Sukses


Arema Raup Rp5 Miliar dari Laga Kandang Selama Putaran Pertama Shopee Liga 1

Bola.com, Malang - Arema sudah merampungkan semua laga kandang di putaran pertama Shopee Liga 1 2019. Total sembilan pertandingan dimainkan baik di Stadion Kanjuruhan maupun Gajayana.

Hasilnya ada peningkatan pemasukan dari tiket. Dari sembilan laga itu, total ada 145.252 penonton yang hadir.

Ini membuat Arema untuk sementara menduduki peringkat ke enam untuk dalam hal jumlah penonton laga kandang di antara kontestan Liga 1 2019 lainnya.

Ketua Panpel Arema, Abdul Haris, menjelaskan jumlah penonton tersebut mengalami peningkatan dibandingkan musim sebelumnya. Sebab, musim lalu Arema sempat terseok-seok di papan bawah.

"Kami berterima kasih kepada Aremania karena pertandingan putaran pertama jarang ada yang digelar saat weekend. Kalau dihitung, pemasukan kotor di putaran pertama mencapai Rp5 miliar rupiah. Jumlah yang cukup bagus," katanya.

Haris menambahkan Arema terakhir kali mendapatkan pemasukan Rp15 miliar rupiah. Tetapi, itu diraup dalam dua musim. Hal itu berarti tahun ini pemasukan dari tiket bisa dibilang lebih baik.

"Saya harap Aremania lebih banyak memberikan dukungan di putaran kedua karena jumlah pertandingan kandang di putaran kedua lebih sedikit, yakni delapan pertandingan," lanjutnya.

Hanya, peningkatan pemasukan di putaran pertama Liga 1 juga dibarengi sanksi yang lumayan tinggi. Arema total sudah menerima sanksi denda Rp500 juta dari lima pelanggaran yang dilakukan suporter di dalam stadion.

"Kalau masalah sanksi, saya harap suporter memahami bahwa membentuk tim juara butuh finansial yang bagus pula. Jadi, sanksi dari flare dan lainnya, semoga tidak terulang kembali karena itu pengeluaran yang sia-sia," jelas Haris.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Peran Hukum Adat

Sebenarnya keberadaan flare, smoke bom, dan benda terlarang lainnya membuat kenyamanan mayoritas suporter Arema di tribune terganggu. Selain asap yang ditimbulkan, petugas keamanan langsung melakukan tindakan dan membuat suporter lainnya merasa risih.

Namun, entah mengapa kelompok tertentu masih senang menyalakan benda terlarang itu di dalam stadion.

"Selain flare, keberadaan copet juga jadi evaluasi tersendiri. Selanjutnya, kami sudah menyerahkan kepada Aremania jika ingin menerapkan "hukum adat" di tribune," ujarnya.

Hukum adat yang dimaksud tentu tindakan langsung dari Aremania sendiri. Hanya, untuk pelaku yang menyalakan flare, Aremania seakan masih segan melakukan hukum adat tersebut. 

Video Populer

Foto Populer