Sukses


Faktor Budaya, Madura United Bakal Minim Dukungan di Markas Persebaya

Bola.com, Surabaya - Madura United tak akan mendapat banyak dukungan saat bertandang ke markas Persebaya dalam lanjutan Shopee Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (10/8/2019).

Penyebabnya, duel itu digelar H-1 atau hanya sehari menjelang Iduladha yang jatuh pada 11 Agustus. Masyarakat Madura selama ini menganggap hari raya umat muslim itu sebagai momen penting.

Masyarakat Madura memiliki budaya dan tradisi bernama "turun" (baca: toron). Secara harfiah itu berarti turun. Namun, istilah itu dipakai orang Madura perantauan merujuk pada kembali ke kampung halaman dari pulau lain.

Turun sendiri kerap dilakukan warga asli Madura sehari menjelang Idul Adha. Pada momen itu pula terdapat puasa sunah Arafah yang juga menjadi ibadah umat muslim di dunia.

"Saat pertandingan nanti (Persebaya kontra Madura United) bertepatan dengan turun. Saya prediksi memang tidak banyak suporter Madura United yang datang," kata Tabri S. Munir, media officer Madura United, kepada Bola.com, Jumat (9/8/2019).

"Orang Madura memilih turun karena bisa berkumpul bersama keluarga. Kami nanti akan berbuka puasa bersama dan dilanjutkan dengan perayaan Iduladha," imbuh pria asli Sumenep tersebut.

Ditambah lagi, hari raya yang jatuh setiap 10 Dzulhijah tahun hijriah itu memiliki serangkaian ibadah. Pada hari H, umat muslim akan melaksakan Salat Ied yang dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban. 

 

2 dari 2 halaman

Derbi Suramadu Digelar Sore

Setelah itu, masih ada perayaan Hari Tasyrik hingga tiga hari setelah Iduladha. Pada hari itu, umat muslim dilarang berpuasa dengan menikmati daging kurban yang dibagikan oleh tempat-tempat penyembelihan.

"Bagi orang Madura, Iduladha memiliki arti lebih karena perayaannya lebih lama. Kami bisa makan-makan bersama keluarga," ujar Tabri.

"Mungkin beberapa suporter kami tetap akan ada yang datang, meski jumlahnya tidak banyak. Yang jelas, pertandingan itu digelar menjelang malam takbiran yang lebih panjang daripada Idulfitri," ucap pria berusia 36 tahun tersebut.

Malam takbiran digelar setelah berbuka puasa Arafah. Itu menjadi perayaan untuk menyambut kedatangan Iduladha.

Duel bertajuk Derbi Suramadu ini awalnya digelar malam hari dengan kick-off pukul 18.30 WIB. Setelah mempertimbangkan bentrokan dengan malam takbiran, PT LIB memutuskan menggantinya pada sore hari pukul 15.30 WIB.

Video Populer

Foto Populer