Bola.com, Semarang - Wabah virus Corona di Indonesia membuat kompetisi Shopee Liga 1 2020 dihentikan. PSSI belum bisa memastikan kapan kompetisi kembali dilanjutkan membuat klub kontestan ikut meliburkan skuatnya.
Satu di antara hal yang cukup krusial adalah menyangkut kewajiban klub yang tetap memberikan hak para pemain. Seperti yang dilakukan oleh PSIS Semarang, berkaitan dengan anggaran di tengah kompetisi rehat.
Baca Juga
Deretan Pelatih yang Awet Menangani Timnas Indonesia: Shin Tae-yong Masuk Daftar, Masa Tugasnya Bisa Jadi Tambah Lama
Jelang Perempat Final Piala Asia U-23 2024: Jumlah Pemain Abroad Timnas Indonesia U-23 Lebih Banyak Ketimbang Korea Selatan
Hitung-Hitungan Kans 4 Tim Lolos Championship Series BRI Liga 1 2023 / 2024
Advertisement
Manajemen klub berjulukan Mahesa Jenar ini tetap memenuhi kewajiban membayar gaji pemain, meskipun kompetisi untuk sementara dihentikan.
"Kami (PSIS) berjalan normal, artinya tetap memenuhi hak para pemain. Tidak perlu bicara untung atau rugi. Semua orang sangat dirugikan adanya wabah virus Corona. Ini bagian dari risiko," kata CEO PSIS, Yoyok Sukawi, Selasa (24/3/2020).
"Berkaitan dengan kontrak, semua mengacu pada statuta FIFA, PSSI, dan juga pemerintah, tidak boleh sepihak. Kami tidak mau berandai-andai soal apa yang akan terjadi nanti, namun tetap berpegang pada keputusan para pemangku kepentingan," jelas Yoyok.
Â
Video
Menanti Langkah Federasi
Pria bernama lengkap Alamysah Satyanegara Sukawijaya ini menambahkan, tidak hanya PSIS yang sedang menunggu kepastian. Ia mengaku semua klub sedang menanti langkah nyata dari federasi yakni PSSI dalam memutuskan status kompetisi.
Shopee Liga 1 2020 baru berjalan tiga pekan. Kompetisi yang direncakan akan selesai 31 Oktober 2020, sangat berpotensi molor karena wabah virus ini.
Advertisement
"Makanya harus segera diputuskan, ditunda saja atau seperti apa. Biar kami para klub bisa menyusun keuangan," jelas Yoyok.
Advertisement