Sukses


Rivalitas Persija dan Persib Memasuki Babak Baru

Jakarta - Rivalitas Persija Jakarta dan Persib Bandung sepertinya memasuki babak baru. Hal tersebut terlihat ketika kedua tim bertemu pada pekan kedelapan Shopee Liga 1 2019 yang disiarkan Indosiar.

Bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (10/7/2019) sore WIB, Persija dan Persib berbagi satu gol. Persija unggul di menit ke-75 lewat sundulan Marko Simic. Namun, gol Artur Gevorkyan di injury time telah membuyarkan kemenangan tim Macan Kemayoran.

Laga klasik Persija kontra Persib kerap menarik perhatian publik sepak bola nasional. Apalagi, ini kali pertama Persija menjamu Persib di Stadion Utama Gelora Bung Karno setelah 2014 lalu.

Panasnya rivalitas mantan klub perserikatan ini tidak terjadi di dalam lapangan, tapi juga di luar. Bahkan, tidak jarang rivalitas itu menelan korban jiwa. Total, enam nama tercatat meninggal sebagai korban pertikaian suporter sejak 2012.

Padahal, kepolisian dan panita penyelenggara sudah mengeluarkan larangan hadir kepada suporter tim tamu. Suporter Persija, Jakmania dilarang datang ke Bandung, begitu juga sebaliknya.

Meski begitu, masih ada suporter yang menyusup. Situasi ini sering berujung maut. Pada 23 September 2018, suporter Persija Haringga Sirila tewas dalam bersimbah darah di sekitaran Stadion Gelora Bandung Lautan Api sebelum laga dimulai.

Mengantisipasi agar insiden tersebut tak berulang, lebih dari 12.000 lebih aparat keamanan dari berbagai kesatuan disiagakan untuk mengamankan laga Persija kontra Persib. Tak hanya itu, pemeriksaan kepada penonton sebelum memasuki stadion juga dilakukan berlapis. "Ada empat ring pemeriksaan," kata CEO Persija Jakarta Ferry Paulus.

Selain itu, Ketua Umum kelompok suporter Persija, Jakmania, Ferry Indrasjarief, melarang anggotanya merazia suporter Persib yang biasa disebut Bobotoh. "Tidak perlu ada sweeping. Datang ke stadion untuk fokus menonton Persija," imbaunya.

Ditambah lagi, Bobotoh juga dilarang datang ke Jakarta. Sebagai gantinya, Polrestabes Bandung menggelar nonton bareng di Lapangan Gasibu. Ratusan Bobotoh menyambut acara ini.

Mereka yang sudah datang beberapa jam sebelum laga dimainkan, menyanyikan menyanyikan yel-yel Persib dan tidak henti-hentinya bermain alat musik drum, serta mengibarkan bendera tim Maung Bandung layaknya suasana di stadion.

Alhasil, panasnya rivalitas Persija kontra Persib hanya terjadi di dalam lapangan. Laga yang berlangsung panas dan sengit itu diwarnai satu kartu merah, yang diterima pemain Persija Novri Setiawan karena dianggap tidak sportif setelah menendang bola ke arah Ezechiel N'Douassel setelah wasit meniup peluit tanda pelanggaran.

 

 

2 dari 3 halaman

Tidak Ada Gangguan

Praktis tidak ada gangguan yang berarti sepanjang laga Persija kontra Persib. Kalaupun ada, masalah itu masih dapat diatasi. Seperti 33 orang diamankan karena tidak mempunyai tiket laga Persija melawan Persib.

"Setelah kami periksa, mereka itu ternyata adalah Jakmania, atau pendukung Persija," papar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

Sementara itu, pagar pembatas antara tribune penonton bagian dan barat rubuh. Namun, kerusakan itu terjadi karena penonton yang mayoritas diisi suporter Persija membludak di sektor tersebut.

"Ya biasa. Mungkin para penonton terlalu antusias. Terlalu euforia," ujar CEO Persija Ferry Paulus. "Biasanya nanti pihak PPK GBK ada catatan untuk pergantian. Kami siap ganti," imbuhnya.

Kapten Persib Supardi Nasir mengatakan ia dan rekan-rekannya merasa sangat nyaman dan aman di Jakarta. Padahal seperti sudah menjadi pengetahuan umum bahwa laga Persija kontra Persib sarat akan rivalitas yang panas.

"Alhamdulillah, selama di Jakarta, sebenarnya nggak ada yang perlu ditakutkan. Jakmania baik," tuturnya kepada wartawan.

Selama di hotel, lanjut Supardi, pemain Persib juga mendapat sambutan yang hangat. "Saya katakan kepada pemain, tak ada masalah dengan The Jak. Kami keluar hotel baik-baik saja," ucapnya.

 

 

3 dari 3 halaman

Gembira dan Nyaman

Seperti biasa, para pemain Persib selalu menumpang kendaraan taktis (rantis) lapis baja menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta dan kembali ke hotel tempat menginap. Hal ini menjadi pengalaman pertama yang dirasakan pemain asing Persib, Rene Mihelic.

"Ini kali pertama saya menumpang kendaraan perang menuju stadion. Tentu ini membuat saya heran sekaligus kagum," kata gelandang asal Slovenia itu seperti dikutip dari situs Persib.

Rene memahami situasi ini karena masalah ekamanan. Tapi, ia berharap tradisi menumpang rantis bisa perhalan dihilangkan. Menurutnya, sepak bola adalah permainan yang mengutamakan sportivitas.

"Kita harus respek terhadap sesama. Semoga nanti kita bisa menonton pertandingan sepak bola dengan rasa gembira dan nyaman," ucapnya.

Video Populer

Foto Populer