Bola.com, Jakarta - Persiraja sukses merebut tiga poin kandang milik Persik dengan skor 0-1 pada pekan ketiga Shopee Liga 1 2020 di Stadion Brawijaya Kota Kediri, Sabtu (14/3/2020). Pelatih Persiraja Hendri Susilo mengakui para pemainnya memang tak tampil bagus.
Hendri menilai permainan Ferry Komul dkk. tak nikmat ditonton karena cara main mereka monoton dan cenderung memperlambat tempo. Namun demikina, hal itu dinilainya bukan sesuatu yang salah.
Baca Juga
Tembus Perempat Final Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia Bisa Jadi Kekuatan Baru di Asia
Kukuh di Puncak Klasemen, Kapan Real Madrid Bisa Merayakan Gelar Liga Spanyol Musim Ini?
Daftar Pemain Berlabel Polisi yang Bisa Ditarik Bhayangkara FC ke Liga 2 demi Promosi ke Liga 1, Termasuk dari Timnas Indonesia
Advertisement
"Permainan kami tadi memang tak enak ditonton. Saya sengaja melakukan strategi itu. Buat saya, itu sah-sah saja di sepakbola," kata Hendri.
Lebih jauh, Hendri mengaku mengatakan kepada anak-anaknya bahwa kemenangan lebih penting. Menurutnya, sepak bola adalah tentang meraih kemenangan, bukan untuk menghibur penonton.Â
"Jadi yadi saya beritahu pemain, mereka tak perlu main cantik melawan Persik," ujarnya lagi.
"Tapi anak-anak harus memenangkan pertandingan hari ini. Karena kami butuh tiga poin agar start di awal kompetisi ini bagus. Sepak bola yang diperlukan menang, bukan menghibur. Karena ini kompetisi bukan hiburan," kata Hendri Susilo.
Â
Video
Bagian dari Strategi
Soal permainan Laskar Rencong yang memperlambat tempo, Hendri Susilo pun mengakuinya sebagai taktik yang telah diberikan kepada pemainnya.
"Saya sengaja menerapkan strategi itu agar Persik juga mengikutinya. Ternyata strategi saya jitu. Cara ini membuat pemain Persik frustrasi ketika bola kami kuasai. Saya bersyukur pecah telur gol dan kemenangan perdana kami raih di Kediri," tuturnya.
Advertisement
Untuk penerapan strategi mengatur tempo itu, Hendri Susilo memilih gelandang asing Samir Ayass. Pemain asal Lebanon ini sukses menjalankan perannya.
"Saya memang ditugasi coach Hendri untuk menahan laju bola Persik. Ketika bola kami kuasai, teman-teman memberikan kepada saya untuk memperlambat tempo. Kami berhasil memainkan bola di tengah," ucap Samir Ayass.
Advertisement