Sukses


Manajemen PSIS Masih Menggodok Kebijakan Pemotongan Gaji Pemain

Bola.com, Semarang - Manajemen PSIS Semarang belum memutuskan kebijakan perihal kejelasan kontrak pemain. Terutama menyangkut gaji saat Shopee Liga 1 2020 berhenti.

Sebelumnya, PSSI memberikan opsi terkait kontrak pemain setelah menyatakan status force majeure kompetisi. PSSI memperbolehkan klub untuk melakukan perubahan kontrak kerja yang disepakati oleh elemen di tim.

Klub mendapat kewajiban membayar gaji sebesar 25 persen dari nilai kontrak yang telah disepakati. Terutama pada bulan masa darurat wabah virus Corona, yakni Maret, April, Mei, dan Juni 2020.

Menanggapi hal itu, manajemen PSIS masih menyiapkan berbagai hal teknis berkaitan dengan hak pemain, pelatih, maupun ofisial. Mereka harus mematangkan kebijakan agar memuaskan kedua belah pihak.

"Kami belum memutuskan seperti apa kebijakan yang terbaik. Masih kami bahas di internal manajemen, supaya diantara kami tidak ada yang dirugikan. Untuk acuannya tetap arahan dari federasi perihal 25 persen dari nilai kontrak," terang CEO PSIS, Yoyok Sukawi, Selasa (31/3/2020).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Belum Berembuk dengan Pemain

Pria bernama lengkap Alamysah Satyanegara Sukawijaya ini menambahkan, pihaknya belum melakukan pembicaraan dengan pemain. Manajemen akan memanggil pemain untuk berembuk.

Sebelumnya, striker PSIS, Hari Nur Yulianto berharap ada kebijakan yang saling menguntungkan. Termasuk hak pemain secara penuh pada bulan Maret, lantaran kompetisi berhenti pada pertengahan bulan.

Yoyok mengatakan keputusan manajemen paling lambat pekan depan.

"Mungkin pekan depan baru kami ajak mereka membahas ini. Mungkin secara virtual karena tidak mungkin jika harus bertemu di Semarang. Kami masih menyiapkan solusi yang terbaik," jelas Yoyok Sukawi.

Video Populer

Foto Populer