat berangkat ke sini (Makassar). Kami tidak hanya bicara untuk Madura United, tapi juga tim lain. Pemain lelah kalau punya waktu istirahat hanya dua hari,” ucap pemain berusia 33 tahun itu.

Menarik, melihat fluktuasi persaingan menuju tangga juara Shopee Liga 1 2019.

 

Video Populer

Foto Populer