Sukses


Duel Antarlini Bali United Vs Arema: Pertahanan Terbaik Melawan Tim Haus Gol

Bola.com, Kuta - Pertemuan tim papan atas Bali United dengan Arema FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (24/8/2019) malam, boleh dibilang kurang lengkap tanpa pemain Timnas Indonesia.

Tiga pemain Bali United absen karena mengikuti pemusatan latihan tim Garuda, yakni Irfan Bachdim, I Made Andhika Wijaya, dan Ricky Fajrin. Dua pemain terakhir merupakan pilar Bali United di sektor sayap.

Sementara di Arema, Ahmad Alfarizi juga absen. Dia tidak ke Timnas Indonesia, tapi tak bisa tampil lantaran cedera dan ditinggal di Malang. Striker Dedik Setiawan yang jadi langganan timnas juga menepi karena cedera.

Praktis hanya Stefano Lilipaly yang berlabel pemain Timnas Indonesia, namun bisa menghiasi laga ini karena dapat dispensasi untuk memperkuat tim lebih dahulu dalam dua laga terdekat, sebelum gabung pemusatan latihan.

Bali United jadi tim yang paling banyak menyumbang pemain untuk Timnas Indonesia. Terlepas dari hal itu, duel antar lini kedua tim papan atas ini tetap sengit karena masih banyak pemain pengalaman yang juga eks timnas akan bertempur.

Siapa saja yang bakal membuat duel Bali United versus Arema FC seru dan menarik? Simak ulasan Bola.com berikut ini.

2 dari 4 halaman

Lini Belakang

Bali United kehilangan dua bek sayap utama, Andhika Wijaya dan Ricky Fajrin. Tapi, mereka punya sederet pemain bagus yang siap menunggu kesempatan tampil, yakni Dias Angga dan Michael Orah. Dua pemain ini bisa dibilang kenyang pengalaman di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Mereka diharapkan tidak kaget saat harus berduel dengan pemain sayap Arema FC yang punya kecepatan. Seperti Ricky Kayame, Rifaldi Bawuoh, Dendi Santoso dan yang lainnya.

Sementara di posisi stoper, ada Willian Pacecho siap selalu apik saat ditandemkan dengan Leonard Tupamahu, Gunawan Dwi Cahyo hingga Haudi Abdillah.

Komposisi ini membuat Bali United sementara punya sektor pertahanan terbaik di Liga 1. Mereka baru kebobolan 9 gol. Di kandang sendiri, tim berjulukan Serdadu Tridatu ini juga baru kemasukan tiga gol.

Tapi dalam duel ini ada daya tarik. Mereka harus menghadapi striker alumni Bali United musim 2017, yakni Sylvano Comvalius. Penyerang asal Belanda ini memang tidak begitu tajam di Arema. Dia baru mengemas empat gol. Tapi, Comvalius punya semangat lebih saat kembali untuk kali pertama ke Bali sebagai lawan.

Sementara pertahanan Arema, bisa dikatakan masih keropos. Gawang mereka sudah kemasukan 22 gol. Jumlah yang banyak untuk tim papan atas. Catatan lainnya, Arema pernah kemasukan enam gol saat main di Bali musim 2017.

Ini jadi tantangan bagi kuartet Agil Munawar, Hamka Hamzah, Arthur Cunha dan Alfin Tuasalamony. Mereka harus berusaha lebih keras meredam agresifitas Bali United. Apalagi, mereka sekarang punya dua pemain tenaga asing, Ilija Spasojevic, dan Melvin Platje.

 

3 dari 4 halaman

Lini Tengah

Sektor ini bisa dibilang adu kreativitas antara Stefano Lilipaly di Bali United dan Makan Konate di Arema FC. Kedua pemain tengah ini jadi kunci permainan masing-masing tim. Karakter bermain mereka juga mirip, yakni unya skill tinggi dan bisa jadi pemecah kebuntuan tim.

Soal gol dan assist, Konate lebih menonjol. Dia jadi pemain tersubur Arema FC sekaligus raja assist di Liga 1.

Tapi, masih ada faktor lain yang bisa menunjang otak permainan tim tersebut, akni para bodyguard Lilipaly dan Konate. Lilipaly didukung gelandang bertahan yang lebih stylish, di antaranya Fadil Sausu dan M. Taufik. Secara tenaga, mereka memang sudah tidak seperti beberapa tahun silam. Tapi, mereka bermain lebih cerdik dan efisien.

Gelandang bertahan Arema berbeda. Mengandalkan stamina dalam berduel, yakni Hendro Siswanto, Hanif Sjahbandi, dan Jayus Hariono. Permainan mereka simpel tapi tak kenal kompromi ketika merebut bola dari kaki lawan.

4 dari 4 halaman

Lini Depan

Arema FC unggul produktivitas dengan torehan 31 gol. Sementara, Bali United menjebol gawang lawan 23 kali. Tapi perlu diingat, Arema lebih subur ketika main di kandang sendiri. Sementara, Bali United justru lebih banyak mencetak gol di markas lawan.

Yang menarik lagi adalah adu tajam Sylvano Comvalius dengan Ilija Spasojevic yang jadi ujung tombak masing-masing tim. Comvalius yang kini berbaju Arema lebih disorot. Dia pernah jadi pemain tersubur sepanjang masa Liga 1 dengan 37 gol musim 2017 justru saat membela Bali United.

Di Arema, dia baru mengemas empat gol. Tapi, dia tetap berbahaya lantaran bisa berperan jadi pelayan pemain lain untuk mencetak gol dengan assistnya. Pemain Belanda ini sudah memberikan lima assist kepada rekannya di tim Singo Edan.

Sementara Spaso merupakan penerus Comvalius di Bali United. Dia sudah jadi pemain tersubur di Bali United, tapi dengan catatan enam gol. Jumlah itu masih jauh dari rekor Comvalius pada musim 2017.

Malam nanti, fan Bali United pasti berharap Spaso bisa lebih tajam dari Comvalius ketika kedua pemain itu sama-sama diturunkan

 

Video Populer

Foto Populer